Aban akhirnya pulang dari rumah sakit, tetapi kondisinya masih belum terlalu sehat,
"Kita pulang hari ini aja gimana?"Tanya Ahkam.
"Aku setuju,"Ucap Amanda.
Kring.. Kring..
Ponsel Ahkam berbunyi sangat nyaring,
"Sebentar aku angkat telepon dulu,"
Via telpon on,
'Assalamualaikum Nak Ahkam,'
'Waalaikumsalam, iya ada apa Abuyah?'
'Kamu ada dimana sekarang?'
'Ahkam diBandung Abuyah, sama temen temen yang lain,'
'Abuyah dapet kabar dari Amanda, kalo Aban sakit, betul?'
'Iya betul Abuyah, tapi cuma demam biasa ko, dan sore ini kita pulang,'
'Oh, yowes kalo begitu, hati hati dijalan, Abuyah tutup teleponnya, Assalamualaikum,'
'Waalaikumsalam,'
Via telepon end.
"Hey kalian, kita pulang hari ini aja yo, kasian Aban,"Ucap Ahkam.
"Iya Kak kita pulang sekarang aja, aku mohon,"Pinta Amanda.
"Iya ayo kita rapih rapih dulu, Aban kamu diem aja ditempat biar kita aja yang beresin baju kamu,"Ucap Ahkam.
"Ndak usah Kak, biar Aban rapihin sendiri aja,"Tolak Aban.
"Gausah ngeyel Aban,"Ucap Ahkam.
"Iyadeh, aku nurut aja,"
"Kalian, aku pamit pulang ya, kalian hati hati dijalan, dan semoga kita ketemu lagi,"Ucap Kaila sambil menahan air matanya yang ingin jatuh.
"Kailaaa, makasih banget atas waktunyaa, aku bakalan kangen sama kamuu, hiks, hiks,"Ucap Amanda sambil memeluk Kaila dan menangis.
"Iya Man, aku juga bakalan kangen sama kamu, aku pamit ya, Assalamualaikum,"Ucap Kaila berlalu pergi.
"Waalaikumsalam, Kaiii,"Teriak Amanda.
"De udah de, jangan nangis lagi, inget kan apa kata Mba, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi ingat jangan pernah lupakan sesuatu yang istimewa dari pertemuan kalian,"Ucap Fatimah.
"Hiks, hiks, iya Mba,"
Kaila pov,
Hari ini adalah hari bahagiaku bersama teman lama, tapi sekaligus hari paling sedih karena aku harus berpisah lagi dengan temanku, ya dia Amanda, temanku sejak MTs, baru saja aku bertemu dengan dia, tetapi dia sudah ingin kembali ke kampung asalnya, sedih, itulah yang kurasakan sekarang, baru saja aku bertemu, tetapi aku kembali dipisahkan oleh jarak, dan aku berharap semoga Allah kembali mempertemukan aku dengan dia, hanya itu harapanku kepada Allah,
"Kaila kenapa kamu nangis Nak?"Tanya Bunda.
"Eh, engga Bun, gpp, cuma kelilipan aja tadi,"Ucapku berbohong.
"Gausah bohong sayang, cerita sama Bunda,"Ucap Bundaku.
"Jadi gini Bun, aku sedih banget, kan aku baru ketemu lagi sama temen MTs aku yang namanya Amanda, Bunda pasti kenal, dan sekarang temen aku pingin balik ke kampung asalnya Bun, aku sedih Bun, kenapa waktu begitu singkat Bun, kenapa Bun, padahal aku berharap kalo Amanda bakalan lama disini, tapi ada salah satu temannya yang sakit Bun,"Ucapku sambil menangis, Bunda langsung memelukku, dan menengkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A(Azmi, Ahkam, Aban)🌻🌼💛
FanfictionHaaaiiii, Assalamualaikum warahmatullahi ta'ala wabarokatuh semuanya, heheee selamat datang dilapakku yang sangat sangat abstrak iniii, ingaatt yaaaa cerita ini hanya berupa fiksi (tidak nyata) jadi jangan menilai cerita ini dengan sebelah mata okke...