Story ini adalah flashback dari story RE: Herobrine)
Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri...
Akan segera terungkap...
Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Software: Avatar Maker: Anime Girls.
Gadis itu, Hikari, mulai melesat ke arahku dengan kecepatan penuh. Dengan sigap, aku menciptakan barrier kegelapan untuk melindungi diriku.
*trang!!*
"A-apa?!"
Tidak bisa dipercaya .... Dia menghancurkan barrier kegelapanku hanya dengan satu serangan?!
"Jangan lengah!!!" Hikari mulai mencoba menebas kaki kananku. Namun, aku berhasil menghindarinya. Itu sangat nyaris. Jantungku seketika berdetak dua kali lipat lebih cepat. Dia ... bukan wanita biasa ....
"Reflek yang bagus!!! Magic: Light Element: Ultra-Light Speed!!!" seru Hikari sembari menebas bahu kananku dengan sangat cepat, bagaikan kilat. Hampir mustahil menghindari gerakan secepat itu.
"Uwargh?!"
Bahu kananku seketika teriris oleh pedang yang setajam belati itu. Darah mengalir keluar, membasahi setelanku. Aku menatap luka irisan tersebut sembari tersenyum. "Tampaknya, kau bukan wanita biasa," Senyumku semakin melebar. Tatapan mataku menggila, "Jadi aku tidak perlu menahan diri lagi!!! Magic Aura!!!"
Segera setelah aku mengatakan itu, separuh dari tubuhku diselimuti oleh aura api dan separuhnya lagi diselimuti oleh aura kegelapan. Senyum gilaku semakin melebar. Kini, pasti aku tampak sepertis seorang petarung yang haus darah. "Mari kita mulai ... pertarungan yang sebenarnya!!!"
"Wah!!! Tampaknya Zero Nightwoods sudah mulai serius!!! Kita lihat, seberapa besar full-power dari magic caster yang satu ini?!" Suara sang komentator kembali terdengar.
"Jadi kau sudah mulai serius, ya?" Hikari tersenyum, tampak tertantang ketika melihat kekuatanku. "Kalau begitu, aku juga."
Seketika, cahaya menerangi seluruh tubuhnya, menyilaukan diriku, para penonton, beserta sang komentator. Pedangnya berkilau, tak jauh berbeda dengan tubuhnya yang bersinar terang.
"Wah!!! Cahaya yang sangat menyilaukan!!! Tampaknya Hikari Alicia juga telah memasuki full-power mode!!"
Beberapa detik berselang, cahaya yang menyilaukan itu pun meredup. Namun, cahaya masih menyelimuti tubuh Hikari Alicia. Kedua matanya yang keemasan bersinar terang. Aku tersenyum puas, seolah merasa tertantang. "Dia benar-benar bukan wanita biasa."
"Ini akan menjadi pertarungan antara cahaya dengan kegelapan!!! Apakah cahaya yang akan menyinari kegelapan?! Ataukah kegelapan yang akan menelan cahaya?! Kita akan saksikan!!!"
Aku mendecih pelan. "Dasar komentator berisik," gumamku sembari menatap sang komentator dengan tatapan gusar, kemudian pandanganku kembali terarah kepada sang lawan. "Namun, itu bukan masalah besar. Bagiku, ini bukan pertandingan lagi, melainkan ...,"