FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. And please do not copy my story without my permission.
Backsound: Pink Sweat$ - Body Ain't Me, Honesty. Sasha Sloan - Dancing with Your Ghost, Older, Falls, Smiling When I Die. Gracie Abrams - Stay. Harry Styles - Adore You, Lights Up. BTS - Paradise, 134340.
Eniwe, chapter ini ada secuil adegan dewasa mwehehe.
CHAPTER SIXTEEN
Ia adalah Bridget. Setidaknya begitu yang dapat disimpulkan dari penampakannya.
Postur tubuhnya hampir menyamai Bridget, sayangnya tidak terpancar kelas atas dari auranya—yang memang bukanlah seorang berdarah biru. Juga wanita itu kelihatan lebih kurus dibanding Bridget. Bentuk kepalanya kecil dengan dagu lancip yang mungil. Bibirnya tidak lebar juga tidak sempit, hanya sempurna. Bibir yang dapat menghasilkan senyum gemulai seperti Bridget. Hanya tatapan dari kedua mata biru wanita itu mampu mengirimkan kedamaian pada siapa pun yang menatapnya. Menjanjikan ketenangan. Tak heran bila Lord Myhill jatuh hati pada wanita itu beberapa tahun yang lalu, pikir Bridget.
"My Lady, apa kau baik-baik saja?" Josephine bertanya saat dirinya tidak disahut oleh sang pengantin George. Ia sekarang sadar bahwa wanita ini memang tepat untuk temannya!
Mata hijau itu mengerjap, tahu bahwa dirinya kedapatan tak memerhatikan. "Ya, maafkan aku. Aku rasa kita belum pernah diperkenalkan. Aku Lady Bridget Moore, adik dari Earl of Cheshire,"
"Betapa menawannya!" Seru Josephine lembut. "Aku—"
"Josephine Anthony, istriku." Aksen asing menginterupsi sesi perkenalan mereka. Sosok bertubuh besar nan jangkung muncul dari belakang Josephine.
Pria yang sekarang berdiri di samping Josephine tampak sehat. Sangat kelihatan bahwa Josephine memang merawat suaminya dengan baik. Mr. Anthony memiliki tubuh yang kekar dengan otot yang tercetak jelas pada kemeja putih ketat lusuhnya. Lehernya yang begitu tebal ditumbuhi oleh janggut hitam keriting yang sepertinya tidak dicukur selama berhari-hari. Kumis yang menyatu dengan janggutnya itu mengelilingi bibirnya yang tipis sehingga ia kelihatan seperti tak memiliki mulut. Ia termasuk tampan dengan caranya sendiri.
Dua mata cokelat penuh kehangatan itu memikat perhatian Bridget. "Mr. Anthony,"
"Oh, Anthony! Kau mengejutkan kami saja," ucap Josephine seolah-olah dirinya dan Bridget sudah berteman. "Perkenalkan ini adalah Lady Bridget, tunangan Lord Myhill,"
"George Sparks? Wah, sudah lama aku tidak melihat rivalku. Kudengar ia datang ke rumah kami beberapa minggu yang lalu. Sayang sekali aku sedang bekerja saat itu," cerita Mr. Anthony memerhatikan ke sekeliling, mencari keberadaan pria yang sedang dibicarakan mereka bertiga. "Beritahu calon suamimu, My Lady, akan sangat bagus bila di samping rumah dibangun rumah musim panas," lanjut Mr. Anthony mengedipkan salah satu matanya pada Bridget.
Hanya terdapat dua kereta kuda yang dimana keduanya sudah kosong. Dua wanita sebelum Lady Bridget sudah dilihatnya masuk ke dalam Sparks House—yang dimana salah satu di antaranya menggendong kucing gemuk. Anthony sangat ingin menemui Sparks setelah sekian lama ia tidak melihat wajah yang sangat diidolakan oleh banyak wanita. Istrinya tidak salah satu di antaranya, untunglah.
Diingatkan akan hal itu, Bridget menyunggingkan senyum penuh kesopanan. "Lord Myhill sedang mengurus sesuatu di belakang kami, kurasa," ucap Bridget. "Jika kalian berdua tak keberatan, aku sudah melewati perjalanan yang cukup panjang. Bagaimana bila kau mendiskusikan idemu itu pada Lord Myhill saat makan malam nanti di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Bastard
Historical Fiction[2nd series of The Lucky series] Lord Myhill berpikir, dunia akan lebih baik jika ia tidak meneruskan garis keturunannya. Maka dari itu, ia mempunyai prinsip untuk menikmati hidup selagi ia masih bisa. Namun tampaknya alam semesta tidak menyetujui n...