Part 13

2.4K 191 21
                                    

Aku duduk termenung ke arah jendela diluar sana menunggu seseorang untuk duduk dihadapanku menceritakan harinya sembari tersenyum dan membantuku mengerjakan PR, semenjak ia kembali aku melihatnya dengan sisi yang berbeda dia menjadi tampan dan dewasa tubuh yang atletis kumis tipis yang menggemaskan rahang yang tegas membuatku kembali mengingat bagaimana masa-masa kita kecil dulu saat bermain bersama, dia yang selalu melindungi belaga menjadi pahlawan tapi penakut cihh! Entah sejak kapan dia benar-benar memiliki perasaan cinta kepadaku sedangkan aku sudah dari kami memakai popok yang sama aku selalu cinta kepadanya dan sekarang teramat cinta kepadanya aku selalu lemah dihadapan setiap lelaki tapi aku begitu ingin pingsan saat dihadapannya.

"Hay sayang udah lama nunggunya ?"

"Engga ko sayang, ayo duduk"

Orang-orang melihat keduanya bagaikan sepasang kekasih yang samgat dimabuk cinta saling tersenyum tersipu malu bahkan tidak jarang frans membersihkan remahan makanan yang ada pada sudut bibir sisca dan sisca yang di perlakukan seperti itu hanya tersenyum manis sembari mengusap tangan frans sebagai tanda terima kasih, ya mereka baru saja berpacaran semenjak dua hari yang lalu saat frans tak sengaja bertemu sisca kembali di sebuah cafe yang sama-sama menunggu gracia saat itu, sisca tak menyangka pertemuan ini akan berlanjut dan membekas dihati. Ia berterimakasih dan sampai mengadakan syukuran atas ketidak jombloannya lagi ini adalah moment langka jadi harus ia rayakan bersama gengnya.

"Geee ngapain sih mukanya ditutupin buku menu gitu ?"

"Biar ga ketahuan cii, liat tuh mereka so sweet bangetkan"

"Emang mereka bener jadian ?" Sembari menyuapi kentang goreng ke mulut gracia.

"Iya ci kemarin mereka berdua bilangnya gitu, ci udhha dong mhulut akhu phenuh nih" sembari berusaha untuk mengunyah.

"Heheheh maaf, yaudah nih minum dulu"

"Cii pengen deh di so sweetin gituu"

"Emang selama ini aku ga so sweet ?" Sembari asik memainkan ponselnya tanpa melirik pada gracia.

"So sweet sih tapi ya gitu so cool banget wlee"

"Udah ayo makan dulu entar keburu dingin masa mau liatin terus orang yang pacaran sedangkan akunya dianggurin"

"Ci udah deh gausah go- Prangg" gracia menyenggol mangkuk saus dan membuatnya berhamburan.

"Tuhkan, rusuh banget makannya udah ayo pulang" shani mengeluarkan beberapa lembar uang dan menaruhnya di meja sembari menggenggam tangan gracia membawanya keluar cafe tersebut.
_____
Mereka tengah berjalan diikuti oleh sinar rembulan yang sangat indah malam ini, gracia mengalengkan satu tangannya mendekap shani mereka berjalan menuju kerumah dengan berbincang gembira sesekali menatap langit dan berdua saling bertatapan.

"Terus aku manggil cici apa dong" sembari merajuk bergelayut manja di tangan shani.

"Terserah kamu asal ga di depan orang lain, stt jangan ngambek dulu ini demi kebaikan kita yang penting kita tau batasan kita berteman dengan orang lain karena kita harus saling jaga perasaan pasangan kita, kan ? Kenapa aku gamau ada kata jadian karena aku gamau ada kata putus, buat kepastian kan kamu orang yang aku cinta bucin sejati Shania Gracia, dan itu cuma status harusnya sih kamu jadi layaknya pacar yang baik. Kalo entar suami istri baru deh aku nikahin kamu"

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang