Part 15

2.3K 171 8
                                    

"Shan itu kan ..."

"FENI !!"

Dugh

"Astaga fen kamu ngagetin kita aja tau ga" dengus shanju

"Iya yang, kamu kok ngagetin kita sih mana pake lari-lari gitu, ada apa ?"

"Nju gracia nju, gracia ddi-a pingsan !!"

"APA !!" Ucap mereka serempak

"Ko bisa sih fen ?  Kan lu yang jaga dia barusan, lu apain dia sampe pingsan gitu DASAR GA BECUS LO !!" Sentak Shanju yang geram hendak memukul feni namun ditahan oleh boby dan okta.

Mendengar hal tersebut shani langsung berlari meninggalkan mereka berempat yang sedang bersitegang, shani panik sejadi-jadinya mendengar gadisnya pingsan saat mendengar nama gracia di sebutkan seketika dunianya teralihkan hanya pada gadis itu, mungkin ini terdengar sepele hanya pingsan tapi shani benar-benar tak ingin meremehkan apapun yang berhubungan dengan gadisnya, pikiran insecure-nya mulai bermunculan menduga kemungkinan-kemungkinan  yang terjadi pada gadis itu. Shani berlari menabrak segala yang menghadangnya beberapa kali terjatuh karena terpeleset di persimpangan koridor sekolah membuat rahang pipi atasnya sedikit membiru akibat benturan yang cukup keras, sesampainya di uks ruangan basket shani langsung menerobos beberapa anggota kesehatan yang hendak menggotong gracia menggunakan tandu terlihat di lapangan sekolah sudah ada mobil ambulan yang bagian belakangnya telah terbuka.

"Kalian mau bawa kemana gracia ??"

"Shan sepertinya gracia terkena infeksi akibat terjatuh tadi, kami menemukan ada paku berkarat yang menancap di kakinya sepertinya dia menginjak paku tersebut" ucap anggota pmr

"Hah ??" Shani tidak bisa berkutik pikirannya kosong seakan tak bisa berfikir.

"Maaf shan permisi, kalau kamu mau ikut ayo" mendengar hal tersebut shani segera menyadarkan diri ia berjalan mengikuti gracia yg di bopong anggota pmr

"Ayo nju" ujar shani sembari menarik tangan shanju.

Sesampainya dirumah sakit gracia langsung mendapat penangan medis di igd, shani yang panik hanya bisa mondar mandir di depan ruangan gracia sembari menggigit kukunya, sedangkan shanju ia sibuk menghubungi kedua orangtuanya untuk mengabarkan mengenai kondisi adiknya, sedangkan boby okta dan feni yang telah sampai menyusul mereka menggunakan sepeda motor.

"Nju gimana gracia ?" Ucap boby sembari duduk mengusap punggung shanju yang tengah kalut.

"Gatau bob dokter dari tadi belum keluar"

"Nju maafin gue ya gabisa jagain adik lo, tadi tuh gue ke toilet bentar dan yang jagain gracia ada aurel dan anin ko jadi ya gue titip gracia ke mereka"

"Fen maaf gue tadi ngebentak lo gue panik fen.. ggue bego gabisa jaga dia" shanju menangis sejadi-jadinya dipelukan feni yang juga ikut menagis, boby dan okta yang melihatnya hanya bisa menenangkan mereka.

"Keluarga pasien shania gracia" ucap san dokter yang baru saja keluar.

Saya
Saya

Shani dan Shanju berdiri bersamaan saat nama gracia di sebutkan oleh sang dokter.

"Mari ikut keruangan saya ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan"

"Baik dok" shani dan shanju bergegas mengikuti dokter tersebut dan ditemani oleh boby, okta dan feni yang menjaga gracia.

"Baik, sebelumnya dimana orangtua pasien ?"

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang