Special Chapter I: Legend of Twin Multiversal Gods (Filler) (Part II)

18 2 0
                                    

16 tahun kemudian.







Yuto dan Gen kini telah berusia 16 tahun. Kedua orangtua angkat mereka pun mulai menua. Masa kecil dan remaja Gen dan Yuto dihabiskan dengan penuh pem-bully-an. Itu terjadi karena Gen dan Yuto dianggap sebagai penyihir abnormal yang memiliki kekuatan aneh. Sebagai contoh, ketika berusia 7 tahun, Gen ditindas oleh teman-teman sepermainannya dengan menggunakan sihir tingkat rendah, mendadak matanya berubah warna menjadi merah menyala. Aura yang sangat kuat mengelilingi tubuhnya, menyebabkan para penindas terhempas dan lari tunggang-langgang bagaikan rusa yang tengah dikejar oleh singa.

Seluruh penindasan itu membuat Gen menjadi stres, sementara Yuto bersikap normal seolah tidak terjadi apa-apa, seolah-olah hatinya terbuat dari baja. Orangtua angkat Gen selalu menghiburnya dengan mengatakan bahwa itu menandakan bahwa ia adalah anak yang spesial. Para penduduk desa maupun orangtua Gen tak dapat memberitahukan yang sebenarnya kepada Gen, Yuto, dan para penindas karena mereka masih terlalu kecil.

Kini, Gen dan Yuto telah memasuki usia remaja, usia di mana manusia telah dianggap cukup dewasa untuk mengetahui kenyataan yang pahit. Maka, orangtua angkat Gen dan Yuto pun memanggil mereka untuk memberitahukan kenyataan yang pahit. Tentang pengorbanan dan perjuangan orangtua kandung mereka, juga tentang kekuatan dahsyat yang tersegel di dalam tubuh mereka, serta tentang takdir mereka.

"Gen, Yuto, kemarilah." Sang ayah angkat memanggil Gen dan Yuto. Dengan sigap, kedua remaja itu menghampirinya.

"Ada apa, ayah?" tanya Gen.

"Kami ingin membicarakan sesuatu yang penting," sahut sang ibu angkat dengan wajah serius. "Duduklah."

Gen dan Yuto pun segera duduk di kursi yang tersedia. Ekspresi mereka tak jauh dengan ekspresi kedua orangtua angkat mereka. "Apa yang ingin kalian ceritakan, ayah dan ibu?"

Sang ayah menenggak ludah, kemudian ia berucap kepada kedua anak angkatnya. "Sebenarnya, kami bukan orangtua kandung kalian."

Gen dan Yuto pun terkejut. Kedua mata mereka membelalak. "A-ayah tidak sedang berbohong, 'kan?!"

"Ayah tidak berbohong. Ini memang kenyataannya," sahut sang ayah angkat.

"I-ibu, apakah itu benar?" Yuto bertanya dengan wajah yang menyiratkan ketidakpercayaan sembari menoleh ke arah ibu angkatnya.

Sang ibu angkat menjawab dengan suara pelan. "Itu memang benar, nak."

"La-lalu, siapa orangtua kandung kami?!"

"Orangtua kandung kalian adalah tokoh yang sangat berpengaruh di desa ini. Sayangnya, mereka telah tiada," sahut sang ayah angkat sembari tertunduk. Rasa kehilangan kembali mengiris hatinya. "Mereka memercayakan kalian kepada kami. Karena itu, kami merawat dan membesarkan kalian. Dulu, kami menyembunyikan yang sebenarnya dan berpura-pura menjadi orangtua kandung kalian karena saat itu, kalian masih terlalu kecil untuk menerima kenyataan."

"A-apa penyebab mereka tiada?" tanya Yuto dengan terbata-bata. Ia masih shock karena kenyataan ini.

Kali ini giliran sang ibu angkat yang menenggak ludah. "Mereka tewas karena menggunakan sihir terlarang, demi menyegel kekuatan yang bisa menyelamatkan kaum penyihir di dalam tubuh kalian."

"Tidak!!! Ini tidak mungkin!!! Mustahil!!!" Gen berseru dengan suara nyaring. Ia masih tak mampu memercayai kenyataan yang pahit itu. "Ka-kalian sedang bercanda, 'kan?!"

Sang ayah angkat menjawab dengan nada sendu. "Maaf, tapi itu memang kenyataannya."

Gen mendecih pelan, kemudian bergegas meninggalkan ruangan itu.

RE: Legend (The Past of The Lord)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang