Hari berganti hari, siang berganti malam, dan bulan berganti bulan, perut Fatimah semakin membesar, ya bulan ini adalah bulan yang InsyaAllah akan dilahirkannya seorang Anak dari entah berjenis kelamin perempuan atau laki laki, tapi yang jelas ia akan menjadi seorang Ibu dan Ahkam akan menjadi seorang Ayah,
Sekarang Fatimah sedang mendengarkan murotal Quran karena menurutnya itu sangat penting, dan ia ingin mengenalkan Al'Quran pada Anaknya sejak dini, saat inu Ahkam sedang mengabdi di Ponpes Nurul Qadim yaa seperti biasa, ia menjadi seorang Ustadz disana,
Tiba tiba Fatimah merasakan sakit yang amat sangat sakit, seperti mulas namun ia tidak ingin buang air besar, dan tiba tiba saja ada air mengalir dari bagian bawah,
Lantas ia langsung berteriak "Amandaaaaa!!!! Nenek!!!!"Ucap Fatimah.
Amanda yang mendengar langsung menghampiri Fatimah,
"Astagfirullah Mba, air ketubannya pecah!!"Seru Amanda.
"Nenekk, Nekkk, air ketubannya Mba pecah!!!"Seru Amanda.
Saat saat seperti ini adalah saat yang paling menegangkan untuk calon Ibu seperti Fatimah, begitupun senang karena anaknya akan segera lahir kedunia!
"Te.. Telpon Mas Ahkam Dek,"Ucap Fatimah dengan suara melemah.
"Iyya Mba,"Ucap Amanda.
Via telphon onn,
'Assalamualaikum Mas, Mba ketubannya pecah Mas!!! Cepat pulang sekarang,'
'Waalaikumsalam iya Dek, Mas pulang sekarang,'
Via telpon off.
Jika menunggu Ahkam mungkin terlalu lama, maka dari itu Amanda dan Nenek langsung bergegas pergi ke rumah sakit,
*
Tibalah mereka dirumah sakit Amanda langsung berteriak bahwa ada seseorang yang ingin melahirkan,
"Suster!!! Mba saya ingin melahirkan!! Bantu Sus!!"Seru Amanda.
"Sabar De, kami akan segera membantu Mba anda supaya bisa melahirkan dengan normal."Ucap Suster.
"Segera Dok!! Saya takut,"Ucap Amanda.
"Siap De, kami akan melakukan yang terbaik."Balas Dokter.
Amanda langsung menelfon Ahkam bahwa mereka sudah tiba dirumah sakit supaya Ahkam tidak perlu kerumah lagi,
Via telpon onn,
'Assalamualaikum Mas, kami sudah dirumah sakit!'
'Waalaikumsalam Mas segera kesana,'
'Kami tunggu ya Mas, Mba sekarang sedang ditangani Dokter,'
'Iya Dek, Mas tutup telfonnya Assalamualaikum,'
'Waalaikumsalam,'
Via telpon off.
Amanda dan Nenek tidak bisa tenang, apalagi Amanda sedari tadi sehabis menelpon Ahkam ia tidak bisa duduk karena cemas, karena apa Amanda seperti ini? Ya karena Amanda tidak ingin kehilangan orang yang ia sayang untuk kedua kalianya! Sudah cukup ia merasakan kehilangan kedua orang tuanya, dan sekarang ia tidak mau kehilangan Mba yang iya sayang,
Tak lama kemudian Ahkam datang dengan berlari sekencang mungkin, dan sampailah ia didepan Amanda,
"Gimana keadaan Mba Dek?"Tanya Ahkam cemas.
"Belum tau Mas, sekarang Mba masih ditanganin sama Dokter."Ucap Amanda.
Dan pada akhirnya semua hanya menunggu dengan perasaan tidak tenang karena Dokter yang menangani Fatimah belum keluar dari ruangan,
KAMU SEDANG MEMBACA
3A(Azmi, Ahkam, Aban)🌻🌼💛
FanfictionHaaaiiii, Assalamualaikum warahmatullahi ta'ala wabarokatuh semuanya, heheee selamat datang dilapakku yang sangat sangat abstrak iniii, ingaatt yaaaa cerita ini hanya berupa fiksi (tidak nyata) jadi jangan menilai cerita ini dengan sebelah mata okke...