"Ko manggilnya cici sih, sesekali panggil sayang kek atau panggil cinta gitu" goda shani.
"Apaan deh ci, kenapa jadi kaya bucin banget gini sih hahahah" sembari tertawa sejenak dapat melupakan sakitnya.
"Panggil shani atau sayang udah cuma boleh dua itu aja ga boleh yang lain titik" bersekedap dada pura-pura memalingkan wajah.
"Hahaha iya deh iyaa, liat sini dong ci.. eh shan kan pingin liat mukannya sayang" membujuk shani yang menjadi protektif ini.
"Sayang kamu juga shania gracia" Shani langsung bangkit dan duduk di samping ranjang sembari mengelus kepala kekasihnya.
"Diihh orang ga bilang sayang ke kamu juga" sembari ikut mengeratkan pelukannya pada shani.
"Ci apa yang kamu bilang tadi bener ? Kamu bakalan pergi kalo ga bisa ungkapin orangnya ? Berarti kamu ninggalin aku dong ?" Suaranya terdengar parau pelupuk air matanya sudah sangat berat hanya menunggu beberapa detik untuk ditumpahkan.
"Aku kan tadi udah bilang terungkap atau tidaknya orang itu aku memang harus pergi aku harus belajar dan buktiin ke papah kamu kalo cinta kita itu emang patut untuk diperjuangkan". Ucap shani sembari terus mengelus rambut gracia.
"Aku takut ci, bahkan orang yang cici bilang sebagai suami akupun itu aku gatau wajahnya, apa cici jangan-jangan tau orangnya ?" Mendongak ingin melihat wajah shani, shani yang ditanya dan ditatap seperti itu seketika gelagapan tapi ia harus terus mengendalikan dirinya.
"Ini lagi dicari, pokoknya satu pesen aku, kamu harus jaga diri baik-baik waspada pada siapapun yang ga terlalu deket sama kamu, maaf aku jadi kaya gini maafin aku kalo ada beberapa hal yang ga bisa aku ungkapin ke kamu, biarlah itu semua papa kamu yang ungkapkan soalnya bukan hak aku, papa kamu hanya titip pesen ke aku buat selalu jagain kamu, aku juga udah bilang kan tadi kalo aku ngaku ke papa kamu kalo kita pacaran akupun ingin dapat izin darinya, kamu ga marah kan ?" ucap shani terdengar sendu.
Mendengar pertanyaan shani tersebut membuat gracia merasa serba salah disisi lain ia butuh kekuatan untuk menghadapi kenyataan bahwa ibunya itu meninggal karena terbunuh bukan karena serangan jantung, itu yang membuat gracia sedih dan marah rasanya ingin sekali menghancurkan tubuh si pelaku tetapi shani mengingatkan bahwa ia harus percaya bahwa akan ada ganjaran setimpal yang diterima oleh si pelaku maka dari itu membuat gracia bisa bernafas lega sedikit, ia pun merasa bersalah karena shani telah menjadi kambing hitam atas tuduhan keluarganya yang mengatakan bahwa shanilah pembunuhnya sampai ia harus dipenjara dalam beberapa bulan karena usianya masih dibawah umur kala itu dan shani harus menerima kemurkaan keluarganya sendiri yang memiliki anak seorang pembunuh yang sebenarnya ia tidak melakukan apapun.
"Aku ga marah shan malah aku mau minta maaf sama kamu karena udah bikin kamu dipenjara pas itu aku sama keluarga aku minta maaf ya shan, aku minta maaf" gracia mulai terisak menangis di pelukan shani ia benar-benar bodoh karena membuat orang yang ia sayanginya ini menderita di usianya yang masih belia.
"Udah ya.. yang udah berlalu yaudah jadiin pelajaran aja, lagian kalo ga kaya gitu kita kan gaakan mungkin bisa jadi kaya gini bisa cinta banget sama aku" dengan pedenya shani membanggakan diri.
"Wleee pede banget mbanya ga sadar ya kalo mbanya lebih bucin ke saya" membuat gracia terkekeh karenanya.
Shani tersenyum hangat melihat gracia yang bisa tersenyum kembali, seakan ia pun tertular melihat senyumnya lihatlah gadisnya ini hidung mancung yang merah itu, mata sembabnya, alisnya yang tipis haha sangat lucu tapi jangan lupa dengan bibir merah muda yang bergelombang itu, mengapa dalam keadaan si empunya nya sakit seperti ini masih bisa memanggil-manggil untuk di kecup, aah otakmu shani kenapa setiap melihat bibir merah mudanya gracia rasanya selalu ingin menyesapnya, apalagi dengan keadaan wajah yang paling menggemaskan setelah bangun tidur ya setelah menangis. Perlahan tangan shani terangkat mengusap lelehan air mata yang berada di pipi lalu tatapannya tertuju pada benda kenyal bergelombang itu diusapnya perlahan, gracia yang seakan paham suasananya mulai memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
RomanceCara gracia mendapatkan si adem Cara Shani menaklukan si gembil Terinspirasi lagu JKT48