Murammu memberanikanku melangkah maju
Menjejakkan kaki di wilayah kelewat batas
Hingga rasaku makin luas, makin culas
Kesedihan itu membuatku tak tahu diri
Meski kau telah dimiliki
Aku tetap menghampiri
Menjadi telinga untuk gusarmu
Tangan untuk rapuhmu
Dan hati yang tak letih mengusir sepimu
Meskipun aku sadar
Kau hanya butuh ditemani bukan didampingi
Kau hanya didengarkan tanpa mau dilengkapkan
Kau hanya sudi diiringi dan tak berharap aku genapiAku tahu harapku tak punya muara
Namun arusnya membabi buta
Hingga ku relakan
Diriku dijadikan tempat singgah
Yang tak akan pernah dihuni tetap***
Halo...
Selamat berbuka puasa dengan puisi.
Silakan vomment dan share sesukanya.
Salam literasi, salam puisi ❤