Happy reading:)
Sinar matahari pagi mulai menyelinap di sela-sela kamar seorang gadis yang terlihat masih terlelap. Kamar yang didominasi dengan warna biru muda itu tampak sangat nyaman. Rupanya si pemilik kamar memang penyuka warna biru muda. Tak heran, hampir semua perabotan dan dekorasinya tak luput dari warna biru muda.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.
"Raaaa, bangun nak udah siang. Nanti kamu terlambat ke sekolah." Teriakan itu terdengar bersahutan dengan suara pintu yang terus diketuk.Keyra Adinda Septiani, gadis itu menggeliat perlahan, kemudian membuka matanya yang masih setengah terpejam. Matanya langsung terbuka sempurna ketika ia melihat jam yang terletak di atas nakasnya. Pukul 06.30. Masih tersisa 30 menit lagi sebelum pintu gerbang sekolahnya ditutup. Maka dengan segala kekuatan yang ia punya, Keyra bergegas mengambil handuk yang ada di belakang pintu kamarnya, lalu berlari ke arah kamar mandi yang berada di pojok kamar nya itu.
Tidak membutuhkan waktu lama, 10 menit kemudian Keyra sudah siap dengan segala perlengkapan sekolahnya. Untungnya, tadi malam ia sudah memasukkan buku-bukunya sesuai dengan jadwal. Tipe-tipe anak rajin hehe, padahal si cuma kebetulan aja. Keyra bergegas menuju lantai satu dengan langkah yang gak santai alias gedebak-gedebuk.
Ya, kamar Keyra berada di lantai 2 dan bersebelahan persis dengan kamar abangnya, Keyno. Jarak usia mereka hanya selisih 2 tahun, jadi tak heran banyak yang menyangka mereka itu berpacaran ketika sedang berjalan bersama. Kan lumayan jadi nggak dikira jomblo, padahal mah udah jomblo dari lahir hehe.
Langkah Keyra yang terburu-buru itu mengalihkan perhatian orang yang ada di meja makan. Matanya menjelajah di meja makan, dan hanya terdapat mamanya.
"Abang udah berangkat mah? Kok aku ditinggalin siii" sambil memanyunkan bibirnya Keyra mengambil beberapa lembar roti yang sudah dioles selai dan memasukkannya ke mulut dengan tak sabaran.
"Iya, katanya kamu lama banget terus Abang katanya jam pertama ada ulangan biologi jadi dia berangkat duluan."
"Yahhh, kalo gini aku bisa telat dong mah."
"Yaudah, cepet dihabisin rotinya terus berangkat."
"Siap bos." Gadis itu cepat-cepat memakan rotinya dan meminum susu coklat kesukaannya hingga tandas."Keyra berangkat dulu mah." Tanpa aba-aba Keyra langsung lari keluar rumah tanpa sempat salim kepada mamanya.
Sial, kalo gue naik angkot pasti gerbangnya udah keburu ditutup nih. Terus gue naik apa dong? Masa jalan kaki? Gila aja, yang ada gue nyampe sekolah malah udah bubaran. Duh gimana dong? Ini semua gara-gara bang Keyno nih, awas aja nanti. Keyra terus saja mengumpat sambil matanya jelalatan kesana-kemari mencari kendaraan yang bisa mengantarkan ia cepat-cepat ke sekolah.
Gadis itu tersenyum perlahan, seolah mendapat pencerahan ia bergegas berlari ke ujung kompleks perumahannya untuk mencari tukang ojek. Dan dewi Fortuna kini masih berpihak padanya. Ia melihat seorang tukang ojek dan tanpa pikir panjang langsung menghampirinya.
"Pak, ke SMA bina Nusantara ya, cepetan." Masih dengan nafas ngos-ngosan Keyra meraih helm yang diberikan oleh tukang ojek itu.
"Aduh si Eneng, nafas dulu habis lari-larian gitu." Tukang ojek itu berdecak pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Yah si bapak, udah siang ini saya takut telat."
Tanpa bertanya lagi, si tukang ojek mulai melakukan motornya dengan kecepatan sedang membelah jalan raya Bandung yang cukup padat pagi ini.
Di perjalanan, Keyra terus saja merapalkan doa-doa yang ia bisa. Berharap ia tidak telat. Ia tidak bisa membayangkan harus membersihkan toilet sekolah yang baunya gak karuan. Baru membayangkan aja, ia tak kuat apalagi harus melakukanya. Memang sekolahnya terkenal sangat disiplin.
☃️☃️☃️
Tak berselang lama ojek yang ia tumpangi sudah sampai di depan gerbang sekolahnya, namun sialnya gerbang itu sudah tertutup rapat. Sungguh hari yang menyebalkan. Setelah membayar, Keyra bergegas menemui Pak Jono, satpam yang berjaga di gerbang.
"Pak bukain gerbangnya dong." Pinta Keyra.
"Aduh si Eneng kok tumben telat si? Biasanya juga berangkat sama mas Keyno."
"Iya nih pak, soalnya tadi saya kesiangan jadi ditinggal deh sama bang Keyno."
Deru suara motor mengalihkan perhatian Keyra dan juga pak Jono. Terlihat seorang cowok dengan motor ninjanya. Namun, sayang Keyra tak dapat dengan jelas melihat wajahnya karena cowok itu menggunakan helm full face. Perlahan, cowok itu melepaskan helm full face nya dan dengan santainya menyisir jambulnya yang sedikit berantakan menggunakan jari-jarinya.
Selama beberapa detik, Keyra terpana melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah yang ada di hadapannya itu. Entah mimpi apa semalam, pagi-pagi begini ia sudah disuguhi pemandangan yang luar biasa. Bagaimana tidak? Cowok yang ada dihadapannya itu ganteng pake banget.
Sihir apa yang kamu gunakan? Mantra apa yang terus-menerus kamu rapalkan? Sehingga untuk mengalihkan perhatian barang sedetik darimu pun aku tak bisa. Tidak butuh berjuta-juta menit untukku jatuh hati, cukup satu detik, aku sudah terjerat oleh pesonamu.
Dengan ekspresi cuek, cowok itu menghampiri pak Jono. Kemudian mereka berbincang sesaat dan pak Jono membuka gerbang yang sudah ia gembok tadi.
"Mas mas, kok nggak ada bosannya tiap hari telat terus."
Tak ada jawaban, cowok itu lalu melakukan motor besarnya ke arah parkiran. Tanpa ba-bi-bu Keyra langsung berlari masuk tergesa-gesa. Dan kesialan berikutnya sudah menantinya. Pak Arif si guru yang terkenal killer itu yang sedang berjaga, jangan lupakan dengan penggaris kayu yang selalu ia bawa. Bulu kuduk Keyra langsung berdiri, setelah ini ia tahu akan bagaimana nasibnya. Huhhhhh
"Kamu, sini" ucap pak Arif kearah Keyra yang masih mematung ditempatnya.
"Sa- saya pak?" Sumpah demi Spongebob yang berubah jadi bintang laut, sejak kapan seorang Keyra jadi gagap begini? Sial!
"Iya kamu, memangnya siapa lagi? Mbak Kunti yang ada di belakangan sekolah?" Duh pak Arif garing banget deh, bukannya lucu kokmalah jadi serem si.
"Eehhh iya pak." Dengan langkah ragu Keyra mendekat ke arah pak Arif. Tamat sudah riwayatnya.
Seorang cowok melenggang santai ke arah yang sama yang dituju oleh Keyra. Keyra menoleh perlahan. Ah si cowok ganteng itu lagi.
"Andra Danuar Septian!! Kamu nggak bosen saya hukum karena selalu terlambat? Hmmm? Baru kelas 11 aja udah gaya sok ngelanggar aturan? Mau jadi apa kamu? Jadi siswa nggak ada disiplinnya sama sekali." Teriakan itu sukses membuat nyali Keyra semakin menciut. Mampus, pak Arif kalo lagi ngamuk udah kaya singa aja.
"Kenapa diam saja kamu? Nggak bisa jawab pertanyaan saya? Sekarang kamu bersihkan toilet di koridor kelas 10 sampai bersih. Dan jangan masuk ke kelas sebelum pekerjaan mu selesai." Deru nafas pak Arif memburu menandakan ia sedang menahan emosinya.
Tanpa sepatah katapun, cowok itu pergi dari hadapan Keyra dan pak Arif yang masih menggelengkan kepalanya heran. Mengapa muridnya itu hobi sekali terlambat? Ia bahkan tak habis pikir.
"Kamu kenapa masih disini? Kamu juga harus membersihkan toilet bersama Andra,cepat!" Keyra kaget dengan sentakan itu, terburu-buru ia pergi dari hadapan guru killer itu.
Apa yang Keyra bayangkan benar-benar terjadi. Citranya sebagai siswa rajin dan tidak pernah terlambat kini hancur sudah. Tapi membayangkan membersihkan toilet bersama cowok ganteng itu membuat mood Keyra menjadi baik lagi. Ia jadi senyum-senyum sendiri sekarang. Dasar cewek! liat cowok bening dan ganteng dikit aja udah langsung kesengsem.
☃️☃️☃️
Kalo kamu tipe yang kaya gimana kalo ketemu cogan?
TBC
Holllaaaa, maafin kalo masih banyak typo dan kekurangan lainnya yaa hehe. Jangan lupa votmennya biar author jadi semangat nulisnya. Tengkyuuuuu
Regards,
icaagust_
KAMU SEDANG MEMBACA
KeyrAndra
Teen FictionAndra yang dingin dan Keyra yang hangat. Andra yang cuek dan Keyra yang peduli. Kisah tentang dua orang dengan sifat yang saling bertolak belakang namun saling melengkapi satu sama lain. Apakah perjuangan Keyra untuk meluluhkan hati Andra yang beku...