OST: One Vision (Digimon Tamers)
WARNING: ALL CREDITS BELONGS TO THE ORIGINAL OWNERS.
Gen dan Yuto menenggak ludah di saat yang bersamaan. Kedua pemuda itu tidak tahu apa yang akan terjadi. Apa yang akan diminta oleh Seven Deadly Sins dan Seven Crests of Heaven? Apakah nyawa? Anggota tubuh? Kekuatan fisik? Risikonya terlampau besar. Mereka bisa saja kehilangan nyawa saat itu juga.
Namun, demi semesta yang mereka sayangi, desa yang selalu ada untuk mereka, seluruh anggota Penyihir Revolusioner, keluarga angkat mereka, janji yang mereka buat untuk kembali dengan selamat, dan para rekan mereka, kedua pemuda itu memberanikan diri untuk mengambil semua risiko itu.
"Izinkan aku mengaktifkan True Power dari CoAR!! Berikan kepadaku semua kekuatan yang kalian punya!! Tunjukkan potensi kalian yang sebenarnya!!" seru mereka serempak.
"Hmm ..., tapi kau tahu, bukan? Bagi setiap kekuatan, harus ada bayarannya," ujar suara berat tersebut. Seven Deadly Sins mulai menampakkan diri dalam wujud abstrak, dengan warna beragam yang melambangkan masing-masing dosa besar.
"Katakan, apa yang kalian inginkan?" ujar Yuto dengan suara lantang, meski sebenarnya ia mengeluarkan seruan itu dari pita suaranya dengan susah payah. Seolah-olah ada selaput yang mempersempit tenggorokannya.
"Bagaimana, kak Lust?" tanya Pride.
"Aku ingin ...."
Untuk beberapa saat, Yuto merasa seolah-olah waktu berjalan sepuluh kali lipat lebih lambat.
"Lengan kananmu."
"Ukh!!" Yuto terperanjat.
"Lengan kanan?! Apa ini artinya aku akan hidup dengan satu lengan seumur hidupku?!"
Sempat terpikir di benak Yuto untuk membatalkan kontraknya itu. Namun, wajah-wajah keluarganya dan rekan-rekannya melintas di benaknya. Jika ia menyerah sekarang dan menyerahkan diri, dua ace dari Penyihir Revolusioner akan lenyap. Ini artinya akhir bagi kelompok Penyihir Revolusioner, dan tirani Dewa Magus akan kembali menguasai seluruh semesta.
Yuto pun memberanikan dirinya. Ia menenggak ludah sekali lagi. "Ini ... demi Multiverse Magusian!!" Ia berusaha menyemangati hatinya yang kecut.
"Baiklah ... aku setuju!! Ambil saja lengan kananku, tapi biarkan aku menggunakan kekuatan kalian secara maksimal!!" ujar Yuto dengan suara lantang.
"Hooo ... keberanian yang menarik ...," ucap Envious.
"Kau benar-benar pemuda yang menarik ...." Greed menimpali.
Sementara itu, di ruang serba putih, Gen juga tengah mengajukan kontrak dengan Seven Crests of Heaven.
"Tolonglah!! Biarkan aku menggunakan kekuatan kalian secara maksimal!! Kerahkan semua kekuatan yang kalian punya!!" Gen memohon dengan sangat sembari menundukkan kepalanya.
"Kami bisa, tapi ada aturan yang melarang kami untuk mengizinkan True Power diaktifkan, kecuali ada sesuatu yang dikorbankan," ujar Courage.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengorbankan separuh dari usiaku!!"
"Eh?!" Seketika seluruh Seven Crests of Heaven terperanjat. "Kau serius?!"
"Ya," sahut Gen dengan mantap. "Aku rela menyerahkan separuh umurku yang berharga, asal aku bisa melindungi multiverse ini ... dan orang-orang yang kusayangi!!"
Courage tersenyum senang. "Aku terkesan dengan keberanianmu, anak muda," ucapnya.
"Bagaimana, kak Light dan kak Hope? Kalianlah pemimpin di sini, hanya kalian yang boleh memutuskan," ucap Knowledge sembari membenarkan letak kacamata berbingkai hitam yang ia kenakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RE: Legend (The Past of The Lord)
FantasyStory ini adalah flashback dari story RE: Herobrine) Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri... Akan segera terungkap... Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...