Hal pertama yang Keyra lihat adalah ruangan bercat putih bersih dengan bau obat-obatan yang langsung masuk ke indera penciumannya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Samar-samar ia mendengar suara teman-temannya."Ya ampun Ra, akhirnya lo sadar juga. Kita-kita khawatir banget tau pas denger lo pingsan terus dibawa ke UKS. Kok lo bisa sampe pingsan gitu si? Apa lo belum sarapan? Duhhh Keyra ku sayang jangan lupa sarapan makanya." Keyra tahu, itu suara Reva.
"Ishhhh stop! Apaan si rev. Orang Keyra nya aja baru sadar udah lo tanya-tanya aja. Kasian tuh, dia pasti masih pusing." Sahut dara.
Sean melihat kedua sahabatnya dengan tatapan jengah. Sudah menjadi makanan sehari-hari ia mendengarkan ocehan Reva dan dara yang tak ada habisnya itu. Daripada nanti tambah ribut, ia pun memilih diam dan menanyakan kondisi Keyra.
"Lo udah gapapa kan Ra?"
"Gue nggak papa kok, kalian tenang saja." Gadis itu mengucapkannya dengan senyuman yang terukir dari bibirnya yang terlihat pucat."Syukur deh kalo lo baik-baik aja. Tadi bang Keyno juga kesini Ra, tapi katanya dia mau ngerjain PR dulu jadi dia nitipin lo sama kita-kita deh." Cerita dara.
Whattttt? Apa-apaan si bang Keyno ihh. Emangnya dia kira gue barang? Sampe dititip-titipin kaya gitu. Hmmm. Awas aja, gue bakalan ngambek dan mogok ngomong sama dia seminggu. Kan gara-gara dia juga ia akhirnya berada disini. Kalau bukan karena abangnya berangkat duluan kan dia pasti kan nggak mungkin dihukum bersihin toilet sampe pingsan begini. Tunggu pembalasan gue bang!!!!!
"Eh btw, kalian tahu nggak yang bawa gue kesini siapa?" Karena penasaran, akhirnya pertanyaan itu terucap dari bibir Keyra.
"Wah kalau itu kita nggak tau Ra, soalnya kita tahu lo pingsan juga dari anak kelas sebelah."
"Jangan-jangan....." Keyra menggantung ucapannya.
"Jangan-jangan apa Ra?" Tanya dara penasaran.
"Nggak kok, bukan apa-apa."
Keyra terus-menerus bertanya dalam hati, apa mungkin cowok itu yang bawa gue kesini? Tapi kalau dilihat dari sikapnya si mana mungkin dia mau membawanya kesini. Tapi kalaupun benar cowok itu yang membawanya, Keyra tidak bisa membayangkannya. Ketika ia digendong ala-ala brydal style oleh tangan kokoh cowok itu. Sudah cukup, imajinasinya terlalu tinggi. Kalau jatuh kan, sakit cuyyy.☃️☃️☃️
"Oyyy brotherrrr, dari mana aja lo?" Teriakan itu langsung menggema di telinga cowok yang baru saja memasuki kelasnya, XI IPA 1.
"Lo kaya nggak tau aja, pasti dia habis ngerjain tugas negara," terdengar teriakan dan juga gelak tawa dari mereka bertiga. Maksud dari tugas negara disini adalah membersihkan toilet wkwk.
Cowok yang ditertawakan itu hanya diam seperti biasa. Memasang wajah datar tanpa ekspresi sedikit pun. Ia beranjak menuju tempat duduknya yang berada di paling pojok sebelah kiri. Tanpa berucap apapun, cowok itu langsung mendudukkan bokongnya. Kevin, teman sebangkunya masih saja tertawa terbahak-bahak bersama dua curut yang duduk tepat di depannya. Apanya yang lucu si sampai-sampai ketiga temannya itu tidak berhenti tertawa?
"Yaelah, lo kok nggak ketawa si? Gue kan udah susah-susah usaha buat bikin lo ketawa, eh malah ekspresi lo lempeng-lempeng aja. Sakit dedek diginiin mas." Dengan lebaynya Satria berkata seperti itu dengan ekspresi yang benar-benar menjijikan.
"Anjir, muka lo pengen gue tampong rasanya sat. Itu muka apa kerak wajan si? Ngakak gue." Rian tertawa hingga matanya yang sipit bertambah sipit, sambil terus memegangi perutnya yang sakit akibat terus tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeyrAndra
Teen FictionAndra yang dingin dan Keyra yang hangat. Andra yang cuek dan Keyra yang peduli. Kisah tentang dua orang dengan sifat yang saling bertolak belakang namun saling melengkapi satu sama lain. Apakah perjuangan Keyra untuk meluluhkan hati Andra yang beku...