ARK Proudly Present
"HATE AND (To be a) LOVE"
Naruto Belongs to MK
.
.
Warning : Vote and Support SasuFemNaru .
..
.
Eps 3
.
.
Pagi-pagi sekali, Naruto sudah bangun. Walaupun pada kenyataannya, dari semalam gadis itu tidak tidur sama sekali. Hatinya dipenuhi oleh amarah dan pikiriannya penuh oleh rencana-rencana pembalasan untuk laki-laki brengsek yang sekali lagi 'menghabisinya' dikamar mandi Yacht sebelum mereka melakukan sarapan pagi disebuah restoran Konoha.Pada saat itu Naruto berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan kenikmatan walaupun hati dan harga dirinya hancur. Naruto tidak akan kalah oleh Sasuke yang saat inipun masih dengan sempurna memainkan perannya menjadi seorang kekasih yang begitu mencintai dirinya.
'Tatapan lembut itu, membuatku muak,' batin Naruto seraya tersenyum angelic kepada Sasuke yang saat ini sedang menatapnya seraya membuka sebuah buku menu makan.
Tiba-tiba atensi Naruto teralihkan oleh penayangan sebuah televisi yang sedang menayangkan wajah Minato Namikaze, memberi kabar bahwa pengusaha sukses itu semakin berjaya diusianya yang menginjak hampir kepala lima. Wajahnya seketika berubah sedih. Perasaan tidak dibutuhkan dan tidak berarti itu kembali menyeruak kedalam dadanya.
Sasuke menyadarinya. Lantas ia bertanya, "kau mengenalnya, Naru?" Mata elangnya tidak luput dari perubahan gadis cantiknya.
Naruto tersentak dan segera menyadari kebodohannya. Sial.
Perasaan menginginkan seorang ayah seharusnya dari dulu sudah terkubur dalam, seenaknya kembali lagi.Naruto tersenyum lembut. "Tidak. Hanya saja aku adalah salah satu penggemar dari Namikaze-san. Dia pengusaha yang menjadi panutanku didunia ekonomi. Selain itu juga sosoknya yang menomor satukan keluarga, hmm.. Anak-anak dan istrinya maksudku, menjadi nilai plus untuknya. Aku sangat menyukai pria seperti itu," jelasnya. Kalau saja Sasuke lebih jeli lagi mendengarkan kalimat Naruto mungkin ia akan mendengar nada mengejek didalamnya.
'Apa aktingku sudah sempurna?'
Sasuke menaikan sebelah alisnya curiga. "Aku tidak tahu kau mengikuti kabar seorang Namikaze Minato sampai sejauh itu." Sasuke tidak menyukai cara Naruto memandang Namikaze Minato. Ada binar berbeda dari mata birunya. Dan tatapan seperti itu hanya Sasukelah yang pantas mendapatkannya.
"Hmm.. Kau cemburu untuk seorang pria tua?" Naruto berusaha terkekeh senang. "Nadamu seperti merajuk, Sasuke," ujarnya. "Kupastikan kaulah cinta pertamaku. Aku mencintaimu."
Setelah mengatakan itu, hati Naruto berdenyut. Tidak sepenuhnya berbohong. Karena memang perasaan itu masihlah ada. Butuh waktu untuk melupakan sebuah cinta pertama yang mendalam. Namun Naruto bertekad akan melupakan secepat mungkin. Kebencian dan kekecewaan yang bersarang dihatinya saat ini sudah cukup menjadi alasannya.
Sasuke terlihat senang dengan pernyataan Naruto. "Sudah seharusnya begitu, sayang."
Naruto memandang kedua oniks Sasuke yang memandangnya dengan ekspresi bak seorang malaikat. Tampan sekali. Sasuke yang biasanya hanya menampilkan wajah angkuh dan dingin kini tersenyum seperti itu seraya menatapnya memuja. Padahal gadis pirang itu tahu bahwa Sasuke tak lebih dari seorang iblis.
'Natural sekali,' dengus Naruto dalam hati mengomentari Sasuke. Kalau saja kemarin malam ia tidak mengetahui faktanya mungkin sampai sekarang ia akan tetap menjadi gadis bodoh yang tergila-gila oleh iblis yang menyamar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And ( be a) Love
FanfictionNaruto memiliki cinta pertama yang merenggut mahkotanya. Dia mencintainya. Siapa sangka Sasuke ternyata telah memiliki tunangan yang tak lain adalah kakaknya sendiri? Disisi lain, Naruto merupakan anak yang tak diinginkan keluarganya sendiri. Hanya...