Part 11

2.7K 200 7
                                    

Kamar pun seketika hening tak ada yang berani mengeluarkan suara atau entah mereka sedang tenggelam pada pikirannya masing-masing dengan ucapan salah satu dari mereka.

"Iya, aku bakalan jadi kakak yang baik buat kamu jagain dan ada buat kamu"

Gracia meruntuki kebodohannya atas ucapan yang telah ia katakan tadi sebenarnya gracia tidak bersungguh-sungguh ingin menjadi adiknya shani ia ingin menjadi kekasih shani seseorang yang menjadi pasangan terakhirnya shani tapi entah kenapa ia merasa ada keraguan, takut kalau shani menolaknya.

"Padahal gue cuma kode doang biar dia nolak terus nembak gue eh kenapa malah jadi serius gini siihh, cishani beneran ga suka ya sama gege" batin gracia sembari merapatkan pelukannya menyembunyikan kesedihannya.

"Mungkin seperti ini lebih baik buat kamu ge" gumam shani dalam hati.

Hampir satu jam mereka berbaring dengan berpelukan tanpa ada sepatah kata dan tak ada yang tertidur sama sekali.

"Cii..."
"Hmm..."
"Jangan tinggalin aku ya ci"
"Hmm..."
Shani mendehem sembari merapatkan pelukannya entar kenapa ada rasa sakit dihatinya dengan permintaan gracia ingin menjadi adiknya, gracia menyadari suasana yang tidak mengenakan ini segera mengalihkan suasana.

"Ci, ke kontrakan cici yuk"
"Ngapain ?"
"Pengen tau aja sekalian pengen main, boleh yaaa?" Menunjukan puppy eyesnya.
"Yaudah yuk, kamu ganti baju dulu tapi masa mau pake piyama"
"Hehehe yaudah aku ganti dulu, cici tunggu di depan aja"

Shani kembali ke depan dan mengecek ponselnya apakah keadaan dijakarta sudah mulai kondusif, dan sekalian meminta izin kepada ortu gracia untuk mengajak dia kerumahnya.

"Ayo ci.."
"ngapain kita ke garasi ?"
"Kerumah cicinya naik sepedah ya ci"
"Lah kan deket ge tinggal jalan aja"
"Males ci, panas kan sekalian keliling-keliling entar ke taman komplek, ya cii ?"
"Hmm yaudah deh"
Shani mengeluarkan sepeda kumbang berwarna ungu silver dari garasi ia seketika tertawa melihat banyak stiker tokoh barney di sepedah itu sungguh seperti anak kecil.

"Cici yang bonceng yaa sini aku pakein topi biar ga item"

Shanipun mengayuh sepedahnya dengan gracia berada di belakangnya sembari merentangkan kedua tangan kebetulan komplek rumah mereka itu komplek asri yang sepanjang jalan dipenuhi rerimbunan pohon membuat jalanan menjadi teduh dan sejuk.

"Cii adem banget yaa kaya senyum cici.."
Dengan sedikit berteriak dan berdiri dibelakang.
"Geee pegangan aku mau ngebut"
"Ciciii hahahaha"

Mereka berdua tertawa bersama sembari shani terus mengayuh menuju taman.

"Ngadem sini dulu ya ci cape nih"
"Hahahah cape apa sih ge dari tadi cuma teriak-teriak doang"
"Cape teriak ci hahaha, eh cici mau kemana ?"
Gracia binggung kemana perginya shani tetapi ia tak terlalu menanggapi dan malah berguling-guling di rerumputan taman.

Nyesss
"dingiiin, eh cici.."
"Nih.."
"Makasih.."

Mereka berdua memakan ice cream yang dibawakan oleh shani sembari bercerita kehidupan shani yang seorang diri dan bagaimana seorang shani bertahan hidup.

"Aku sempat kerja di cafe depan tapi cuma sebentar gara-gara bikin origami buat kamu, sekarang jadi pengangguran"
"Duh maafin aku ya ci bikin cici jadi pengangguran"
Gracia tertunduk karena merasa bersalah.

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang