FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. And please do not copy my story without my permission.
Backsound: Gracie Abrams - Mean It. Sasha Sloan - Dancing with Your Ghost.
CHAPTER FOURTEEN
"Mengapa kau plin-plan sekali?" Sembur Lady Alessandra dengan kerutan frustrasi di keningnya. James Hamond, kekasih gelapnya, berdiri dalam keadaan setengah telanjang, tengah mengisi gelas kristalnya dengan bourbon.
"Mungkin karena aku digoda oleh malaikat seindah dirimu? Aku harus mendapatkan properti itu. Lokasinya sangat bagus untuk bisnisku. Apa kau tahu harga yang kalian kenakan untuk orang asing sepertiku? Bisa-bisa aku bangkrut!" Mr. Hamond menyesap bourbon-nya sebelum melanjutkan. "Apa kau punya ide?"
Lady Alessandra mendecak. "Aku yakin Earl of Moore tidak akan mau menerima kau sebagai iparnya lagi. Apakah memang harus gadis itu?"
"Apa kau punya properti semahal miliknya di Coventry? Ya, kurasa tidak," ucap Mr. Hamond meletakkan gelasnya ke atas meja dengan satu hentakan kuat. Untungnya, bourbon itu sudah habis.
Pria itu berbalik, berjalan melintasi kamar Lady Alessandra untuk mengambil kemejanya yang berserakan di lantai. Dari kasurnya, wanita bertubuh sintal itu memandang Mr. Hamond yang sudah menjadi kekasih gelap terbaiknya. Ia tidak pernah mengira seorang pria Irlandia mampu memuaskan hasratnya yang selalu menggebu-gebu. Bagaimana tangan besar itu menangkup seluruh tubuhnya dan elusan telapak tangannya yang kasar memberinya gelenyar nikmat. Hidupnya seketika membosankan tiap kali pria itu tidak mengunjunginya.
Lady Alessandra tak begitu yakin akan perasaannya. Hanya saja, seperti tinjuan keras tiap kali Mr.Hamond membahas Lady Bridget bersamanya padahal pria itu sudah mengirim surat pada Lord Moore tentang hubungan mereka. Dan sekarang pria itu menginginkan Lady Bridget kembali? Lady Alessandra mendengus.
Pria itu mendongak, menyisir rambut hitamnya yang sedikit lembap dengan jemarinya. Benar-benar tampan. Mata abu-abunya melirik Lady Alessandra yang memainkan jemarinya di atas pahanya yang ditutupi selimut. Ia tidak bermaksud menyakiti perasaan wanita itu. "Aku hanya berpikir bahwa ini adalah satu kesempatan yang tidak boleh kulewatkan. Kau bilang Lord Myhill mempunyai pujaan hatinya di Stroud?"
"Ada apa dengan itu?"
Mr. Hamond mencondongkan tubuhnya pada Lady Alessandra, menekankan kepalan tangannya pada salah satu sisi kasur hingga tubuh Lady Alessandra sedikit miring. Sebuah senyuman optimis menghias wajah pria itu. "Menurutmu teman baik kau itu masih memiliki perasaan untuk pujaan hatinya?"
"Jika kau ingin mencelakai teman baikku, aku tak bisa membantumu," balas Lady Alessandra mengangkat dagunya. Rambut pirang gelapnya menyapu bahunya yang telanjang saat bergerak mengangkat selimutnya lebih ke atas.
"Ah, kau menyakiti hatiku, My Lady," desah Mr. Hamond memejamkan matanya erat, berpura-pura patah hati. Lalu pria itu mengerjap. Tatapan mata abu-abunya menatap Lady Alessandra begitu intens. "Aku tidak akan mencelakai temanmu itu. Hanya akan merusak rencananya,"
"Makudmu?"
"Fakta yang kita tahu tentang pernikahan ini adalah dasar dari pernikahan mereka hanyalah sekadar tanggungjawab dari Lord Myhill. Kita tidak pernah tahu perasaan mereka berdua bukan? Aku hanya perlu bersikap heroik untuk Bridget saat ia melihat tunangan sementaranya itu ternyata tidak menganggapnya lebih dari sekadar tanggungjawab."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Bastard
Fiksi Sejarah[2nd series of The Lucky series] Lord Myhill berpikir, dunia akan lebih baik jika ia tidak meneruskan garis keturunannya. Maka dari itu, ia mempunyai prinsip untuk menikmati hidup selagi ia masih bisa. Namun tampaknya alam semesta tidak menyetujui n...