(2) (Hatters)

838 50 4
                                    

Hari ini mungkin adalah hari yang membuat semua siswa siswi berlonjak bahagia. Ah, bisa dikatakan bahagia bisa juga dikatakan tidak bahagia.

Yang membuat mereka bahagia adalah hari ini seluruh kelas mendapat jam kosong karena semua guru datang menjenguk Pak Denok dirumah karena beliau sedang sakit.

Mendengar kabar Pak Denok yang sakit semua siswa dan siswi juga turut perihatin maka dari itu mereka menyebutnya sebagai kabar tidak bahagia.

Dilain tempat Angel mulai berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah meracau sejak tadi. Ditambah pagi ini juga ia belum sarapan. Sangat miris sekali.

" Angel! " teriak seseorang suara kencangnya.

" Gak usah teriak juga, udah kayak dihutan aja" seru Angel kesal kemudian melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.

" Calm down gurl lagian lo ke kantin gak ngajakin gue"

" Ya terus gue harus siaran gitu kalau mau ke kantin" Bina hanya mengeluarkan cengiran khasnya.

Setelah sampai di kantin mereka segera memesan makanan masing masing. Karena kantin masih sepi jadi pesanan mereka langsung jadi.

Saat mereka sedang asik menikmati makanan suara seseorang menggaung menghentikan aktivitas mereka.

" Angel, Bina "

Angel dan Bina mengentikan aktivitas makan mereka dan dengan berat hati menoleh kearah belakang.

" Andys, ngapain lo?" tanya Bina ketus.

" Mau makan lah masak mau karaoke " jawab Andys setelah itu duduk didepan Bina dan Angel. Kedua wanita itu hanya menghela nafas panjang.

" Oy calon suaminya ratu selatan dicariin muter muter ternyata malah ada disini"

Abdul sih rusuh yang baru datang membuat ketiga manusia didepan nya kaget. Cowok itu langsung saja duduk didekat Andys.

" Banyak mouth lo udah kalian berdua duduk sini aja. Gue kan inisiatif kesini dulu cari tempat dingin, biar ga hot. Udah sini aja dingin, deket kipas angin juga. " jelas Andys panjang lebar.

" Berhati mulia sekali kau wahai anak muda, semoga tuhan melancarkan resepsi pernikahanmu dengan ratu selatan "

Andys hanya memutar kedua matanya malas, hari ini perutnya sangat ingin diisi jadi ia tidak ingin membuang sisa tenaganya hanya untuk menanggapi ocehan tidak jelas Abdul.

Disisi lain Arga yang juga ikut dan berada di samping Abdul hanya diam menyimak. Ia tidak tertarik untuk ikut membalas kepolosan Abdul.

Sambil menunggu Abdul memesan makanan Arga memilih duduk dikursi sebelah kiri pojok yang bersebelahan dengan Andys. Tiba tiba ada yang membuat dirinya terfokus terfokus.

Cewek itu

Arga melirik kearah sebelah tempat duduk Andys lalu menemukan seorang perempuan disana.

Ia memandang wajah perempuan itu memikirkan wajahnya yang nampak tak asing kemudian tanpa sengaja gadis itu menegakkan kepalanya dan Ikut melihat kearah Arga, alhasil manik mata mereka bertemu.

" Lo!! " ujar Angel ditambah sedikit teriakan, sembari menunjuk Arga. Ia sangat terkejut bisa bertemu lagi dengan cowok sialan yang membuatnya kesal kemarin.

" Ngapain sih lo disini?"

" Makan " Balas Arga seadanya kemudian menyandarkan badannya dipunggung kursi.

"Gue masih gak terima ya yang kemarin, seenak jidat narik narik lagi, lo pikir gue sapi" kemarahan Angel mulai meningkat 130 derajat kali ini.

" Kemarin gue udah minta maaf "

" Minta maaf , minta maaf lemes banget mulut anda" marah Angel masih tidak terima.

" Udah deh, makan ya makan aja ntar nasi lo ilang gegara dicemilin setan " tegur Bina menghentikan kemarahan Angel.

Perempuan itu sebenarnya masih tak ingin diam dan ingin memberi pelajaran lagi pada laki laki itu tapi ia lebih mementingkan perutnya sekarang.

Segera Angel membenarkan duduknya dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

Sekarang nafsu makanya turun seketika saat melihat kehadiran cowok itu disini. Angel merasa aneh juga, biasanya ia tidak pernah sampai se kesal ini sebelumnya.

" Bin ke kelas yuk " ajak Angel saat sudah meletakkan sendok serta garbunya di piring.

" Lah cepet banget, baru beberapa menit disini. Biasanya lo malah ngabisin waktu di kantin, tumben ngajak balik. "

" Udah kenyang. Yaudah kalau lo gak mau gue aja ke kelas sendiri. Lanjutin dulu gak papa"

Dengan segera Angel melangkahkan kakinya untuk keluar kantin.
Arga yang masih menyimak pun mendongakkan kepalanya dan menatap kepergian gadis itu.

" EH NGEL, ANGEL JANGAN PERGI SENDIRI NGEL KASIHAN LO UDAH SENDIRI MALAH PERGI SENDIRI!! " Teriak Bina sambil berlari menghampiri perempuan yang masih ada beberapa langkah di kantin.

" Ck, bego ah"

" Emang gak boleh apa? kan kasian" jawab Bina diakhiri dengan ringisannya.

" Meskipun gak ada lo gue gak pernah sendiri " perkataan Angel pun diberi pelototan oleh Bina.

" Siapa siapa atau jangan jangan lo punya teman gelap buat gelap gelapan"

" Ck, gue punya malaikat Rokid dan Atid puas lo"

Merasa jengkel dengan sahabat oroknya itu Angel langsung bergegas pergi. Seperti biasa Bina hanya bisa mengumpat tidak jelas dalam hati dan mengekor dibelakang Angel.

" Tuh anak PMS kali ya " Ujar Andys tiba tiba sambil masih menatap aneh kedua perempuan tadi.

" PMS itu apa? " sambar seseorang tepat disamping Andys ditambah wajah mereka yang berdekatan.

" Woee!! " teriak Andys, kemudian dengan cekatan menghempas tubuhnya kebelakang.

" Abdul dudul gue mutilasi juga lo, ngagetin dodol"

Ucap Andys kesal sembari memegang dadanya yang berdenyut kencang karena kaget. Bagaimana tidak kaget lagi enak enak nyimak omongan Angel dan Bina eh sih Ehsan datang. Ahlak minus memang Abdul ini.

" Ya maaf. Lagian lo lagi lihatin apa kok serius gitu. Bahas pm itu apaan ya tadi PMS iya PMS Btw PMS itu apa?"

Sungguh keterlaluan polos seorang Abdul Arichard ini. Ngidam apa coba dulu orang tuanya sampai bisa dapat anak kek gini. Ngidam gundulin orang sekampung mungkin.

" Ga, PMS apaan? " tanya nya pada Arga sedikit menyolek lengan anak itu. Arga sedikit menegakkan tubuhnya sejenak.

" G--gak usah kepo. Mending sekarang makan " tutur Arga.

Untungnya Abdul cepat mengiyakan. Kalau tidak pasti ia akan terus meminta jawaban pertanyaanya tadi. Yang benar saja ditanya tentang PMS, itu perempuan kali yang tau. Arga mana paham.

" Arga " Sapa seorang yang kini sudah memposisikan duduknya disampingnya.

Arga hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan memakan makananya. Menurutnya makanannya lebih penting dari pada gadis disampingnya saat ini.

" Lagi makan ya? "

Arga tetap melanjutkan makannya tak menggubris Aurel.

" Neng Rel udah makan belom. Kalau belum Abang mau berbaik hati nyuapin" ucap Abdul dengan senyuman dibibirnya. Aurel yang melihatnya mulai bergidik ngeri.

" Neng Rel neng Rel, lo kira gue rel kereta " balas Aurel ketus.

" Hemm salah terus aku dimatamu besok aku pindah diperutmu aja biar gak salah. "







Sebelumnya makasih yang udah berbaik hati buat kasih bintang

Dan jangan lupa buat suport cerita ini

Cukup dari aku jangan lupa kasih bintang dan coment dibawah :)

' HATTERS 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang