Diksi Kita

860 72 14
                                    

Kau hilang di mataku
Namun selalu terbit di ubun-ubun kepalaku
Suaramu redup di telingaku
Tetapi menggema begitu kuat di intiku
Kenangmu terhapus dari pikiranku
Namun memanas di keningku
Ingin tentangmu telah meniada dalam jiwaku
Tetapi angan tentangmu mengabadi dalam diriku
Cintamu telah terpendam
Namun harapmu tak pernah padam
Membuatku tiada henti berputar-putar
Membiarkan kisahmu terpencil di balik pensil
Tak tertulis, tak terlukis
Mengurat dalam urat-urat tali-temali takdir
Yang selamanya aku sembunyikan di balik tabir
Aku pun jadi gelagapan saat kau memilih tanggal
Karena ternyata hatiku memintamu tinggal
Terlambat, kau sudah tertambat
Asa tentangmu pun terpaksa harus kiamat; tamat

***
Haloo...
Maaf up nya telat dari biasanya. Tapi semoga setelah ini bisa lebih konsisten. Silakan vomment dan share sesukanya.
Salam literasi, salam puisi ❤

Kata Tanpa SuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang