Dahulu kala... seluruh semesta dikuasai oleh kaum penyihir yang berwatak kejam dan serakah serta memiliki kekuatan yang melampaui batas, hingga mampu menciptakan sebuah dimensi. Kaum penyihir dipimpin oleh sang dewa yang kejam, dan mampu menghapuskan sebuah dimensi hanya dengan menggerakkan lengan, Dewa Magus...
Dewa Magus bertempat tinggal di bumi, yang pada masa itu dijuluki sebagai Planet Magus, markas dari seluruh penyihir yang ada di seluruh semesta.
Akibat watak kaum penyihir yang serakah, perang terjadi di sana-sini. Di semesta manapun, tak ada tempat yang damai. Seluruh semesta bagaikan neraka.
Semua perang itu menghasilkan kelompok penyihir baru yang bertekad mengubah seluruh semesta menjadi tempat yang lebih baik. Di kemudian hari, mereka disebut sebagai Penyihir Revolusioner.
Ini adalah kisah...
Tentang kakak beradik kembar...
Yang bertekad mengubah seluruh semesta menjadi tempat yang lebih baik...
Dengan berbekal kekuatan dahsyat yang tersimpan di dalam tubuh mereka...
"Kau tidak bisa memikulkan takdir ini kepada mereka berdua, Yuji!! Takdir ini terlalu berat bagi mereka!!" Yuko menolak dengan tegas. Wanita berambut hitam panjang yang diikat menggulung ke belakang itu menatap tajam kepada suaminya.
"Tetapi, tidak ada cara lain, Yuko! Kita harus menyegel kekuatan sihir Core of All Realms ke dalam tubuh Gen dan Yuto dengan menggunakan sihir terlarang itu!!" Sang suami menegaskan. Pria bertopi penyihir itu tetap berpegang teguh pada keputusannya.
"Tapi... jika kita menggunakan sihir itu, maka kita akan mati!!" Yuko bersikeras.
"Tidak apa-apa, biarlah kita yang menjadi tumbal untuk sihir terlarang itu..." Yuji berujar sembari menatap lurus ke arah bola bercahaya yang berada di depannya. Core of All Realms, atau biasa disingkat menjadi CoAR, sumber utama energi sihir pembentuk alam semesta.
"Ini semua... demi masa depan seluruh semesta..."
................
"Aaaaarrrgghhh!!!" Gen dan Yuto berteriak dengan sangat nyaring sembari memegang kepala mereka yang terasa sangat sakit. Penyihir yang berada di hadapan mereka tersenyum melihat penderitaan tersebut.
"Jadi... kalian mengambil energi sihir dari CoAR, huh? Tetapi, asal kalian tahu... sihir itu tidak mudah untuk dikendalikan."
"Sekaranglah waktu yang tepat... untuk membunuh kalian..."
.........
Seorang pria bertopi penyihir tengah duduk dengan sangat elegan di sebuah singgasana. Lingkaran sihir dan cahaya hitam yang pekat mengelilinginya, dan seluruh penyihir yang berada di ruangan tersebut sujud kepadanya. Terlihat jelas bahwa ia bukanlah penyihir biasa.
Tak lama kemudian, seorang pria berpakaian formal memasuki ruangan dan menghadap penyihir tersebut.
"Lapor, Dewa Magus yang Maha Agung. Dua pemuda dari kelompok Penyihir Revolusioner telah membuat onar di desa Yuujin dan membunuh prajurit-prajurit invasi yang kami kirimkan ke sana."
Tatapan santai sang penyihir seketika berubah menjadi tatapan serius. "Sial, mereka membunuh para prajurit invasiku yang berharga!! Kirim pasukan divisi satu untuk membunuh mereka!" perintah penyihir yang rupanya adalah dewa itu.
"Anu... bukan hanya itu, tuan..." ucap sang pria berpakaian formal.
"Masih ada lagi?!" ujar Dewa Magus dengan kesal. Ia merasa sangat kesal kepada kelompok Penyihir Revolusioner yang selalu menghalangi dirinya.
"Mereka... memiliki energi sihir yang berasal dari CoAR..."
Sontak seluruh penyihir yang berada di ruangan tersebut terkejut.
"APA??!!"
..........
Perjuangan...
"Jika kalian tidak dapat mengendalikan kekuatan itu, maka malapetaka akan terjadi. Kalian harus menguasai kekuatan itu... karena kekuatan tanpa kendali tidak jauh berbeda dengan kekejaman."
Dan pengorbanan....
"Kumohon, bertahanlah!!" ucap Gen dengan panik sembari menatap gadis berambut merah yang berada di pangkuannya. Dada gadis tersebut telah berlubang akibat tusukan yang fatal.
Gadis tersebut tersenyum, nafasnya tinggal beberapa. Ajalnya telah dekat. "Tidak apa-apa, Gen. Pergilah bersama adikmu. Aku tidak pernah menyesal melakukan ini..."
Air mata mulai menetes dari sudut mata Gen. Hatinya terasa hancur berkeping-keping ketika melihat gadis yang dicintainya akan meninggalkannya untuk selamanya.
"Tidak... aku takkan pernah meninggalkanmu," ucap Gen dengan berurai air mata. Dadanya terasa sangat sesak.
"Kumohon... Gen... Pergilah... Kau dan adikmu... harus... mewujudkan impian kita bersama..."
Setelah mengatakan itu, gadis tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.
Demi masa depan seluruh semesta...
Dewa Magus tersenyum dengan sangat jahat ketika melihat Gen dan Yuto yang datang menemui dirinya.
"Aku kagum... kalian bisa sampai ke tempat ini... Tetapi, perjuangan kalian akan berakhir di sini."
Dewa Magus bangkit dari singgasananya. Lingkaran-lingkaran sihir yang berada di sekitarnya mulai berkumpul di belakang punggungnya.
"Aku, Dewa Magus, akan mengakhiri riwayat kalian!!"
========================
RE: Legend (The Past of The Lord)
Special Chapter I: Legend of Twin Multiversal Gods (Filler)
COMING SOON
October / November 2019
(Special Chapter ini akan rilis menjelang ending dari story ini. Chapter ini akan berisi 10K sampai dengan 20K kata, sesuai dengan kesanggupan author. Semoga RAM HP author mampu menampung chapter ini :v kalau ternyata RAM HP author tidak kuat, author akan memecah Special Chapternya menjadi beberapa part.)
KAMU SEDANG MEMBACA
RE: Legend (The Past of The Lord)
FantasíaStory ini adalah flashback dari story RE: Herobrine) Sejarah dan masa lalu yang terselubung dalam misteri... Akan segera terungkap... Zero adalah seorang manusia biasa yang secara tak sadar menciptakan sebuah dimensi bernama MineRealm, dimensi yang...