Suara denting dan informasi tanda kedatangan kereta api telah sampai pada stasiun yang dituju, shani bergegas mengemasi barang bawaannya untuk segera turun di tujuan ini, sesekali melirik gracia yang masih tertidur ia tersenyum takut salah langkah karena telah membawa anak orang kabur dari rumah sakit tanpa sepengetahuan siapapun, pikirannya melayang mau dibawa kemana gracia ? Akan tinggal dimana gracia ? Akan diberi makan apa gracia ? Ia yakin kekasihnya ini tak pandai hidup prihatin dan luntang-lantung shani harus cepat mengambil tindakan.
"Gee.. bangun yuk udah sampe" ucapnya sambil merapikan rambut gadis itu, badannya sedikit panas shani harus bergegas.
"Ghhh.. shan kita dimana ?" sembari mengerjab matanya menyesuaikan dengan cahaya.
"Jogja"
_____"Siaal dibawa kemana gracia sama anak brengsek itu hah, jawab ?!!" Mata Key merah melotot mendengar bahwa gracia dan shani tidak ada di tempat dan tak tau dimana keberadaannya.
"Gimana om, apa saya harus mengutus anak buah saya untuk mencari mereka ? Saya tidak ingin gracia berlama-lama dengan perempuan malapetaka itu, saya tak ingin gracia terkena sial" frans mencoba memancing key agar bertindak cepat untuk mencari gracia.
Key yang sedang berfikir menjadi semakin terasa terdesak takut putrinya akan benar-benar terkena kutukan seperti apa yang telah di ramalkan oleh neneknya frans, sebenarnya key tidak percaya dengan hal takhayul semacam ini tetapi mengingat ada beberapa kejadian yang selalu menimpa putrinya gracia maka ia jadi berfikir bahwa mungkin benar adanya kutukan tersebut apalagi usia gracia sudah hampir 17 tahun yang artinya harus segera di nikahkan oleh frans, menurut kepercayaan di thailand bila tidak di nikahkan maka akan sial seumur hidup termasuk seluruh anggota keluarganya yang akan mati mengenaskan.
Sungguh sangat tidak logis tapi itulah kepercayaan dan adat istiadat kalian boleh mempercainya ataupun tidak, tapi sekali engkau mempercainya maka engkau akan terikat selamanya.
"Saya akan lacak ponsel gracia, kamu tenang saja kalian pasti akan menikah lagian ulang tahun kalian kan 3 bulan lagi masih ada waktu" dengan gelisah key coba menenangkan frans yang terlihat panik.
Shanju yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik ayahnya dan frans begitu merasa janggal dengan frans, beberapa kali mengeluarkan senyum menyeramkan dan kembali berwajah panik sesekali menekan ayahnya kemudian terdengar mengancam, shanju tidaklah bodoh di antara mereka bertiga tidak ada satupun orang baik disini tetapi shanju masih memiliki akal sehat dan juga hati.
Sedari awal bertemu dengan frans hatinya merasa mengganjal tak nyaman, ia selalu tak pernah berani menatap mata frans karena pada saat ia menatap mata frans memori memori saat veranda terbunuh selalu terulang dalam pikirannya.
"Akan aku cari perlahan tapi pasti"
____
"Kaa shaniii, dari mana aja sih aku laper tau mana pintunya dikunci dari luar lagi" gracia menekukan wajahnya, saat terbangun tak ada siapapun di sampingnya seketika panik kemudian kembali tenang saat membaca tulisan di atas meja.Aku keluar sebentar cari makan, jangan panik ya.
-Indira-
"Ngomong-ngomong ini dimana sih, kayanya ga asing tapi gatau dimana juga" pikiran gracia linglung efek bangun tidur nyawanya masih diawang-awang, dia melihat sekitar kamar yang tidak terlalu besar mungkin berukuran 2x3 mater.
tempat ini seperti penginapan ya memang layaknya penginapan murah dipinggiran kota tak hanya jogja, gracia berjalan menuju jendela ternyata jendela tersebut mengarah pada jalanan tampak depan rumahnya, melihat sekitar tempat ini berada di sebuah gang yang hanya cukup oleh satu mobil tidak terlalu sempit dan cukup padat penduduk, banyak anak - anak yang bermain layangan banyak kabel - kabel listrik menjuntai tak rapih dengan berbagai layangan yang tersangkut diselanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
RomanceCara gracia mendapatkan si adem Cara Shani menaklukan si gembil Terinspirasi lagu JKT48