Hari ini Gy memutuskan keluar untuk membeli sesuatu. Dari kemarin ibunya memintanya untuk pergi ke toko karena buah buahan dirumahnya hampir habis. Ya, seluruh keluarga Gy sangat suka mengonsumsi buah buahan. Maka dari itu sekarang Gy harus melangkahkan kakinya sendiri menuju toko buah.
Dulu saat gadis itu ingin pergi kesuatu tempat selalu ada Arga yang mengantarnya. Tapi sekarang tidak lagi. Arga selalu bilang sedang sibuk saat Gy mengajaknya keluar. Entah itu benar atau hanya alasannya saja.
Sekarang Gy jadi semakin yakin akan perkataan Aurel. Arga benar benar telah menyukai Angel. Dan ini sangat tidak adil menurut Gy.Seorang Angel, cewek yang baru sebentar mengenal Arga dengan mudahnya merebutnya dari Gy sedangkan Gy yang sudah lama dekat dengan Arga hanya bisa menjadi seorang sahabat.
" Gue gak rela Arga sama Angel " gumam Gy sebari terus berjalan sambil membawa dua kantong kresek putih.
Merasa kakinya yang mulai pegal, Gy memutuskan untuk mencari tempat untuk duduk.
Gy memicingkan kedua matanya saat melihat seseorang yang tak asing dimatanya. Gy semakin menajamkan pengelihatannya agar seseorang yang dilihatnya itu terlihat jelas.
" Om Bara sama Tante Jessica"
Ternyata seseorang yang tak sengaja dilihat oleh Gy adalah kedua orangtua Arga. Gadis itu segera menghampiri kedua orang tua itu.
Tetapi saat kakinya sedikit lagi sampai ditempat duduk milik Bara dan Jessica, Gy tak sengaja mendengar pembicaraan yang sedang dibicarakan oleh kedua orangtua Arga.
" Tapi kenapa tiba tiba Mama jadi gelisah ya Pa" ujar Jessica sebari menampilkan wajah sedihnya.
" Gak perlu gelisah Ma, Papa udah bilang kan, kalau kasus satu tahun yang lalu itu udah bersih "
Gy mengernyitkan kedua matanya mendengar ucapan Bara.
" Membersihkan kasus satu tahun yang lalu" lirih Gy.
Perempuan itu dibuat bertanya tanya dengan pembicaraan kedua orangtua Arga.
Apa maksud dari kasus satu tahun lalu itu. Apa ada hal yang disembunyikan Bara dan Jessica pada Arga? Atau kedua orang tuanya dan Arga yang sedang menyembunyikan sesuatu?
___
" Jadi pekerjaan gue cuma gini" ujar Angel membuyarkan keheningan.
Sejak beberapa menit yang lalu keheningan menyelimuti kedua insan yang tengah duduk berdampingan saat ini. Tidak ada yang ingin membuka pembicaraan, hal itu membuat Angel merasa risih dan menjadi bosan.
Angel pun segera membuka pembicaraan, tetapi semua perkataannya tak dijawab oleh Arga. Cowok itu tetap diam dan tak menggubris semua perkataan Angel.
Sebenarnya disini Angel menjadi asisten atau patung bernafas.
" Arga, kalau gak ngapa ngapain mending gue pulang sekarang" marah Angel.
Perempuan itu segera berdiri dan memakai tasnya. Arga masih diam ditempat, tetapi matanya yang beralih menatap Angel yang berdiri kesal.
Arga terus menatap wajah Angel. Angel yang merasa ditatap menjadi merasa risih dan semakin merasa kesal.
" Arga lo mendadak gagu apa gimana sih "
Tanpa aba aba Arga langsung menarik tangan Angel sehingga badan Angel kembali terduduk dikursi.
" Jangan buat gue tambah bete deh Ga. Gue laper ini, mau pulang, capek juga" omel gadis itu sambil menatap Arga memperlihatkan wajah kesalnya.
Lagi lagi Arga tak membalas perkataan Angel. Melainkan mengeluarkan sebuah benda persegi panjang berwarna merah. Arga mengarahkan benda itu didepan Angel.
" Apa?" tanya Angel sebari meraih benda ditangan Arga.
" Makan " jawab Arga singkat.
Angel menatap snack bertulis pocky ditanganya yang diberikan Arga.
Mana kenyang makan makanan ringan seperti ini. Arga juga hanya memberikannya satu. Sungguh lelaki tidak bermodal.
Dari pada Angel terlihat semakin lapar, perempuan itu memutuskan membuka pockynya dan kemudian memasukannya kedalam mulut. Tentu dengan wajah yang masih kesal.
Arga hanya melirik wajah Angel sekilas.
Jujur saja sedari tadi Arga diam dan tak menjawab perkataan Angel karna cowok itu sedang mengajak otaknya untuk berdiskusi.
" Ngasih makanan setengah setengah lagi. Emang cukup,emang bisa buat kenyang " gerutu Angel dengan mulut yang tak berhenti menggigit pocky panjang ditangannya.
" Yang penting dikasih" balas Arga. Angel tak membalas dan memilih memakan makanannya.
" Angel" panggil Arga.
Angel segera membelokkan kepalanya untuk melihat Arga. " Kenapa?"
Setelah Angel menjawab perkataan Arga Angel merasa suasana disekitarnya mendadak menjadi mistis. Hal itu juga dirasakannya saat Arga memanggil namanya tadi.
Biasanya Angel akan merasa biasa biasa saja saat Arga memanggilnya. Namun kali ini berbeda. Suara Arga entah mengapa seperti mengeluarkan sebuah aura aura yang membuat darah Angel berdesir saat mendengarnya.
" Apa yang lo tahu tentang jatuh cinta? "
Kali ini Angel benar benar dibuat tidak mengerti. Arga berbicara dan membuat pertanyaan pertanyaan yang membuat Angel merasa kehabisan semua jawaban.
Jujur saja hari ini lelaki didepannya ini sungguh berbeda dari hari biasanya. Terkadang keluar sifat manisnya dan terkadang pula keluar sifat menjengkelkannya.
" K--kenapa lo tanya gitu?" tanya Angel gugup.
Berbicara tentang kegugupan, benar sekarang ini Angel tengah menahan sebuah kegugupan. Kegugupan atas dasar apa, Angel pun tidak tahu.
" Cuma pengen tahu aja" Angel mengangguk singkat.
" Jadi, apa aja yang lo tahu tentang makhluk sejenis cinta?"
" Cinta ya, menurut gue cinta itu biasa aja. Cinta bisa dirasakan banyak orang. Termasuk gue juga"
Arga mulai mendengar setiap jawaban Angel dengan serius
" Terkadang semua orang salah mengartikan sebuah cinta. Mereka mengartikan cinta hanya untuk kesenangan sesaat. Tapi tidak memikirkan hal selanjutnya yang akan terjadi."
" Gue memang belum sepenuhnya bisa ngerasain rasanya jatuh cinta. Tapi sebisa mungkin gue tahu arti penting dalam cinta. Dan hal itu bisa buat gue tahu mana yang benar benar tulus dan mana yang hanya cuma bermain main"
Arga sedikit menarik sudut bibirnya. Sungguh perempuan disampingnya ini berhasil membuat Arga seperti orang gila saja. Semua perkataannya,semua tuturannya, semua motivasinya, bisa diterima baik dengan Arga.
Semakin kesini Arga semakin yakin dengan tekat yang selama ini sudah ia fikirkan matang matang.
" Lo belum sepenuhnya ngerasain jatuh cinta?" ujar Arga membuka pertanyaan.
Angel mengangguk penuh sebari manatap Arga.
" Kalau gitu hari ini-- gue mau buat lo jatuh cinta. Boleh?"
__
T B C
Cinta sama siapa sih?
Semoga ceritanya makin bagus untuk kalian.
Yang penting sebagai bentuk dukungan jangan lupa sempatkan untuk menekan vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
' HATTERS '
Teen Fiction[PERBAIKAN CERITA] " Sepandai pandainya gue diam, bukan berarti gue gak mikirin lo " " Percuma gue udah gak mau lagi terikat sama lo " " Gue masih tetap sama, masih tetap disini. Silahkan, nanti kalau lo sadar, silahkan balik kesini " __ Jika ada...