20 (Hatters)

270 20 5
                                    

Jangan lupa untuk vote
Terima kasih





.
Saat ini Angel tengah mengumpulkan semua kekuatannya untuk berlari, tantangannya untuk berlomba lari dengan Arga benar benar ia lakukan. Dan benar saja perempuan itu masih berusaha lari dengan sekencang kencangnya walau kakinya sudah meronta ingin berhenti.


Disisi lain Arga yang sudah lebih dulu sampai di finish kini duduk bersantai sembari mengibaskan tangannya bertujuan menghilangkan sedikit kegerahan. Lelaki itu tertawa kecil mengingat tantangan yang Angel berikan tadi.

Selang beberapa menit kemudian Angel telah sampai ditempat finish tempat Arga duduk saat ini sembari meminum setengah air minumnya dengan santai, sambil juga menatap Angel yang sedang mengatur nafasnya.

" Huft capek " lenguh Angel, tak peduli dengan gengsinya Angel langsung saja duduk disebelah Arga.

Melihat keringat Angel yang bercucuran Arga pun memberikan satu air mineral yang dibelinya tadi.

Pencitraan biar kelihatan baik gitu.

Dengan cepat Angel segera menerimanya tak menunggu lama perempuan itu segera meminumnya dengan tergesa gesa akibat rasa haus yang membuat tenggorokannya kering.

Akibat terlalu cepat meminum airnya, Angel pun tersedak sedak yang mengakibatkan setengah air mineralnya jatuh mengenai wajah serta bajunya.

Arga yang melihatnya mati matian menahan tawanya yang akan meledak.

" Aaaaa gak usah ketawa!!" teriak Angel saat mengetahui lelaki disebelahnya tertawa pelan.

" Gak ada yang mau rebut minuman lo. Minum itu santai" balas Arga dengan masih menahan tawanya melihat wajah polos Angel yang masih basah karena air.

" Bantu bersihin dong, gak berperikemanusiaan banget"

" Bersihin sendiri" tolak Arga mentah mentah, Angel yang mendengarnya serasa ingin mengareti mulutnya.

Beberapa macam jenis umpatan mulai keluar dari mulut Angel, yang saat ini masih sibuk membersihkan baju serta wajahnya yang sedikit basah.

" Jadi pacar gak pengertian banget" gumam wanita itu pelan namun masih dapat didengar jelas oleh Arga.

" Lo bilang apa? " sahut Arga yang membuat Angel gelagapan.

Gadis itu merutuki mulutnya yang selalu saja membuat masalah. Mengapa juga ia berkata seperti itu.

" Eh e-enggak, nggak apa apa"

" Gue denger " ujar Arga lagi yang membuat Angel merasa malu.

" Gue tadi bilang kalau-- " potong Angel sejenak dan memikirkan kalimat selanjutnya yang akan ia katakan.

" Kalau apa? "

" Kalau lo jelek"

Setelah mengucapkan kalimatnya Angel segera beranjak pergi meninggalkan Arga yang mengangkat sebelah alisnya bingung sembari sedikit tertawa, melihat tingkah Angel yang menurutnya lucu.

Begitu anehnya sikap menyebalkan milik Angel selalu membuat Arga sedikit melupakan semua kekesalannya. Dan yang sangat aneh plus misterius lagi setiap bersamanya mengapa jantungnya berdetak dengan cepat berbeda saat ia berbicara dengan gadis lain.

___

" Bisa bisanya sih gue kalah sama keponakannya Elsa itu" gerutu Angel sambil memakan satu persatu pop corn yang baru dibelikan Rinda tadi.

Sejak gadis itu pulang dari taman tadi ia tak berhenti mengerutu. Ia merasa malu, dan juga cukup kesal dengan mulut satu satunya ini. Dasar mulut tak tahu diuntung bisa bisanya ia mengatakan suatu hal yang tak pantas dikatakan pada Arga, baiklah menyebut namanya saja sudah membuat Angel ingat kejadian tadi dan membuatnya tersipu malu.

Untung saja besok lelaki itu belum masuk sekolah karena diskors, jadi Angel tak perlu pusing untuk menghindarinya. Tapi mengingat masalah yang tengah dialami cowok itu mengapa Angel merasa sedikit iba.

Tunggu, iba

Hahah? Tidak mengapa ia harus merasa iba untuk apa? Sial lagi lagi mulut sucinya itu mengeluarkan perkataan sakral lagi, sejak awal pertama pertemuannya dengan Arga sampai sekarang entah mengapa ada suatu perubahan dalam dirinya.

Apabila ada masalah yang ada pada Arga Angel selalu merasa kasihan, sedikit sedikit kasihan, oh mungkin otaknya sepertinya sudah konslet. Dan yang paling gila lagi jantungnya selalu saja berbunyi sangat kuat saat berada didekatnya, jangankan didekatnya melihatnya dari kajuahan saja sudah membuat jantung juga darahnya berdesir kuat.

Apa mungkin gue suka sama Arga? 
Batin Angel berbicara.

" Oke fiks gue udah gila"

___

Jam sudah menunjukan pukul 7.30 sebentar lagi bel masuk kelas segera berbunyi. Sialnya hari itu Angel belum juga sampai disekolah. Hari ini Angel berangkat bersama Pak Joko dengan menggunakan mobil milik Papanya.

Saat ditengah perjalanan tiba tiba mobilnya berhenti dan saat dicek ternyata mogok. Angel sudah mulai gelisah karena melihat jarum jam ditangannya yang semakin lama semakin bertambah.

" Pak udah belum?"

Tanya Angel kesekian kalinya pada Pak Joko yang sedari tadi belum selesai membenarkan mobilnya.

" Aduh ini kayaknya harus dibawa kebengkel Mbak Angel. Ini mobilnya kekurangan oli "

Angel mulai mengehela nafas panjang. Kemarin dirinya tidak masuk tanpa surat keterangan, sudah pasti ia mendapat absen A. Dan sekarang apakah ia harus telat? Bisa bisa jadi murid nakal new disekolah nanti.

Angel menghentak hentakan kakinya pelan sembari meringis karena sinar matahari yang sedikit mengenai wajahnya.

Saat Angel sedang memperhatikan Pak Joko yang sibuk menghubungi seseorang dihanphonenya, Angel terkejut saat mendengar sebuah bunyi derap sepeda motor yang berada didepan mobilnya.

Angel mulai memperhatikan seseorang yang berada didepannya. Setelah melepas helm yang berada dikepalanya itu lelaki yang menggunakan sepeda motornya menghampiri Angel.

" Ada apa?"

" M--mobil gue mogok"

" Berangkat sama gue" suruhnya tetapi arah matanya tak lepas dari mobil milik Angel.

" Terus Pak Joko gimana?"

" Gak papa Mbak Angel. Saya sediri aja dari pada nanti Mbak Angel telat" sahut Pak Joko setelah selesai mematikan hanphonenya.

Tak menunggu lama Angel segera mengiyakan ucapan Pak Joko dan memilih berangkat bersama Arga, cowok pemilik sepeda motor yang sedang berada dihadapannya.

" Yaudah Pak, Angel duluan " Angel segera berpamitan dengan Pak Joko dan segera menaiki motor milik Arga.

Diperjalanan kedua insan itu hanya berdiam diri tak ada niatan dari mereka untuk membuka pembicaraan. Angel yang tangannya merasa dingin karena efek dari kegelisahannya saat berfikir akan telat tadi, hanya mengusap usapnya pelan.

Saat sedang nyaman dengan aktifitas yang ia lakukan, tiba tiba motor yang dinaikinya bersama Arga tiba tiba berhenti. Hal itu membuat suara hantaman keras keluar dari kepala Angel. Pasalnya Arga yang tak melihat lampu akan segera merah tetapi lelaki itu terus saja mempercepat arah motornya.

" Lo bisa pelan gak sih?" marah Angel sembari memegangi jidatnya.

Arga tak merespon apapun dan memilih menjalankan motornya lagi setelah lampu hijau menyala. Kalau bukan dijalan pasti Angel akan mencekik leher cowok itu sampai mampus sekalian.

___




















_jangan lupa bintangnya :)

' HATTERS 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang