Chapter 3

3K 322 20
                                    

FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. And please do not copy my story without my permission. 

Genre: Historical Romance

Backsound: Zayn & Zhavia Ward - A Whole New World. Ed Sheeran and Justin Bieber - i don't care. BTS ft. Halsey - Boys with Luv. Bruno Mars - Too Good to Say Goodbye. Taylor Swift ft. Brendon Urie - Me!

Just read and enjoy~


CHAPTER THREE

Ia ketakutan. Nafas Bridget terengah-engah akibat dekapan erat Lord Myhill hingga ia dapat merasakan kerasnya otot perut serta sesuatu yang lain di tubuhnya. Tidak pernah seumur hidupnya seorang pria berani mengambil tindakan seperti pria ini lakukan padanya. Sentuhan kulit telapak tangan Lord Myhill yang kasar di tengkuknya mengirim perasaan aneh di suatu tempat yang tak dapat Bridget tunjuk. Namun tatapan mata biru Lord Myhill-lah penyebab cepatnya jantung Bridget berdetak. Pria itu seakan mengatakan bahwa ia menginginkan sesuatu, tetapi ia tidak bisa memilikinya. Tersirat ketakutan yang berbeda di kedua mata tersebut namun juga kelaparan yang tak pernah Bridget lihat sebelumnya.

Rahang Lord Myhill yang terpahat tegas itu mengeras, menahan suatu dorongan dari dalam yang Bridget tidak mungkin akan mengerti. Di bawah pencahayaan nyala api, Lord Myhill kelihatan seperti karakter antagonis yang tampan dalam novel roman picisan. Tulang pipinya tinggi menampakan betapa maskulinnya pipi tirus yang dimilikinya, yang jika pria itu tersenyum akan terdapat lipatan garis berupa lesung yang menyempurnakan senyum mautnya. Hidung mancungnya tidak begitu tajam, menambah ketampanan yang sudah ia miliki dari tampilan fisik yang lain. Hanya satu saja yang paling menarik perhatian Bridget: bibirnya tidak tipis, tetapi hampir tak kelihatan saat pria itu menipiskannya hingga ia hanya mendapatkan sedikit pemandangan dari bibir merah muda yang kering itu. Lalu pria itu akhirnya membuka mulut, menyadarkan Bridget bahwa ia berada dalam posisi tidak menguntungkan bagi seorang wanita terhormat yang masih lajang.

"Sebaiknya kau segera menerima lamaran Mr. Hamond secepatnya. Aku takut pria di luar sana tidak tahan lagi untuk mencemarimu, My Lady," ujar Lord Myhill dengan suara serak. Tatapan ketakutan Bridget berganti menjadi tatapan kebingungan. Jika Bridget berani bergerak lebih mengarah padanya, Lord Myhill tahu kepalanya akan dipenggal esok pagi di tangan Lord Moore sendiri. Bridget menelan ludah sehingga mulutnya sedikit terbuka. Oh, ya Tuhan. Dosa apa yang telah Lord Myhill perbuat hingga ia harus mendapatkan hukuman sekejam ini?

"Maksudmu adalah dirimu?" Dalam hitungan detik, Lord Myhill melepaskan Bridget dari sentuhannya sehingga terbentang jarak di antara mereka namun atmosfer yang melayang di ruangan tersebut menyatakan bahwa ada sesuatu di antara mereka yang harus segera dilakukan dan diselesaikan. Sesuatu untuk menghidupkan atmosfer tersebut. Pria itu menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara.

"Sebaiknya kau kembali ke kamarmu, Bridget. Aku memperingatimu," tukas Lord Myhill membuang wajah dari wanita itu. Bridget tidak mengatakan apapun selain mengikuti apa yang pria itu minta padanya. Ia mengambil peralatan yang sudah ia rapikan tadi kemudian memeluknya untuk dibawa kembali ke kamar. Gerakannya terburu-buru namun tidak ceroboh. Ia tidak ingin berlama-lama berada dalam satu ruangan yang sama dengan Lord Myhill lagi. Pria itu sudah bertindak kelewatan. Apa yang diinginkan Lord Myhill hingga pria itu berani memeluknya tanpa sama sekali berpikir? Ia dapat merasakan bahwa pria itu menginginkannya. Tetapi mengapa? Bukankah pria itu sudah memiliki kekasih? Dan demi Tuhan, pria itu bahkan mempunyai simpanannya sendiri di Cheshire!

Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang