15 (hatters)

325 22 1
                                    

Setelah bunyi bel pulang sekolah berbunyi Angel segera membereskan semua peralatan sekolahnya dan memasukannya kedalam tas berwarna hitam miliknya.

Perempuan itu ingin sekali pulang cepat saat ini, karena ingin segera menantikan serial drama Korea di rumah yang sudah lama ia tunggu tunggu. Jadi, Angel tak akan bisa melewatkannya. Setelah selesai membereskan semua alat tulisnya Angel segera memakai tasnya dan buru buru keluar dari kelas.

" Ngel, buru buru banget sih "

Ujar Bina sebari mensejajarkan langkahnya disebelah Angel. Saking buru buru-nya Angel pun tak mengetahui ada Bina disampingnya.

" Iya, gak sabar banget mau pulang, soalnya satu jam lagi ada film korea yang gue tunggu tunggu, ceritanya bagus banget "

" Astaga gue kira apaan."

" Gue duluan ya, hati hati lo" belum sempat Bina menjawab perkataanya perempuan itu sudah berjalan dengan cepat. " Dasar bucin korea"

___

Sudah lumayan lama Angel duduk, menunggu kendaraan untuk mengantarnya pulang, perempuan itu benar benar tidak sabar untuk melihat drama korea yang disukainya, berbagai adegan romance, humor, sedih bercampur dalam drama itu.

Saat sedang menghayal memikirkan drama koreanya itu, mata Angel menangkap seseorang yang berasa tak asing dimatanya. Angel menajamkan pandanganya pada gadis yang dilihatnya itu. Merasa penasaran dengannya, Angel melangkahkan kakinya menuju tempat wanita itu duduk.

" Aluna"

Panggilnya, wanita itupun segera menoleh. Benar apa yang ada dalam otaknya gadis yang ia panggil tadi adalah Aluna teman kecilnya yang sudah lama tak memiliki kabar, dan akhirnya mereka dipertemukan kembali.

" Siapa? "

" Lo gak ingat gue. Gue Angel teman masa kecil lo" jelas Angel.

" Angel? " tebaknya lagi

" Iya gue Angel" tanpa aba aba Angel segera memeluk seorang perempuan didepannya ini.

" Gue kangen banget sama lo Al. Gimana kabar lo baik kan? Lo gak kangen apa sama gue"

Perempuan bernama Aluna itu hanya tersenyum kemudian mengangguk.

" Iya, aku juga kangen"

" Maafin gue ya, dulu gue suka marah marahin lo, suka kesel sama lo"

" Iya gak apa apa" balas Aluna singkat, jangan lupakan bibirnya yang tetap tersenyum tipis

" Masih sama seperti Aluna yang dulu"

Selepasnya kedua gadis itu melepas tawa. Mereka kembali berbincang mengingat masa masa kecil mereka yang indah, sampai Angel melupakan kalau ia ingin sekali cepat cepat pulang untuk menonton Drakor nya.

___

" Yahh dramanya udah selesai" lirih seorang perempuan yang kini sedang duduk didepan ruang depan sebari melihat drama koreanya yang baru saja selesai.

" Gak papa deh ntar streaming aja"

Dengan malas malasan Angel segera melangkahkan kedua kakinya menuju keatas. Yah, walaupun tidak bisa melihat langsung ditv setidaknya ia bisa melihat di hpnya.

" Angel, baru pulang langsung lihat tv, bersih bersih dulu, gak lihat badan kamu bau semua" ujar Rinda yang baru saja keluar dari kamar.

" Iya Ma, ini udah mau ke kamar" balas Angel lesu, kemudian melanjutkan melangkahkan kakinya menuju kamar dengan gontai.

" Kenapa kamu lemes gitu, diputusin pacar? " tebak Rinda, hal itu membuat Angel melirik pada ibunya itu.

" Aneh deh mama, kan Angel udah pernah bilang kalau Angel gak punya pacar"

" Masa. Terus yang kemarin datang kesini itu siapa? "

" Cuma teman Ma "

" Awal terjadinya pacaran kan dari berteman Ngel" ucapan Rinda yang kembali membuat Angel menatap aneh. Sejak kapan ibunya ini sudah pintar berpuitis.

" Terserah Mama deh, Angel capek mau tidur" lanjut Angel kemudian segera berjalan ke kamar " Mandi dulu baru tidur."

" Iya "

" Jangan keramas udah sore nanti masuk angin "

___

Bunyi suara game sudah menggema dalam sebuah kamar yang bernuansa putih abu abu itu. Hari ini Andys dan Abdul berinisiatif untuk datang ke rumah Arga, sudah lama kedua kurcaci buruk rupa itu tidak bermain kesana. Tangan tangan ketiga laki laki itu sudah sangat lihai dalam game yang mereka mainkan saat ini, wajah keseriusan mulai terpampang di wajah mereka tiba tiba konsentrasi itu hilang karena sebuah teriakan.

" AAAAA!!!!"

Sebuah teriakan maut yang sangat keras menghantam mereka sukses membuyarkan konsentrasi mereka dalam bermain game. Alhasil salah satu dari mereka kalah.

" Yaelah, kok kalah sih padahal dikit lagi gue bisa kalahin sih balsem, dasar minion kembaran Andys" oceh Abdul kemudian membaringkan tubuhnya dilantai.

" Apaan balsem, Balmond badak. Lagian lo nyawa tinggal dikit masih diem aja gak lari, jadi ditembak minion kan lo "

" Itu tadi gue udah mau lari tapi denger suara teriak - eh tadi teriakan siapa" balas Abdul sebari mendudukkan dirinya cepat.

" Eh iya"

Dengan segera kedua lelaki itu melihat disekelilingnya, Arga yang sudah tak ada disamping mereka. Dengan cepat kedua lelaki itu turun kebawah untuk menghampiri suara teriakan tadi.

" Ga, ada apaan? " tanya Andys setelah sudah sampai dibawah.

" Gak tau" balas Arga singkat.

Ketiga mata pria tersebut segera melihat kearah seorang wanita paruh baya yang berdiri dengan tangan penuh kantong kresek putih Alfamart, juga sebari memegang kursi disampingnya.

" Ma, ada apa? " ujar Arga mulai bertanya.

" Ada tikus lomba lari" jawab Jessica, yang membuat ketiga manusia dihadapannya menatapnya heran.

" Mana ada tikus lomba lari " bisik Abdul pada Andys. " Ada" balas Andys.
" Siapa?" lanjut Abdul penasaran " Lo" Abdul hanya melirik tajam pada Andys.

Tiba tiba suara seseorang datang dari atas, yang ternyata adalah Bara dengan wajah bantalnya, disamping baju tidur berwarna putih kotak kotak.

" Ada apa ini, rame rame gak baik didengar tetangga. Udah malem juga" ujar Bara dengan suara seraknya.

" Ini masih jam 7 om belum malam" sambar Abdul. " Terserah mulut saya, kan dia yang ngomong" balas Bara tak kalah.

" Ma ada apa? " tanya Bara mengalihkan pembicaraan.

" Ini lo Pa, Mama baru pulang bukanya disuguhi pemandangan indah malah lihat ada tikus ikut ajang lomba lari disini"

" Mama abis dari mana? " tanya lagi Bara. " Abis belanja buat besok biar gak ngantri kalau beli"

" Ya ampun Ma, kan ada Bu Wati ngapain susah susah"

" Papa itu gak tau urusan perempuan bawel aja. Gak mau nganterin molor terus. Udah nih bawa ke dapur sama tata dalam kulkas yang rapi kalau gak tidur diluar"

Ujar Jessica sebari melempar dua kantong kresek putih Alfamart pada suaminya, kemudian segera naik keatas tak memperdulikan Bara yang merengek tidak jelas.

" Loh kok gitu Ma, Papa masih ngantuk nih" elak Bara. " TIDUR DILUAR" teriak Jessica yang membuat Bara langsung diam tak berkutik.

Detik berikutnya ia segera menatap ketiga lelaki di depanya yang masih berdiri dengan santainya. baru saja lelaki itu ingin mengeluarkan kata kata dalam mulutnya ketiga anak itu langsung pergi keatas dan mengunci pintu kamar dengan rapat. Iya, siapa lagi kalau bukan Arga dan kawan kawan.

" Dasar anak kurang ajar"

___

















Maafkan kelakuan Bara
:)
Kasih saran dong buat part ini
Gimana tanggapan kalian

Dan yang terpenting jangan lupa kasih bintangnya.

Terimakasih

' HATTERS 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang