Chapter 8

2.7K 269 36
                                    

FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. And please do not copy my story without my permission. 

Genre: Historical Romance

Backsound: Every Taylor Swift Albums

Just read and enjoy~

CHAPTER EIGHT

Kelab adalah tempat terakhir yang hendak Lord Moore kunjungi di London. Ia rasa dirinya tidak cukup berada di bawah tekanan untuk datang ke tempat para manusia yang membutuhkan hiburan ekstra. Sejak kuliah, ia memang bukan penggemar hiburan semacam ini, tetapi satu dua kali kunjungan tidak ada salahnya. Dan ia tidak menikmati dirinya sendiri di setiap kunjungan. Tidak seperti para bangsawan dan pebisnis di hadapannya sekarang. Satu per satu menaruh kartu mereka ke atas meja, lalu seorang yang terakhir melempar kartunya dengan tawa puas dan menutupnya dengan menenggak ale-nya hingga habis. Lord Moore menipiskan bibir.

Satu-satunya alasan ia datang kemari adalah teman baiknya yang sebentar lagi mungkin akan menjadi musuh. Lord Moore tidak mengerti mengapa alam semesta menentang dirinya. Pendekatan Mr. Hamond dan Bridget sudah berjalan dengan baik dan ia menginginkan hasil yang sesuai dengan harapannya. Namun, entah bagaimana Tuhan melakukannya, Lord Myhill akan selalu muncul dimana Bridget berada. Dan itu berarti buruk.

Ia tahu benar Lord Myhill tidak pernah menginginkan pernikahan. Pria itu sudah membuat dirinya jelas dengan kegiatan yang sering ia lakukan di waktu luangnya. Bahkan Lord Myhill sudah mencari pewaris garis keturunan lain. Meski sudah melihat banyak perubahan positif dari pria itu, Lord Moore masih belum mempercayai kebersamaan Lord Myhill dan Bridget. Ia tidak ingin mengambil risiko adiknya tercemar oleh pria itu dan dengan mudahnya Lord Myhill bisa lepas dari tanggungjawab untuk menikahi adiknya.

"My Lord, tolong ikuti saya." Penerima tamu yang sebelumnya sudah memperkenalkan dirinya sebagai Anthony mengajak Lord Moore berjalan menuju ruangan lain. Ia membuntuti Anthony sambil memerhatikan kelab yang sering dikunjungi Lord Myhill. Jelas kelab ini bukanlah sembarang tempat. Para 'teman wanita' yang disuguhkan di tempat ini tidak diragukan lagi kemolekannya. Mereka duduk di atas pangkuan para anggota kelab sambil bergelanyut provokatif di leher yang kebanyakan terasa empuk.

Tidak ada perasaan tertarik dalam diri Lord Myhill seperti pria pada umumnya, justru ia iba. Pekerjaan ini mungkin satu-satunya jalan bagi mereka yang sudah putus asa. Hanya segilintir dari mereka yang menikmati pekerjaan ini. Tidak ada wanita yang ingin tubuhnya digerayangi oleh pria asing, terutama para pria yang bertingkah semena-mena pada mereka. Setelah ini, Lord Moore akan pulang dan memperingati Grisell bahwa betapa beruntungnya ia telah menarik Grisell dari dunia itu.

Tanpa Lord Moore sadari, ia sudah tiba di ruangan yang lebih tenang dan kecil. Terdapat beberapa pria tua yang sibuk dengan makanan mereka dan buku. Tidak ada wanita. Anthony membawanya lebih dalam, menuju ruangan lain yang lebih terang dan besar. 4 meja biliar terpampang di hadapannya, dimana semuanya tengah dipakai. Alunan musik elegan dan tawa halus beberapa wanita mengisi ruangan tersebut. Bukankah tempat ini menyuguhkan banyak hiburan bagi banyak kelompok yang berbeda? Luar biasa.

"Lihatlah siapa yang datang kemari." George yang berada di meja kedua berjalan kepadanya sambil memegang satu tongkat biliar di tangan kanannya. "Jika bukan si Sempurna Justin Moore. Bisakah kau mengambil gelas lain untuk teman baikku, Anthony? Terima kasih," katanya dengan aroma alkohol di sekujur tubuh, namun tak kelihatan mabuk sama sekali. Hampir Justin lupa, George punya toleransi minum yang cukup tinggi. Anthony menggumamkan sesuatu sebelum pergi dari hadapan mereka.

Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang