Bab 3: Cowok songong

151 11 0
                                    


Keyra mulai memasuki koridor kelas 10 dan menuju ke arah toilet yang berada di pojok koridor. Langkahnya pelan dan terlihat sangat enggan. Sepanjang perjalanan hanya umpatan dan kata-kata kasar yang keluar dari bibir mungilnya. Bagaimana tidak? Siapa si yang nggak kesal disuruh bersihin toilet yang super jorok itu?

Langkah kaki Keyra terhenti seketika. Ia mematung. Pemandangan yang baru pertama kali ia lihat itu mampu membuatnya tak bisa berkata-kata lagi. Seorang cowok yang tengah menenteng alat pel di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menenteng ember yang penuh terisi air. Ahhh cowok ituuu. Ternyata ia mau melaksanakan hukuman dari pak Jono. Walaupun dalam keadaan seperti itu, cowok itu tetap cool. Fix, he is perfect!!!

"Kok gue baru lihat dia sekarang si? Coba udah dari dulu, kan lumayan tuh itung-itung buat tambah semangat ke sekolah" Keyra terkekeh pelan.

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Keyra terlonjak kaget. Tungguuuuuu, tadi dia yang ngomong kan? Gue kira dia bisu, habis dari pertama ketemu diem mulu hehe

"E...eh, siapa yang ngeliatin? Enggak kok" yahhh ketahuan deh, habis ini mau ditaruh dimana muka gue yang imut-imut ini? Gue kantongin aja kali yaaa?

Cowok itu melihat Keyra dengan tatapan sinis, kentara sekali dia tidak menyukai kehadiran gadis yang tengah gugup itu.

"Karena lo udah ada disini, jadi lo harus bersihin semua biliknya." Cowok itu melempar pel kearah Keyra dan tepat mengenai kaki gadis itu.

"Jadi cowok jangan kasar dong. Jangan semena-mena juga sama cewek. Enak aja gue yang bersihin semua, kan lo dihukum juga"

"Terus urusannya sama gue?"
Whattttt?

☃️☃️☃️

Peluh mulai membasahi kening hingga leher seorang gadis yang sedang mengepel lantai toilet. Rambutnya yang tadinya terurai kini sudah dicepol asal-asalan. Ya, gadis itu Keyra. Dengan muka kusut dan ditekuk ia terus mengepel.

"Semangat Ra, tinggal satu bilik lagi dan pekerjaan sialan ini akan selesai. Dan lo bisa bebas dari siksaan ini," Keyra mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Ia melirik ke arah pintu. Huhhhhh ternyata dia masih ada disana.
"Lo kalau emang gamau bantu mending gausah disitu deh, ganggu tau nggak!" Sungguh Keyra gondok setengah mati dengan cowok songong itu. Pekerjaannya dari tadi hanya diam dan memperhatikannya mengepel. Kurang kerjaan banget kan?

"Gue cuma mau pastiin aja, kerjaan Lo becus apa enggak," dengan santainya dan sikap angkuhnya ia berkata demikian. Dengan tangan yang disilangkan di depan dada. Doesn't he look like a boss?

Keyra hanya memutar bola matanya, ia sudah malas mengurusi cowok satu itu. Bisa-bisa ia terkena darah tinggi nanti. Sabar Ra, tahan, nggak boleh emosi.

"Itu belum bersih tuh. Gimana sih lo?" Cowok itu menunjuk bagian pojok yang terlihat masih kotor.

"Heh cowok rese, Lo nggak bisa diem apa? Apa mau gue sumpel mulut Lo pake pel-pelan? Hah? Bukannya bantuin, malah nyuruh-nyuruh doang."

Kalau Keyra tadinya berpikir kalau cowok itu sempurna, ia salah besar. Cowok jutek, cuek, suka ngatur, ngga banget deh pokoknya. Walaupun dia emang ganteng pake banget tapi kalau sikapnya kayak gitu siapa juga yang betah deket-deket sama dia? Keyra berdoa dalam hati semoga ia tidak berurusan lagi dengan cowok songong yang ada dibelakangnya itu. Semoga.

"Kalau Lo kerjanya bener, gue juga nggak bakalan kayak gini tau nggak. Jadi salahkan diri lo aja yang nggak becus.'

Cukup. Sudah cukup. Keyra sudah benar-benar muak. Jedotin kepala orang ke tembok dosa nggak si?? Ia sudah mencoba bersabar sedari tadi, tapi rupanya cowok itu memang sengaja memancing emosinya. Sabar itu ada batasnya. Dan Keyra kini berada di ambang batas kesabarannya. Ia ingin tidak peduli, tapi tak bisa.

Gerakan Keyra mulai melambat. Ia sudah sangat lelah karena sedari tadi terus mengepel tanpa berisitirahat. Ia juga kehausan. Ia ingin beli minum, tapi ia tidak ingin pekerjaannya tertunda. Ia tidak bisa lebih lama lagi berada di dekat cowok rese itu. Sungguh. Walaupun kalau lihat wajahnya bisa membuat moodnya kembali, tapi sikapnya yang seperti itu membuat moodnya kembali hancur.

Tubuhnya semakin lemah. Dan lama kelamaan gerakannya pun semakin lambat dan semakin lambat. Beberapa detik kemudian.

Brukkkkkkk

Setelah itu, hanya bayangan hitam yang bisa ia lihat.

☃️☃️☃️

TBC

Jangan lupa votmennya ya man temann. Tengkyuuu

Regards,
icaagust_



KeyrAndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang