"Dimana... aku..?"
Kini aku berada di tengah sebuah kota. Aku mengenalinya, ini adalah kota yang kutinggali saat ini, tetapi sebagian besar dari kota ini telah hancur. Api membakar segalanya, termasuk kedua tanganku. Rasanya sangat panas... api ini mulai menjalar ke seluruh tubuhku. Aku merasa sangat tidak berdaya, dan kurasa aku bisa mati kapan saja.
"Sakit... sekali... p..panas..."
Seingatku, aku sedang tidur dengan nyenyak tadi. Bagaimana bisa aku berada di sini?
Aku menatap ke langit. Seorang pemuda sedang melayang-layang di langit, ia dikelilingi aura hitam dan sedang mencengkram tubuh seorang gadis berambut pirang panjang. Gadis itu tampaknya sedang terluka parah dan tengah sekarat. Meskipun aku tidak mengenal gadis itu, entah kenapa aku merasa bahwa dia adalah seseorang yang sangat penting bagiku.
Pemuda itu menatap tajam ke arahku. Kini aku dapat melihat wajahnya dengan jelas. Pemuda itu sudah tak asing lagi bagiku, ia adalah... Emperor...
"Klimaks dari game ini telah tiba, Zero Nightwoods. Tetapi kau telah mengecewakanku. Kekuatan dari potensimu ternyata sangatlah lemah. Sekarang... matilah seperti serangga di sana bersama dengan gadis ini!!" ucapnya dengan suara yang menggema ke segala arah. Ia melempar gadis itu ke arahku, kemudian ia melempar ratusan pedang panjang ke arah kami.
"Ti-tidak!!"
"TIDAK!!!"
"Hah!!"
Aku terbangun dengan nafas tersengal-sengal. Keringatku terus berjatuhan. Aku melihat ke arah jendela, rupanya sudah pagi. Apakah yang tadi itu mimpi buruk?
Ya... benar...
Pasti itu hanya mimpi buruk. Semoga saja mimpi itu bukan pertanda buruk.
Aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka gorden jendela, kemudian pemandangan kota yang indah menyambutku. Orang-orang dan kereta kuda berlalu lalang di jalan. Jalanan terlihat sangat ramai. Tampaknya mereka semua sedang sibuk.
Pemandangan yang sangat indah ini menenangkan dan mendamaikan hatiku, membuatku lupa dengan mimpi buruk yang kualami tadi.
Aku meninggalkan kamarku dan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi, aku segera menuju ruang makan untuk sarapan. Sesampainya di sana, aku segera duduk di salah satu kursi. Ruang makan tampak sepi, mungkin penghuni yang lain sedang bekerja. Tampaknya akulah yang bangun paling siang.
"Kau bangun pagi sekali ya," ucap seorang gadis pelayan dengan sedikit penekanan pada kata-kata 'pagi sekali.' Ia mengatakan itu dengan nada menyindir, sambil meletakkan nampan berisi sepiring roti panggang dan segelas air putih. Aku hanya tersenyum kecut mendengar sindiran dari gadis ini.
"Maaf, aku kelelahan semalam." Aku memberi alasan.
"Jadi kau bekerja dengan sangat keras, ya? Kukira kau adalah orang yang pemalas," ucapnya sambil tersenyum. "Silakan dinikmati."
Setelah mengatakan itu, ia meninggalkan mejaku dan kembali kepada kesibukannya. Aku segera menyantap hidangan tersebut dengan lahap. Setelah selesai makan, aku memutuskan untuk pergi membeli baju. Aku hanya memiliki baju yang saat ini kupakai dan baju ini sudah kupakai sejak kemarin, jadi membeli baju adalah pilihan yang bijak.
Aku berjalan keluar dari penginapan dan mulai mencari toko baju terdekat.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
RE: Legend (The Past of The Lord)
FantasyStory ini adalah flashback dari story RE: Herobrine) Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri... Akan segera terungkap... Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...