Kita adalah dua titik yang berharap dapat terjejak pada satu koordinat yang sama. Namun kenyataan melukiskan kita menjadi sebuah garis. Garis yang ditimang oleh jeda dan dibesarkan oleh jarak. Hingga merenggang terbawa bumi yang makin memampat oleh perputaran. Mengusanglah dalam penantian. Kemudian evolusi pun menghantam. Memaksa kesadaran kita untuk saling melepaskan. Jadilah semesta menghapus kita dalam keterlupaan.
***
Alhamdulillah masih sempet update hari ini. Vote, komen dan share sesukanya.
Selamat ketemu di puisi-puisi selanjutnya.
Prilda Titi Saraswati