Hancur. Semuanya telah hancur. Hanya tersisa keputusasaan dan kehampaan yang terselip di antara puing-puing bangunan desa. Tak ada satupun makhluk hidup yang selamat dari tragedi itu.
Cahaya dari kobaran api kehancuran mengusir kegelapan malam. Sang Rembulan beserta para bintang yang tergantung di langit tak mampu menyelamatkan satupun korban. Mereka hanya mampu menjadi saksi bisu dari peristiwa tersebut. Si jago merah terus melalap bangunan-bangunan desa dengan rakus, hingga habis tak bersisa. Desa yang bernasib malang itu kini telah rata dengan tanah.
Sementara itu, di tengah kobaran api yang membakar seluruh desa, seorang pemuda berambut keemasan tengah terbang di langit, mengepakkan sayap putih bersihnya berulang-ulang. Cahaya api terpantul di bola mata hitam kelam milik sang pemuda. Wajah pemuda tersebut tak menunjukkan ekspresi sedikitpun. Hatinya telah tenggelam ke dalam lautan kegelapan. Ialah pelaku dari tragedi ini.
Rambut keemasan dan sayap putihnya mungkin membuat orang-orang yang melihatnya sekilas menganggapnya sebagai malaikat yang mulia, titisan dari dewa, pembawa kabar baik. Namun, mereka salah besar. Pemuda tersebut adalah titisan dewa yang gagal, malaikat yang jatuh ke dalam kelamnya kegelapan dan kebencian. Sang Lucifer, Gen Zamoto. Saat ini, ia tengah berada dalam mode Posinega Fallen Angel.
"Hancurlah ...." Mulut Gen yang sedari tadi terkatup mulai membuka. "Hancurlah semuanya ...."
"Dunia ini sudah busuk dan menjadi sama seperti sampah, sebaiknya dibakar saja hingga menjadi abu."
Seringai jahat mulai terukir di wajah Gen. "Jadi ini ... rasanya menjadi seorang penguasa?"
"Inilah takdirku yang sebenarnya ...."
"Aku akan menghukum dunia yang sudah busuk ini."
-----------------------
Sementara itu, dari alam kematian yang dipenuhi kehampaan dan berada jauh di atas segala dimensi, seorang pemuda berambut hitam kelam tengah menerawang perbuatan Gen melalui sihir Visual of Dimensions dengan wajah yang tampak sedih dan kecewa, seolah ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Gen.
"Kakak ...."
-----------------------
"Sial!!!" Jenderal Tertinggi Pythius menggebrak meja di kamar penginapan tempatnya menumpang. "Kukira dia berada di pihak kebenaran, ternyata dia malah menjadi Lucifer!!! Seluruh semesta memang sudah aman dan tentram karena semua prajurit Dewa Magus telah ditelan oleh kebinasaan, tapi kedamaian itu hanya berlangsung sekejap. Pejuang revolusioner itu mendadak menjadi iblis yang menghancurkan desa-desa serta membantai para penduduk!!!"
"Cih, sial!!!" seru Jenderal Tertinggi Pythius sembari menyibakkan jubah bertudung berwarna kecoklatan yang ia gunakan untuk menyamar dan berubah ke wujud Omni-Conqueror. "Akan kuhentikan dia, sebesar apapun bayarannya!!!"
Jenderal itu membentangkan sayap putih kebiruannya, kemudian terbang melewati jendela penginapan yang terbuka, menuju angkasa biru yang luas. Para penduduk desa yang melihatnya berada dalam wujud Omni-Conqueror seketika terkejut. Kedua mata mereka membelalak lebar.
"Mu-Mustahil!! I-Itu ...!!"
"Kekuatan Core of System milik Dewa Magus?!"
-----------------------
Jenderal Pythius terus melesat dengan kecepatan suara, menembus atmosfer planet Aojin dan menuju luar angkasa yang gelap dan kelam. Sepasang sayap putih kebiruannya kini digantikan oleh lapisan energi seputih salju yang menyelimutinya. Ia kini tampak bagaikan komet.
"Dulu ... aku memang diselamatkan oleh Dewa Magus ...."
"Namun, aku menyadari ... bahwa yang dilakukan oleh kubu Dewa Magus hanyalah kebusukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RE: Legend (The Past of The Lord)
FantasyStory ini adalah flashback dari story RE: Herobrine) Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri... Akan segera terungkap... Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...