"U-ukh..."
Aku membuka mataku secara perlahan. Pandanganku yang buram perlahan menjadi semakin jelas. Aku sedang berada di sebuah ruangan bercat putih.
"Di-di mana ini..?"
Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling, kemudian kusadari bahwa aku tengah berbaring di sebuah ranjang putih.
"Kau sudah sadar rupanya."
Seorang wanita berjas putih dengan rambut hitam panjang yang diikat dengan gaya ekor kuda menghampiriku. Penampilannya menunjukkan dengan jelas bahwa dia adalah seorang dokter.
"Di mana aku?" Aku mencoba bertanya kepada wanita ini. Kepalaku masih terasa agak pusing.
"Kita berada di klinik arena," ujar wanita tersebut.
"Begitu ..." ujarku. Aku teringat kembali kepada pertarungan antara diriku dan Yamiro.
"Aku mendengar dari para petugas medis bahwa kau terus berusaha bangkit meski sebenarnya kau telah terluka parah. Tindakanmu itu sangat berbahaya. Kau bisa saja mati, kau tahu? Mengapa kau tidak menyerah saja?" tanya wanita itu.
"Kata menyerah tidak ada dalam kamusku," ujarku. "Aku akan terus berjuang lagi, meski nyawaku taruhannya."
Wanita itu tersenyum. "Kau adalah tipe orang yang langka. Di saat seperti ini, orang seperti dirimulah yang diperlukan di kota ini."
"Sebaiknya hari ini kau beristirahat dan jangan terlalu banyak bergerak agar kau dapat bertanding besok."
"Baiklah."
************************
Hari ini adalah hari terakhir turnamen, dan kini aku tengah bersiap-siap sembari menunggu panggilan dari sang pembawa acara.
"Ilmu medis di dimensi ini sungguh hebat, bahkan luka parah yang mengancam nyawa pasien pun dapat disembuhkan dalam waktu sehari," gumamku.
Sayangnya, pakaian khusus yang kubeli di 'Aomoto Clothes & Armor Shop' dengan harga tinggi kini rusak parah sehingga aku tak dapat menggunakannya untuk pertandingan kali ini.
(TN: wkwkwk tuh 1000 MM terbuang percuma dah :v)
"Kepada Zero Nightwoods dan Hikari Alicia, diharap segera menuju arena!!! Sekali lagi, kepada Zero Nightwoods dan Hikari Alicia, diharap segera menuju arena!!!"
"Sudah waktunya, ya?" gumamku sembari beranjak dari posisi duduk.
Aku pun segera menuju arena. Tak butuh waktu lama bagiku untuk tiba di arena. Sorak sorai penonton menggema ke segala arah, seolah menyambut diriku.
Tak jauh dari tempatku berdiri sekarang, seorang gadis berambut pirang panjang yang dibiarkan tergerai bebas tampak sedang berjalan mendekatiku. Tak lama kemudian, ia pun tiba di hadapanku.
Entah mengapa, aku merasa gadis tersebut mirip dengan gadis yang berada di dalam mimpiku. Apakah mimpi itu akan menjadi kenyataan?
Ah, sudahlah. Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal itu. Mimpi hanyalah mimpi, tak akan menjadi kenyataan.
"Pertandingan terakhir!!! Ini adalah pertarungan antara Zero Nightwoods, seorang magic caster dengan semangat juang yang tinggi dan Hikari Alicia, seorang gadis dengan ilmu pedang yang luar biasa. Siapakah yang akan memenangkan pertandingan ini?!!" Sang pembawa acara yang tak lain adalah Akira berseru dengan semangat.
Aku menelan ludah, bersiap untuk bertarung. Aku tak boleh meremehkan gadis ini karena tampaknya ia bukanlah sembarang gadis.
"Pertandingan akan dimulai dalam 10 detik..."
Gadis berambut pirang tersebut mengeluarkan pedang yang ia sarungkan di pinggangnya. Sarung pedang bergesekan dengan mata pedang, menghasilkan suara gesekan logam yang cukup keras.
"10..."
"9..."
"8..."
"7..."
"6..."
"5..."
"4..."
"3..."
"2..."
"1..."
"Mulai!!"
To be continued
Halo semuanya ^^ kita bertemu lagi. Maaf, ya, author jadi jarang update sekarang.
Di chapter selanjutnya, sang MC dan sang Heroine akan bertarung. Siapakah yang akan menang?? Nantikan di chapter selanjutnya.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan kalian. Sampai jumpa di chapter berikutnya!! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RE: Legend (The Past of The Lord)
FantasyStory ini adalah flashback dari story RE: Herobrine) Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri... Akan segera terungkap... Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...