Part 2

6.2K 340 5
                                    

Sesampainya diperhentian gadis pemimpi itu kembali mencari si gadis yang mengalihkan dunianya, sesekali gadis pemimpi menembus keramaian orang hendak keluar dari stasiun tetapi sayangnya ia tak menemukan si gadis berambut panjang itu, dilirik jam yang ada ditangannya sudah menunjukan waktu 7 lewat 12 menit.

"Astagaa keasikan nyari tu orang jadi telat ginikan, bolos aja kali yak ? Ah tapi udah kagok deket sekola, bodolah masuk aja" dengan terus berjalan menyusuri koridor sekolah, untung saja sekolahnya dekat stasiun dan nasib baik karena penjaga sekolah sedang tidak ada di pos.

"Untung ga ada yang jaga mesti cepet-cepet nih, mana pelajaran bu frieska yang galaknya kaya GM JKT48 lagi ampun dah huft"

Sesampainya di kelas dengan mengendap-endap melihat bangku belakang kosong ia memasukan tasnya lewat jendela dan meminta teman sekelasnya untuk mengoper tas tersebut hingga menuju meja tempat ia duduk di sisi kiri ruang kelas dekat tembok dan jendela.

"Gracia kamu baru datang ? Sudah jam berapa ini ?" Bu frieska geram sembari berdecak pinggang.

"Eh hehhe engga bu engga tadi saya ke toilet bentar pas masuk karena mules bu tuh liat tas saya aja ada di meja saya bu" sembari menunjuk kearah meja yang siska dan ia tempati.

"Oh cepet masuk, terus buka halaman 125 perhatikan ibu mau menerangkan lagi" ya si gadis pemimpi itu bernama gracia.

Sesampainya dibangku gracia langsung diserbu oleh beribu pertanyaan dari temen sebanggkunya siska yang terkenal dengan kehaluannya oleh idola-idolanya yang tidak tau bahwa dia ada.

"Eh kemana aja lo ? Lo tau udah bikin PR belon ? Eh konter depan tang jualan kuota buka kaga sih ? Kuota gua abis nih, eh lo bentar lo naik kereta jam biasa kan ?" Dan masih banyak pertanyaan lain yang membuat gracia hanya mampu tertunduk lemas sembari menutupi kepalanya dengan buku tanpa menjawab satupun pertanyaan dari sahabatnya itu.

————

Bel istirahatpun berbunyi dengan bahagianya gracia and the genk melesat menuju kantin kesayangannya, ya tempat kesayangan gracia hanya di kantin, perpustakaan dan ruangan eskul fotonya tetapi jangan salah paham perpustakaan hanya jadi tempatnya untuk tidur siang disaat guru tidak mengajar dikelasnya, memang terlihat pemalas gracia ini tetapi ia adalah anak yang pintar dikelasnya meski tidak mengikuti berbagai olimpiade, baginya cukup menjadi ranking 1 dikelasnya saja sudah lebih dari cukup.

"Eh nitip tolong pesen baso tahu, roti sama es teh manis ya rel" sembari nyengir senyum pepsodent.

"Gimana nih baliknya kita ngemall kuy gue mau beli lip tint nih abis di mintain si anin mulu" Sembari melotot kearah anin.
"Eh sis santay kali mata lo copot baru tau rasa, gimana gre lu ikut ga gue juga mau beli parfum sama aurel biar bang boy makin kepincut ya ga rel ? "ujar anin menyegol aurel yang telah datang dan duduk di sampingnya.
"Yoi nin, kuylah traktir makan tapi".
"WOI KAGA GITU DONG NINDUT CARA MAENNYA, JANGAN GODAI BANG BOYNYA GUA !!" Ujar siska dengan berdiri sembari melotot ke arah anin.
"Udah-udah brisik lo pada tapi sorry deh gabisa gue disuruh kumpul diperpus sama anak foto mau bikin acara buat pensi entar".
"Yah gree" lalu keempatnya kembali menyantap makanan yang telah mereka pesan.

Bel pulangpun telah berbunyi gracia bergegas keluar kelas sembari melambaikan tangan kepada tiga sahabatnya kemudian menuju ke perpustakaan, disana telah nampak anak-anak ekskul photography sedang berbincang di meja bundar mendiskusikan konsep apa yang akan diusung untuk stand dalan pensi tersebut.

"Masing-masing dari kita kan udah dibagi perdivisinya, sekarang kita kumpul permasing-masing divisi sama anggotanya buat bikin RAB divisi disitu hal apa-apa aja yang kalian perluin dengan mengeluarkan biaya kalo bisa seefisien mungkin, sekarang ayo kumpul masing-masing" ujar ketua pelaksana acara.

"Kita butuhin apa aja nih ka yon ?"
"Aku sih udah bikin listnya coba kalian liat siapa tau ada yang kurang" ujar ketua divisi gracia.
"Oke sih udah semua inimah"ucap anggota lainnya.
"Sip aku ke ketuplak dulu ya, kalo kalian mau bubar udah boleh ko" ujar yona.
"Thanks ka" serempak dan meninggalkan meja tersebut kecuali gracia yang merasa malas.

"Ngadem dulu deh sekalian ngerjain tugas lagian pulang juga keretanya masih 3 jam lagi, mending nugas sambil tidur aja" girangnya, lalu mengerjakan tugas sembari menyetel alarm hpnya agar ia bisa bangun tepat waktu.

————

Seorang gadis berambut panjang menyusuri lemari buku yang menjulang tinggi, memperhatikan setiap kode yang diberikan ibu perpustakaan untuk nomer buku yang ia cari. Setelah mendapatkannya ia duduk dan membaca buku tersebut, tepat dihadapannya ada seorang gadis tengah menelukup dengan buku menghalangi wajahnya. Sudah hampir satu jam gadis itu tidak bergerak dari tempatnya.

Shani POV

Sudah satu jam aku duduk membaca buku sembari memperhatikan seorang gadis dihadapanku dengan buku menutup wajahnya, apakah dia tidur ? Sepertinya begitu. Dengan rasa penasaran yang tinggi si gadis berambut panjang itupun mendekati si gadis yang tertidur lelap, duduk di sampingnya dan perlahan mengangkat buku yang menutup wajahnya.

"Eh ini kaya cewe yang suka aku liat di stasiun, eh iya gasih ?" kejutnya, sambil penasaran ia menyibakan perlahan rambut yang sedikit menutupi wajah gadis tersebut.

"Tuhkan bener, oh dia sekolah di sini juga tapi ko gapernah liat ya, mungkin dia adik kelas. Entar deh aku tanya feni siapa tau dia kenal di cewe" dengan terus menatap wajah tidurnya gadis itu.

"Hahhaha lucu banget sih tidurnya, mana pake ngiler segala duh jadi kena bukunya kan" dengan sekuat tenaga menahan tertawa, diliriknya jam tangan yang telah menunjukan jam setengah 2.

"Udah jam segini, bentar lagi perpus tutup dan jadwal kereta setengah jam lagi, bangunin aja apa gimana ya ? Tapi kasian pules banget, ah bangunin aja deh" batinnya

Bagaimana cara membangunkan gadis ini shani jadi memiliki ide, ia ambil stike note kemudian menulis beberapa kata lalu di tempelkannya di buku siempunya. Setelah mengembalikan buku dan mengemasi barang-barangnya, dengan cepat ia menuju gracia yang tertidur di tepuk cukup keras bahu gadis itu membuat siempunya melonjak kaget langsung mengangkat kepalanya.

POV END

"Huuhm, apa sih ?" Ujar gracia
"Perpustkaannya mau ditutup dek" ujar shani

Dengan setengah kesadarannya gracia melihat siapa yang berbicara, dengan susah payah ia menyadarkan dirinya yang tidak salah akan penglihatannya sembari mengucek matanya menandakan bahwa ia telah tersadar.

"Bidadari" gumamnya

Sambil berlalu shani menoleh ke belakang melihat gracia yang masih cengo melihatnya, dengan menahan tawa shani memberikan senyum manis yang menampilkan lesung pipi indah di wajahnya.

"Ah manis banget oi senyumnya" ujar gracia
"Gracia, cepat pulang ibu mau tutup perpus ini kamu mau nginep disini ?"
Ujar penjaga perpus

Dengan sekuat tenaga ia merapihakan diri kemudian bergegas keluar perpustakaan, menuju stasiun kereta yang menunjukan pukul 14.35.

————

Sesampainya dirumah gracia langsung membersihkan diri kemudian bergegas menuju dapur karena merasa cacing diperutnya sudah mulai berdemo, dilihatnya maminya sedang memasak maka di ambilnya sebuah apel dengan mengendap-endap lalu berlari kembali memasuki kamar karena ia takut disuruh membantu maminya. Memang dasar anak durhaka.

"Huft, males bantuin entar malah ngomel lagi :( eh PR aku yg dikerjain di perpus tadi kan belum beres kerjain lagi aja kali ya sambil nungguin mami manggil buat makan" pikirnya.

Sesaat gracia mengeluarkan buku paket fisikanya terdapat stike note berwarna ungu bertengger disana.

"Kamu kalo lagi tidur sambil ileran gitu lucu juga"

Indira :)

TBC

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang