---------------
Untuk apa cepat-cepat punya pasangan kalau ujung-ujungnya berakhir di tengah jalan? Kemudian patah hati dan butuh waktu yang lama untuk membiarkan seseorang yang baru untuk menetap. Lebih baik tidak cepat punya pasangan, tapi bertahan hingga waktu yang memisahkan.Keyra Adinda Septiani
---------------
Happy reading:)
Keyra sampai di rumah pukul 5 sore. Untung saja masih ada bus yang lewat, sehingga ia tak perlu memesan taksi. Sayang kan uangnya.
Gadis itu hendak menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti ketika melihat Keyno tengah menonton televisi sendirian.
"Loh mamah mana bang?" Keyra duduk di sebelah Keyno kemudian merebut camilan yang ada di pangkuan abangnya itu.
"Masih di butik kayaknya," Keyno kembali mengambil camilan yang tadi Keyra rebut. Mengamati adiknya itu lamat-lamat.
Fyi, mama Keyra memang mempunyai butik yang sudah cukup terkenal. Desain-desain yang dihasilkan juga bagus dan unik, berbeda dari yang lain. Bisa dibilang mama Keyra adalah salah satu desainer ternama di kotanya.
"Kok jam segini baru pulang?" Keyno memperlihatkan tatapan curiga. Memandangi Keyra dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Tadi kan hujan tuh bang, terus busnya nggak lewat-lewat jadinya nunggu dulu deh," cerita Keyra.
"Kenapa nggak minta Abang aja buat jemput?"
"Gue udah terbiasa sekarang kok bang," Keyra menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi menikmati tayangan televisi yang tengah menampilkan sebuah kartun kucing dan tikus.
"Iya Abang tahu, adik Abang yang satu ini kan sekarang udah makin besar," Keyno mengacak-acak rambut Keyra.
Keyra yang kesal pun merapikan rambutnya sebentar.
"Abang ihhhh, kan jadi berantakan," Keyno terkekeh melihat tingkah adiknya yang menggemaskan itu; menggembungkan pipinya dengan bibir yang dimanyunkan.
"Udah sana ganti baju gih,"
"Yaudah Keyra ke kamar dulu ya bang," Keyra beranjak dari duduknya. Sebelum melangkah ke kamarnya, Keyra melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia haus. Tangannya beralih membuka kulkas dan mengambil minuman. Menenggaknya hingga habis.
☃️☃️☃️
Hai kak:)
Akhirnya itulah pesan yang Keyra kirim ke Andra. Setelah berjam-jam ia memikirkan kalimat yang pas, namun justru hanya kata itu yang ia kirimkan. Entah sudah berapa puluh kali pesan yang sudah ia ketik, ia hapus, tanpa dikirim.
Keyra sangat berterimakasih pada Dara,karena darinya Keyra bisa mendapat nomor ponsel Andra. Hal ini sangat mudah bagi Dara, gadis itu hanya meminta nomor ponsel Andra pada Rian kemudian memberikannya pada Keyra.
Keyra tersenyum melihat pesannya sudah dikirim. Masa bodoh nanti pesannya akan di balas atau tidak. Yang penting, Keyra sudah selangkah lebih maju. Ia sudah berani mematahkan kalimat bahwa yang harus memulai suatu hubungan adalah lelaki, sedangkan tugas wanita hanya menunggu.
Sungguh, Keyra ingin membuktikannya bahwa perempuan juga mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Jadi apa salahnya ketika wanita duluan yang harus memulai sebuah hubungan? Lagi pula sekarang kan sudah ada emansipasi wanita, jadi tidak ada yang perlu di takutkan. Wanita semakin di depan!
KAMU SEDANG MEMBACA
KeyrAndra
Teen FictionAndra yang dingin dan Keyra yang hangat. Andra yang cuek dan Keyra yang peduli. Kisah tentang dua orang dengan sifat yang saling bertolak belakang namun saling melengkapi satu sama lain. Apakah perjuangan Keyra untuk meluluhkan hati Andra yang beku...