Chapter 53 : 4 Tahun Kemudian

1.6K 114 11
                                    

#Bonus (chapter pertama) telah tersedia kurang lebih 2000 kata, selamat menikmati (*^_^*)

Sudah setengah jam aku berbaring di atas padang rumput dalam daerah hutan yang berada di belakang rumah. Padang rumput ini sejuk dan meluas, di penuhi dengan berbagai variasi tanaman. 4 tahun ini aku menghabiskan waktuku dengan melakukan hobi-hobi baru, diantaranya adalah bertanam.

Aku bahkan berkeliling di pasar-pasar dunia untuk membeli berbagai bibit tanaman yang belum terbeli, aku pergi ke hutan di belakang rumah dan mulai menanam semua bibit yang aku beli di sana. Bahkan aku sampai memasang pelindung di sekitar hutan hanya untuk menjaga keamanan semua tanaman yang aku tanam.

Dengan aku memasang pelindung, orang-orang yang tidak aku izinkan masuk akan tersesat dan tidak bisa masuk lebih dari 5 langkah ke dalam hutan ini. Tapi bukan seluruh hutan, aku hanya memasang pelindung pada hutan di belakang rumah Chayton khususnya. Sekiranya, tanah ini mungkin sebesar 10 kali lipatnya lapangan pertandingan sepak bola, aku juga meliputi daerah pertambangan yang memakan satu perempat bagian atas permintaan para hewan.

Oh, dan fungsi pencegahan itu hanya berlaku pada manusia, karena para hewan adalah pengecualian, mereka adalah penghuni hutan yang sebenarnya, jadi apa hakku untuk melarang mereka menginjakkan kaki di rumah mereka sendiri?

Bukan hanya itu, aku juga mulai berlatih di bawah didikan ayah dan ibu.

***

FLASHBACK

"Baiklah, kalau begitu latihan Mana akan di mulai dari ayah." Ucap ayah menyadarkanku.

"Ah?"

"Bagaimana bisa begitu?! Latihan Mana harus dimulai dariku!" Protes ibu.

"Tapi bukankah dengan melatih fisik, Mana bisa menjadi lebih kuat dan energi sihirnya meningkat?"

"Hah?! Dari mana kamu mendapat ide seperti itu?!"

"Eh? Jadi bukan begitu?"

"Tentu saja tidak mungkin! Lagi pula Mana itu seorang gadis, dia harus lebih menguasai sihir!"

"Tidak bisa begitu! Ketika pelatihan Sham, aku yang melatih lebih dulu sehingga pelatihan sihirnya bisa lebih mudah dan tidak terbebani lagi kan?"

"Karena kau sudah melatih Sham lebih dulu, ini saatnya kau mengalah dan membiarkanku melatih Mana lebih dulu!"

"Ayah, ibu, mohon tenang__."

"Lebih baik kau diam saja!"

"Benar! Ini adalah hal yang serius!"

"Baik.." Aku menggaruk kepala tidak menyangka akan di bentak oleh mereka. Aku menghela napas, bingung bagaimana harus bereaksi melihat perselisihan ayah dan ibu yang tidak ada akhirnya, baiklah, sepertinya aku memang lebih baik duduk diam.

Pada situasi seperti ini, aku jadi merindukan kak Sham. Sebab jika ayah dan ibu bertengkar, biasanya aku dan kak Sham akan berbincang sambil menunggu perselisihan keduanya reda. Kalau di ingat, ini sudah hampir genap 2 tahun sejak kak Sham bersekolah, dan selama itu juga kami tidak bertemu. Aku selalu teringat sosok kak Sham yang sangat rajin, dia pasti menghabiskan waktunya untuk selalu belajar dan berlatih di sekolah, bagaimana pun, kak Sham adalah panduanku.

Ketika itu aku juga bertekad bahwa, aku harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk berlatih di bawah bimbingan ayah dan ibu!

Reincarnated 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang