Meet

12.5K 1K 112
                                    

ARK Proudly Present

"HATE AND (To be a) LOVE"

Naruto Belongs to MK

.

.

Warning : Vote and Support SasuFemNaru .

.

.

Eps 12

.

.

Ketika Naruto sampai diapartemennya, gadis itu cukup terkejut melihat kedua sahabatnya sedang menjerit-jerit layaknya seorang fans fanatik. Dikursi tunggal ruang bersantai, duduk Akasuna Sasori yang tengah memperlihatkan wajah kesalnya. Karena penasaran, akhirnya Naruto menghampiri mereka bertiga dan bertanya.

"Wow.. Ada apa ini?" Naruto duduk dikursi tunggal lain yang bersebrangan dengan Sasori seraya mengambil toples berisi keripik kentang rasa rumput laut kesukaannya.

"Kenapa kalian?" tanyanya sekali lagi.

Tapi Ino dan Sakura malah terlihat sibuk sendiri dan mengabaikan Naruto sehingga membuatnya kesal. Kini Naruto tahu alasan Sasori bisa menekuk wajahnya. Mereka mengabaikan Sasori untuk sesuatu yang dipegang Sakura sehingga membuat gadis itu menjerit tidak jelas.

"Aku tahu alasan kenapa kau bisa memperlihatkan wajah jelek seperti itu. Apa yang membuat mereka menjadi wanita kurang waras?"

"HOI!" Protes Ino keras yang ternyata mendengar pertanyaan Naruto. "Baru datang sudah ngajak ribut."

Naruto tersenyum meremehkan -berniat menggoda Ino. "Siapa tahu," katanya cuek.

Sasori mendecih geli. Hanya Naruto yang memanggilnya jelek. Namun kemudian ia menyeringai misterius, Naruto yang melihatnya menjadi curiga. "Apa-apaan ekspresi bodohmu itu?"

"Ck.. Dasar gadis kasar," cela Sasori.

"Kurang ajar," timbal Naruto.

Ino dan Sakura tidak peduli. Sasori dan Naruto memang sudah terbiasa berselisih, bahkan dipertemuan pertama mereka ketika Sakura mengenalkan Sasori dan Naruto. Entah kenapa. Sakura sendiri sudah bosan bertanya kepada kedua orang itu. Namun Sakura haruslah bersyukur karenanya, mungkin hanya Sasori yang tidak terpesona pada pandangan pertama saat bertemu dengan sahabatnya itu. Ia merasa lega setidaknya Sakura terjauh dari rasa cemburu. Ia mengaku bahwa ia sedikit posesif.

"Kau akan terkejut melihat apa yang sedang mereka lihat," ucap Sasori seraya tersenyum misterius.

Naruto memutar matanya bosan. "Aku tahu apa yang ada dalam otak unik mereka yang tidak jauh dari laki-laki yang tampan. Biar kutebak, model baru?"

Sasori terkekeh. "Tidak sepenuhnya salah. Tapi, dia bukan seorang model baru. Lebih tepatnya eksekutif baru. Kau sangat mengenalnya."

Kalimat Sasori tak ayal menarik perhatian Sakura dan Ino. "Naru-chan mengenalnya. Bagaimana bisa?"

Naruto yang penasaran akhirnya merebut majalah bisnis yang dipegang Sakura. "Siapa?" gumamnya sebelum melihat wajah yang terpampang pada sampul majalah tersebut. Beberapa detik kemudian matanya melotot lucu dan secara refleks melempar majalah tersebut pada wajah Sasori. "Sialan kau!" umpat Naruto merasa sedang dijahili.

Sasori terbahak.

Wajah Naruto memerah menahan kesal. Sementara itu, Ino dan Sakura malah semakin dibuat penasaran.

Hate And ( be a) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang