Pagi yang cerah disuasana sekolah yang tenang tapi tak setenang orang yang tengah memandang kosong kesebrang kelas diujung sana ditatapnya sendu kelas tersebut sembari terus berfikir bagaimana bisa seperti dahulu, sudah tiga hari ia tidak bertemu dengan gracia tepatnya gracialah yang tidak ingin bertemu dengannya karena alasan masih sakit hati katanya, gracia bukan tipe pendendam tapi bukan juga tipe yang mudah memaafkan harus ada usaha untuk mendapatkan kembali kata maaf, baginya semua itu seperti nyawa dibayar oleh nyawa itu baru sebanding.
Sepulang sekolah shani pulang kerumah shanju, temannya itu telah mengetahui segalanya sejak dulu menurutnya ini hanyalah salah paham yang harus segera diselesaikan.
"Nju gue pengen ketemu gracia gue harus jelasin semuanya, tapi dia gamau denger gue harus gimana ?"
"Iyee entar gue bantuin ngomong deh ke dia gampang itumah" jawab shanju santay sambil membaca komik dikasur.
"Nju gue ke kamar gracia lewat balkon aja kali yak" shani tengah melompat hati-hati sembari menyusuri dinding disebrangnya.
"Eh lo jangan nekat shan, lo ngapain ? Melihat shani telah ada di samping balkon kamarnya. Shani masuk dengan tekadnya dan bersyukur pintu balkon tak dikunci oleh si empunya, matanya menyusuri seisi kamar itu berserakan lipatan kertas berwarna warni lalu di pandangi wajah si pemilik kamar yang tengah tertidur sungguh ia merindukan wajah ceria gadis ini, disentuhnya wajah gadis itu dari kelopak mata, hidung mancung dan seketika berhenti di bibir bergelombang itu. shani tidak ingin kebablasan ia bangkit lalu membereskan kamar gracia yang berantakan."Ughh, huaaah" gracia menguap ia telah bangun.
"Udah bangun ?"
"Kamu ngapain disini, keluar" suara serak sembari mengucek matanya.
"Aku bakal ngerawat kamu"
"Hah ??" Ia terperenjat
"Aku yang akan merawat kamu, shania gracia"
"Ga perlu saya bukan bayi" shani tak menggubris ucapan gracia ia digantinya perban elastis milik gracia. Shani duduk dikursi samping gracia lalu menyodorkan makanan ke arah gracia, gracia sedari tadi diam menahan amarah yang telah membuncah.Praaanngg..
Piring nasi yang ada di genggaman shani pecah berhamburan karena dibanting gracia.
"Keluar"
"Engga" shani membereskan pecahan piring tersebut.
"SAYA BILANG KELUAR KAMU DIRA!!!"
"Engga" seketika gracia mendekat mengambil pecahan piring yang ia arahkan ke tangannya.
"Keluar atau aku mati" shani yang melihatnya pun panik tapi ia harus tetap tenang agar bisa mengambil pecahan itu.
"Oke, simpen itu" shani pergi dan gracia menurunkan pecahan itu tapi seketika ia berbalik hendak merebut pecahan tersebut naas pipi indah milik shani tergores oleh pecahan piring yang gracia goreskan, tetesan darah mengalir deras."Ci..." gracia syok dengan air mata yang telah berlinang dipipinya, ia hendak menyentuh pipi shani tapi ditahan oleh si empunya.
Cup...
Gracia memejamkan mata merasakan kehangatan yang tumbuh dihatinya ia telah luluh seutuhnya pada kakak kelasnya ini, badannya setika lemas tak berdaya padahal hanya dicium kening oleh shani bahkan papanya pun sering melakukan itu tapi tak sehangat ini.
"Aku gapapa, jangan nangis..." sembari menghapus air mata gracia.
"Boleh aku ngerawat kamu ?" Gracia hanya bisa mengangguk melihat mata teduh shani begitu tulus mata itu tak ada semburat amarah didalamnya, sembari menyentuh pipi shani.
"Sakit ?" Shani hanya menggelengkan kepala kemudian menyentuh tangan gracia dipipinya.
"Aku obatin ya ci" shani hanya mengangguk dan tersenyum begitu hangat sampai buat dada gracia berdegup kencang."Kalo sakit bilang" dengan nada datar itu telah kembali dan shani hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Kamu suka origami bangau ?"
"He'em"
"Kalo aku bikinin 100 origami bangau, kamu mau ga maafin aku ?"
"Engga"
"Kalo 1000 ?"
"Engga"
"1000 dalam 1 hari gimana ?"
"Jangan ngaco"
"Tanpa bantuan siapapun ?"
"Ka diraa.."
"Demi maaf dari kamu aku rela bikin itu, meski tak beguna buat kamu aku rela gre, kata orang jepang ketika kita membuat 1000 origami bangau keinginan kita akan terwujud dan keinginan aku cuma dapet maaf dari kamu"
"Itu ga berlaku buat aku"
"Bakal aku buktiin, tepat jam 6 sore besok origami itu sudah ada dikamar kamu kalo aku gagal aku ga akan ganggu hidup kamu lagi"
"Terserah"
______
Shani pulang kerumahnya setelah membeli sepak kertas lipat dan benang kasur kemudian beberapa barang lainnya yang ditemani oleh shanju sepulang dari rumah gracia, shani langsung mengajak shanju untuk membeli perlengkapan untuk permintaan maaf, shanju telah mendengar semua cerita dari shani sampai perban dipipinya pun shanju telah mengetahuinya sesampainya di kontrakan shani shanjupun langsung menghubungi boby untuk membantu dan membawakan makanan untuknya dan shani."Mah nju nginep di shani ya, ....., shani gapapa ko aku bakalan temenin dia dan jagain dia dah mah" shanju menutup telfon setelah bercerita tentang shani kepada mahyon.
"Beneran gamau dibantuin ?"
"Engga nju, lo temenin aja ya"
"Tapi makan dulu, gue suapin ya" shani hanya mengangguk dan terus membuat lipatan itu.
"IO shan nih gue bawain martabak sama cemilan buat kita bantuin lo, gue juga ngajak feni ama okta tuh" ucap boby sembari menunjuk feni dan okta.
"Niat banget sih lo bikin ginian ?" Ujar boby
"Gue cuma mau nunjukin permintaan maaf gue"
"Kita bantu lipetin ya shan" okta mengabil kertas.
"Jangan, biar gue aja"
"Terus kita bantu apa ini banyak banget shan lo gakan sanggup mana besok lo juga sekolah kan"ujar feni
"Besok izinin gue di sekolah ya gue mau beresin ini, yaudah kalo kalian mau bantu besok balik sekolah masukin origami ini ke benang kasur itu biar bisa di gantung, satu gantungan isinya 10 biar enak hitungnya" ujar shani yang terus melipat kertas.
"Sekarang aja deh sisanya besok" ujar boby.
"Ini baru 30 bob"
"Gapapa, ayo kita bikin"
_______
Matahari telah terbit dengan indahnya, gracia tengah bersiap untuk pergi sekolah sedangkan shani masih berkutat dengan kertas lipatnya burung bangau itu kini telah berjumlah 500 ekor."Lo ga tidur shan ?"
"Ga ada waktu nju"
"Udah berapa ?"
"500 mungkin"
"Balik sekolah kita musti cepet nyusun origaminya nih" ujar feni, ya fenipun ikut menginap sedangkan para lelaki sudah pulang sejak malam.
"Ayo kita makan dulu, gue suapin ya shan" ujar shanju yang diangguki shani.Jam pelajaran telah berlangsung gracia terlihat gelisah memikirkan shani dengan tekadnya membuat origami, itu mustahil mana bisa orang membuat origami dalam sehari 1000 ekor seorang diri tanpa bantun. Seharusnya gracia tidak mengabaikan tekadnya itu, gracia telah melukai pipi shani dan kalo sampai membuat origami bikin shani sampai sakit gracia tidak akan memaafkan dirinya.
"Gre lu kenapa ?" Ujar sisca
"Sis kemarin gue bikin pipi ka shani luka dan ka shani bikin 1000 origami dalam sehari buat gue bisa maafin dia kalo gaberhasil dia gakan gangguin gue lagi"ujarnya lesu.
"Terus kalo dia gagal gimana ?"
"Iya itu yang gue takutin sis, mana kemarin dia cium gue lagi"
"DIMANA ?" Ucap ketiganya serempak sampai aurel dan anin langsung menoleh kebelakang.
"Dikening"
"Oh kirain" anin dan aurel kembali mengerjakan tugas.
"Jadi gue harus gimana sis ?"
"Ya maafin dia lah ogeb emang lu mau kakak tercinta lo pergi dari idup lo yang lebay itu ?"
"Engga, tapi sis gue kan..."
"Tsssst banyak alesan lo tuh, gue jadi ragu apa lo beneran suka sama ka shani atau engga, malah gue heran ko mau-maunya ka shani bikin tu origami buat lo" gracia hanya bisa menunduk dalam diam.
_______
"Gimana ?" Ujar shani
"Udah hampir beres shan, ayo dikit lagi mepet nih tinggal 30 menit lagi" ujar okta yang tengah memasang tali origami di kamar gracia.
"Lo gapapa shan ?" Dilihatnya shani sangat pucat tangannya sudah bergetar darah perbannya pun sudah menembus. Shani hanya bisa tersenyum dan terus melanjutkan, gracia sedang di ajak jalan-jalan oleh sisca agar tak kepikiran dan ia akan pulang saat petang."Aku pulang...." ujar gracia saat sampai diruahnya
"Eh, nju gre udah pulang tuh" feni berbisik ke shanju yang terlihat khawatir melihat shani, Pada saat gracia naik ke kamarnya dan dibuka pintu tersebut.gracia tercengang begitu banyak origami menggantung di kamarnya ditambah lampu tumbler yang membuat suasana menjadi seakan nyata, Sesaat terdengar suara pintu terbuka.
Clek
"Hai"
"Ci shani ?"
"Maaf, aku gagal...."
"CICI !!"TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
RomanceCara gracia mendapatkan si adem Cara Shani menaklukan si gembil Terinspirasi lagu JKT48