Bab 9: Peduli?

68 3 0
                                    

----------
Hal yang menurutmu tak ada artinya, bisa jadi itu adalah hal yang sangat berarti bagiku. Setidaknya aku kini tahu bahwa kamu peduli.

Keyra Adinda Septiani
----------

Happy reading:)

"Eh ndra, lo tega banget si ninggalin kita-kita."

"Males," Ucap Andra ketus.

"Males apaan ndra? Duh lo kalo ngomong agak dipanjangin dikit dong, biar gue nggak bingung gini," Cerocos Satria.

"Maksudnya tuh Andra males bangunin kita-kita, jadinya dia joging duluan," Jelas Kevin. "Benar nggak ndra?" Kevin menaik turunkan alisnya yang lebat.

Andra hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kok lo bisa tau si Vin?" Tanya Rian heran. Memang diantara mereka bertiga, Kevin lah yang paling mengerti Andra.

"Yaelah, gue sama dia kan udah bareng dari bocah masa iya gue nggak tahu," Kevin merangkul bahu Andra dan mendekatkannya ke tubuhnya. Namun sedetik kemudian Andra merangsek dan melepas tangan Kevin yang berada di bahunya secara paksa.

"Pantas aja banyak yang bilang kalau lo itu translate berjalannya Andra," Tawa mereka pecah. Kecuali satu orang, Andra. Andra hanya menatap teman-temannya itu dengan tatapan datar khasnya.

"Eh btw, tadi malem siapa yang pindahin gue ke kasur? Lo Yan? Apa lo Vin?," Tanya Satria.

"Ngapain juga gue mindahin lo, kayak nggak ada kerjaan aja," jawab Rian nggak santai.

"Nggak ada yang mindahin lo Sat, emangnya lo nggak inget? Waktu kita-kita masih main ps di rumahnya Andra lo molor duluan di karpet bawah terus sambil ngoceh nggak jelas lo pindah ke kasur," Jelas Kevin.

"Emangnya tadi malam kita nginep di rumahnya Andra?" Dengan polosnya, Satria bertanya demikian.

"Yee kutil anoa, amnesia lo ya," Rian menoyor kepala Satria keras.

"Kalau kita nggak nginep di rumahnya Andra terus ngapain kita sekarang ada di sini?" Kevin mulai emosi menghadapi sahabatnya yang satu itu.

"Oh iya ini kan taman kompleks di dekat perumahan lo ya ndra," Satria menunjukkan cengiran lebarnya sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Ogeb lo,"

"Tadi gue lihat Reva sama Keyra lagi joging di sekitar sini," ucap Rian.

"Yang temannya Dara bukan yan?"

"Ooh neng cantik yang sohibnya cewek lo kan Yan?" Satria bertanya antusias.

"Iyaaa," Jawab Rian singkat.

"Berarti salah satu dari mereka ada yang satu kompleks sama lo dong ndra?" Andra mengedikkan bahunya, enggan menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

☃️☃️☃️

Senin. Hari yang paling menyebalkan menurut beberapa orang. Setelah melewati hari libur yang menyenangkan, mereka dituntut untuk melakukan aktivitas seperti biasanya lagi.

Keyra melangkah gontai ke arah lapangan yang digunakan untuk upacara bendera. Dilihatnya sudah banyak siswa siswi yang hilir mudik dan hampir memenuhi seluruh sisi. Hari ini, ia berangkat agak siang. Dan untungnya, ia tidak sampai telat datang ke sekolah sehingga tidak harus menjalankan hukuman memalukan.

Dari kejauhan, Keyra melihat teman-temannya yang tengah melambaikan tangan ke arahnya. Keyra terus melangkah menuruni anak tangga. Dan dalam sekejap Keyra sudah berkumpul dengan barisan teman-temannya, yaitu kelas X IPA 4.

KeyrAndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang