Ancaman

13.4K 933 111
                                        

ARK Proudly Present

"HATE AND (To be a) LOVE"

Naruto Belongs to MK

.

.

Warning : Vote and Support SasuFemNaru .

.

.

Eps 16

.

.Laptop dengan brand Apple itu dibuka oleh pemiliknya.

Naruto tersenyum miring setelah mengirim sebuah e-mail pada Karin. Ia mengatakan bahwa Kitsune tidak dapat mengirim sketsa tepat pada waktunya.

"Wanita ular itu pasti mengamuk dan panik," katanya seraya mengambil satu set pakaian milik Sakura untuk dipakainya. Naruto masih menggunakan tanktop dan celana dalam saat mengirim email tersebut. Handuk melilit dikepalanya. Lalu mengecek seluruh perlengkapan modelingnya yang ia ambil semalam secara diam-diam dikamarnya ketika Sasuke telah tertidur seraya mengecek keadaan pemuda itu yang tengah demam.

Hari ini Naruto akan melakukan photoshoot dengan Utakata untuk pakaian rancangan terbaru Toneri Otsutsuki. Semuanya lengkap dan beres. Pribadi yang perfectionis membuat Naruto terlampau detail sampai hal-hal kecil tidak pernah luput. "Selesai," pungkasnya merasa lega.

Bagaimana reaksinya saat ini? Pikir Naruto merasa puas saat membayangkan wajah merana Namikaze Karin.

Naruto memakai pakaiannya, ketika hendak memakai kaos ia mendapatkan sebuah bunyi notifikasi pada laptopnya. Terburu-terburu Naruto mengecek emailnya. Lalu tertawa. "Wanita ular ini memang kombinasi dari pribadi yang buruk. Begitu serakah, sampai-sampai seluruh sifat burukpun menempel dihatinya," gerutu Naruto dengan nada menghina saat membaca kalimat pertama Karin. Kebencian itu tak sekalipun Naruto sembunyikan. Perlakuan Karin padanya tidak pernah baik. Jikapun Karin begitu membencinya karena Uchiha Sasuke lebih memilihnya, bukankah seharusnya Karin membenci Uchiha Sasuke? Setelah semua fakta yang Naruto perlihatkan kala itu, seharusnya Karin sadar bahwa wanita itu tidak pantas menghinanya kembali seperti hari kemarin. Karena itu pula ia berniat membuat Karin lebih merana lagi. Disamping karena memang ia bersimpati kepada Gaara.

Naruto membaca kembali pesannya dengan seksama.

Jangan bercanda Kitsune!

Aku akan membayar berapapun, asal kau menyelesaikan sketsa tepat pada waktunya. Seharusnya kau bersikap profesional, bahkan aku sudah melunasi semua bayaranmu.

Aku tunggu malam ini juga! Kau tidak seharusnya bermain-main denganku.

"Sungguh tidak tahu malu," gerutu Naruto measa kesal saat membaca pesan Karin. "Siapa yang bersikap tidak profesional disini? Bahkan tidak sekalipun dia menyebut namaku dalam satupun rancangan yang kubuat," lanjutnya. Lalu menyeringai. "Bagaimana reaksinya jika dia tahu karirnya begitu bergantung padaku? Uzumaki Naruto, orang yang paling dibencinya."

Naruto bersenandung karena moodnya begitu baik. Kemudian memakai kaos dan merias wajahnya dengan setuhan natural dan fresh sehingga membuat kecantikan seorang Uzumaki Naruto berlipat.

Naruto menghubungi Kurenai dan berjanji akan datang dalam dua jam. Kemudian melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul enam lebih tiga pulum menit. "Sasuke mungkin belum bangun. Aku akan membuat sarapan." Naruto melepaskan handuk dikepalanya dan mengambil perlengkapan yang telah ia siapkan lalu bergumam kembali. "Apakah demamnya belum sembuh?" Gumamnya seraya menata rambut pirangnya untuk ia cepol satu dengan menyisakan anak rambut sehingga terlihat begitu manis. Ia mengecek sekali lagi dirinya kedalam cermin.

Hate And ( be a) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang