Part 3

3.7K 295 6
                                    

Gracia ternganga dibuatnya, otaknya berfikir lebih jauh siapa yang meliat ia tidur dengan iler menggenang di ujung bibirnya itu sungguh sangat tidak ada lucu-lucunya bahkan menjijikan dan seseorang yang bernama indira indira ini menyebutnya lucu ? Sungguh gila otaknya.
Aaaaarrrgghh dijambaknyanya rambut sendiri sembari berfikir pasti sungguh sangat jelek mukanya pada saat tidur itu ah tuhan mau ditaruh dimana muka gracia ini, lagian siapa sih itu indira dengan lancangnya melihat muka jelek saat ia tidur tapi tunggu dalam ingatan menerawangnya seperti..

"Kayanya aku liat bidadari kereta yang senyum ke aku, apa mungkin dia ? Tapikan dia gamungkin sekolah disini, aaarghhh mama~" gracia kembali menangis.

"De ayo makan malem dulu entar lanjut lagi belajarnya panggil sekalian kakak kamu suruh makan juga" seru mama sembari berteriak dari bawah.

"Ka nju ayo makan" sembari bermalas-malasan melenggang ke meja makan, gracia melihat menu makanan malam ini sembari membantu mamanya menyusun piring untuk makan, seketika matanya berbinar melihat disana ada martabak keju kesukaannya dengan sigap ia mengambil satu martabak dengan ukuran besar dengan sekali lahap.

"Heh kamu ko makan martabak dulu sih, itukan buat papa nonton bola ko malahee kamu yang makan" ucap papa gracia.

"Heheheh mmuaap pa" dengan martabak penuh dimulutnya.

Selesainya makan malam gracia kembali ke kamar dengan berfikir kembali siapa yang memerhatikannya pada saat ia tidur sambil rebahan dikasur ia menerawang dan berfikir masuk ke dalam imajinasinya bertemu sosok bidadari kereta api berjalan bergandengan tangan dengan senyum bahagia.

"Tidur ya sayang" ujar si setan sembari mengelus rambut gracia agar ia cepat tertidur, mata gracia hampir terpejam tetapi langsung dikagetkan dengan suara jam baker di sebelah kasurnya.

"Jangan tidur gracia PR kamu belum beres, jangan terlalu banyak melamuni orang yang tidak penting" ujar so suci

"Duuuh bidadari nih ngagetin aja padahal ini tuh lagi enak banget tau, sini bidadari aja yang usapin" ujar gracia pada bidadari bersayap yang ada di sebelah kanannya, bidadari itu terlihat seperti maminya yaitu veranda. Ya ibunya gracia telah tiada sekitar 3 tahun lalu dan sejak dari itu gracia dapat melihat dua sosok yang ada di samping kiri dan kanannya, di samping kiri adalah si setan penampilannya layaknya iblis yang bertanduk selalu menghasut akan keburukan wajahnya terlihat seperti sisil adik angkat maminya dan samping kanannya bidadari yang selalu mengarahkan pada jalan kebaikan. Sebenarnya sosok tersebut adalah sosok yang gracia buat sendiri selepas ia depresi di tinggal oleh ibu dan adik angkat maminya itu.
————
Saat ini senin pagi telah tiba, gracia tidak lagi melihat jarum jam pun langsung berangkat kesekolah karena ingin bertemu dengan bidadari yang selalu ia temui di kereta, setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya gracia bergegas menuju ke stasiun. Setelah ia mendapat tiket menuju tujuannya gracia seperti biasa berjalan mendekati jalur kereta mencari bidadarinya sesaat kemudian kereta tujuanya pun telah tiba, di dalam kereta yang penuh itu gracia didorong oleh penumpang yang lainnya bahkan kaki gracia terijak oleh penumpang lain saking sesaknya tetapi gracia memaafkan dan tertawa sesaat melihat bidadari keretanya tengah ikut berdesak-desakan tepat di depan matanya, seakan seperti orang yang jatuh cinta hatinya pun terasa ringan bak tersihir dengan penglihatannya bagaikan berjalan di atas awan  menuju dunia mimpinya tanpa ia sadari ia telah berhadapan dengan bidadari keretanya sembari tertegun.

"Demi apa dia bidadari ini ada di depan gue ? Woii pengen loncat pengen jingkrak jingkrak rasanya" tanpa gracia sadari saking terpukaunya ia mengangkat tangannya seperti hendak menyentuh bidadari itu.

"Dengan melihat dan memikirkan dia aja berasa gravitasi sirnah melayang-layang banget" seakan gracia bisa kemanapun juga, hidup gracia merasa begitu luar biasa setelah bertemu dengann bidadarinya.

"Maaf ?" Gracia tersentak mendengar suara serak dari hadapannya yang hendak menyentuh jambang si bapa tersebut
"Lah ko dia kemana ? Kenapa jadi bapa-bapa gini" batinnya.
"Duh maaf ya pak saya ga sengaja" dengan senyum lebar pepsodentnya.

Gracia bergegas keluar kereta api sembari  berlari menuju sekolah ya agar tidak telat, dilihatnya kelas telah terisi penuh oh iya lima menit lagi masuk kelas pantas saja murid-murid sudah di kelas. Sesaat pelajaran telah dimulai tanpa sengaja gracia menoleh ke kiri, tatapannya tepat pada seorang murid yang tengah berdiri di depan kelasnya. Ia menyipitkan matanya karena jarak penglihatannya menuju kelas tersebut terhalang jendela yang buram, dibersihkannya jendela tersebut dengan tangan dan nafasnya agar terlihat bening. Seketika ia tersentak dan langsung menyenggol sisca yang tengah mengerjakan soal.

"Duuh apaan sih gre grasak grusuk jadi kecoret kan ah elah, nin minjem tip-x dong" sembari mengulurkan tangan ke arah anin.
"Sis liat sis itu bidadari yang sering gue ketemu di kereta liat sis liat coba" menarik muka sisca sembari menuju ke arah kelas sebrang sana yang tidak terlalu jauh hanya dibatasi oleh taman kecil sekolah.
"Oh itumah ka shani gre, kakak kelas yang sekelas sama bang boy" ujar siska kembali menulis.
"Hah eh lo ko kenal sih sis ?"
"Dia kan kakak kelas yang dulunya pertukaran pelajar sama murid dari singapur lagian siapa dah yang gatau orang profilnya doyan banget dimading sekolah" gracia terdiam seketika dewi keberuntungan berpihak padanya cintanya ada didepan matanya ya tuhan.
"Sis, tadi lu bilang dia sekelas ama bang boy ?"
"Iya napa ?"
"Entar istirahat ke kelas bang boy yuk sis pengen liat bidadari kereta gue itu nyata sekolah disini apa kaga, ya ya yaa pliss ?"
"Eh ayo dah sekalian liat bang boy kangen gue duuh dolan ku" sisca mulai tenggelam dalam kehaluannya.

"jikalau tak bertemu hari ini pasti tak akan penuh dengan cinta gini, karena bertemu denganmu diriku pun berubah, eh ko cinta ?" batin shani teringat kejadian di kereta saat gracia hendak menyentuhnya tetapi dengan sigap ia keluar kereta membuat shani tertawa kecil dibuatnya kemudian menggelengkan kepala.





Suki,Suki Skip
TBC

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang