(12) (Hatters)

295 23 1
                                    

.

" Ga gimana kalau kita ngedate besok"
Jujur Arga capek. Istirahat pertama memang Arga sudah merencanakan akan tidur di perpustakaan, tapi sialnya gadis itu malah sibuk menganggu nya.

Iya siapa lagi wanita yang mengganggunya setiap hari kalau bukan Aurel. Cewek itu benar benar membuat kehidupan Arga menjadi tidak tenang dengan semua hal yang ia lakukan. Seperti saat ini.

" Gak"

" Ayo lah Ga, gue pengen nih" rengek Aurel bak anak kecil, lelaki itu hanya diam dan tak menanggapi.

" Oke ntar gue share lock lokasinya ya, sampai jumpa besok"

" Gue gak bilang iya" ujar Arga mencegah Aurel saat gadis itu ingin beranjak pergi.

" Duh Ga tinggal bilang iya susah banget sih"

" Kalau dia bilang gak ya enggak, ribet banget jadi cewek"

Sahut seseorang tiba tiba yang sedang sibuk dengan para tumpukan bukunya.

" Jauh jauh lo, gak usah ikut campur"

" Siapa yang mau ikut campur, gue cuma mau ingetin gak usah maksa orang kalau gak mau"

Angelina hanya menjawab datar setiap kata pedas milik Aurel. Aurel yang merasa acara berduaannya dengan Arga terganggu merasa geram.

" Suka suka gue dong Arga kan cowok gue"

" Lo pergi deh, Gak lihat cewek gue cemburu " sambar Arga menatap Angel yang sudah memutar kedua matanya malas.

" Arga, aku masih pacar kamu " ujar Aurel sebari merapatkan tempat duduknya pada Arga.

Arga yang melihatnya segera berdiri kemudian berjalan kearah Angel, menggenggamnya kemudian pergi.

Disisi lain Aurel yang melihatnya mencibik kesal, tetapi gadis itu tetap pada pendirianya ia tak akan percaya jika mereka berdua berpacaran. Gadis itu akan berbuat seribu cara untuk memisahkannya.

Saat Aurel ingin berjalan pergi meninggalkan perpustakaan matanya menatap sosok perempuan dengan wajah kusut. Perempuan itu segera melangkahkan kaki untuk menghampirinya.

" Hai Gya"

Ujar Aurel, sebari berjalan menghampiri Gy yang berada dibangku pojok. Gy yang melihat keadaan Aurel hanya meliriknya sebentar.

" Lo lihat gak pacar gue itu lama lama makin beda sikapnya setelah kenal sama Angel. Atau jangan jangan sebenarnya mereka itu udah bener bener pacaran "

Gy dibuat tidak percaya oleh perkataan Aurel.

Pacaran?

Ga mungkin. Dulu Arga pernah bilang bahwa lelaki itu tidak ada niatan untuk pacaran.

Bahkan kemarin ia sempat mendengar sendiri jika Arga tak berpacaran dengan siapapun.

" Hello Gy gue ngomong sama lo" perkataan Aurel yang sukses membuyarkan lamunan Gy.

" Apa bener mereka berdua pacaran?" tanya Gy memastikan.

" Astaga lo gak tau? Perkataan gue itu gak pernah salah. Makanya lo itu harus bergaul sama gue biar tau semua hal yang ada disekolah ini. Termasuk hal tentang Arga"

" Tau apa lo tentang Arga. Gue sahabatan sama dia dari lama dan gue lebih tau semua hal tentang Arga"

" Lo lupa kalau gue pernah pacaran sama Arga"

Iya memang benar wanita yang sedang berbicara disebelah Gy ini pernah berpacaran dengan Arga. Jadi sedikit celah untuk Gy percaya pada Aurel.

" Oke, jadi gini aja, kalau lo mau lebih tau tentang sejauh apa hubungan Arga dan Angel, lo harus kerjasama sama gue" ujar Aurel dengan mengulurkan tangan kananya pada Gy.

Gy yang melihatnya hanya menatap tangan Aurel kosong.

***


" Makasih udah bantu "

Ujar Arga setelah sudah berhasil kabur dari perpustakaan dan berpindah kedalam ruang musik,tentunya masih bersama dengan Angel.

" Karna gue anak baik hati dan tidak sombong ,ya gue bantu lah"

" Hmm iya "

" Harus benar benar iya dong. Gak berterima kasih banget sih"

" Setelah sampai sini gue udah bilang makasih. Otak lo bermasalah? "

Angel yang sedang bermain hanphone mendadak terdiam. Matanya menatap Arga merasa ucapan laki laki itu ada benarnya.

" Mungkin iya. Eh tapi bener deh akhir akhir ini gue jadi gitu. Kenapa ya? "

Arga berjalan menempatkan dirinya di kursi yang kanan kirinya terdapat banyak gitar.

" Otak lo isinya gue kali" balas Arga sebari menampilkan senyumnya miringnya untuk menggoda Angel.

" Pede banget lo gak mungkin banget gue gitu "

Balas Angel dengan cepat. Hal yang sangat mustahil bagi seorang Angelina untuk memikirkan lelaki sok yang ada didepanya ini.

Tetapi entah mengapa Angel menjadi merasa sekujur tubuhnya menjadi berdesir, setelah perkataan Arga tadi. Akhir akhir ini semenjak Arga meminta Angel untuk menjadi pacar pura pura, Angel jadi semakin dekat dengan Arga.

Mereka juga sering jalan berdua dan mengobrol tidak jelas ketika dihadapan Aurel saja, awal melakukanya Angel memang merasa risih karena tidak terbiasa apa lagi melakukanya dengan rivalnya sendiri. Tapi lama kelamaan wanita itu sudah lumayan terbiasa.

" Pulang nanti gue anter. Sebagai ucapan terima kasih" ujar Arga tetapi tidak menatap Angel melainkan menatap kearah depan.

" Gak usah" tolak Angel.

" Gue lagi baik "

" Gue gak nanya" balas Angel yang tak kalah cueknya dengan pria disampingnya. Arga pun menolehkan wajahnya pada Angel.

" Gue gak bercanda "

" Lo gak usah antar gue pulang, gue masih punya ongkos kok buat pulang"

" Lo pikir gue antar lo bayar"

" Nggak juga. Sebenernya hari ini gue gak langsung pulang mau mampir dulu, jadi percuma lo antar gue"

" Mau kemana? " tanya Arga. Entah mengapa bicara dengan gadis disampingnya ini terlihat menarik.

" Kepo"

" Gak kepo, pengen tau aja"

" Kenapa gak sekalian pengen tempe?" 

" Karna gue gak suka" Memang bicara dengan lelaki disampingnya ini terkadang membuat kita naik darah, contohnya Angel.

" Udah deh, gue bantu lo tadi ikhlas kok sebagai makhluk sosial kita kan harus saling membantu. Dan juga hari ini gue ada jadwal jenguk orang di rumah sakit"

" Siapa yang sakit?"

" Temen gue. Dia koma di rumah sakit"

Arga sempat terkejut saat tahu teman yang di maksud Angel tadi koma. Tapi setelahnya ia kembali mengangguk.

" Orang tuanya? "

" Orang tuanya udah meninggal sejak lama karena kecelakaan. Dia juga ikut waktu kecelakaan itu, tapi masih bisa selamat. "

"Dia koma karena kecelakaan sama orang tuanya? " tanya Arga mulai penasaran dengan cerita Angel.

" Bukan. Dia koma karena kecelakaan tabrak lari. Hari itu belum genap satu bulan setelah kesembuhan dia, tapi malah ketabrak sama mobil dan mobil itu malah pergi gitu aja"

Raut wajah Angel mulai berubah setelah menceritakan semua tentang sahabatnya. Arga bisa merasakannya.

" Yaudah gue tetep antar lo. Sekalian gue juga mau jenguk temen lo yang di rumah sakit"

" Yang bener lo" Arga menggangguk sebagai jawaban.






























Makasih yang udah baca
Jangan lupa vote serta comentnya.

' HATTERS 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang