The Trully of Stories

10.2K 838 97
                                    

ARK Proudly Present

"HATE AND (To be a) LOVE"

Naruto Belongs to MK

.

.

Warning : Vote and Support SasuFemNaru

.

.

Eps 30

.

.

"Kita harus mengatur strategi, Sasuke," ucap Naruto begitu melihat Saara benar-benar pergi. "Kau harus membantuku!" Serunya memerintah.

Sasuke menyeringai, " Tanpa kau minta, akan aku hancurkan siapapun yang berani menyentuhmu, Love," timpal Sasuke seraya meraih tangan mungil Naruto. Mengelus kulit lembutnya dengan penuh perasaan, lalu berucap dengan nada yang sangat dingin. "Sudah kukatakan, tidak ada yang boleh menyakitimu seujung kukupun."

Seharusnya Naruto tersipu, namun ia malah dibuat merinding. Sasuke dan sifat posesifnya memang selalu membuat Naruto tidak habis pikir. Ya Tuhan, entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan. Tapi mata hitam itu memandangnya dengan penuh kepemilikan yang mutlak. Naruto tahu, dia tidak akan pernah bisa melepaskan diri atau terlepas dari laki-laki dihadapannya. Karena sejauh apapun, sekeras apapun Naruto melarikan diri ternyata Uchiha Sasuke takkan pernah membiarkan dirinya terlepas dari jeratnya walau hanya sedetik.

Naruto berdehem dan tersenyum lembut kearah sang kekasih. Ia tahu, Sasuke tengah dilanda emosi dan rasa marah yang tinggi, oleh karenanya Naruto berusaha meredamnya dengan sebuah pelukan sederhana yang ia lakukan saat ini. "Terima kasih, Suke. Aku tahu kau akan melakukan yang terbaik, pun aku akan menjaga diriku. Aku akan baik-baik saja."

Tubuh tegang Sasuke mereda sejalan dengan pelukan Naruto yang semakin erat. Dalam hati Naruto mendesah lega, ia tidak pernah terbiasa melihat ledakan amarah Sasuke yang sangat mengerikan.

"Kau harus berjanji," kata Sasuke berbisik. "Aku bahkan belum bisa menghilangkan rasa takutku saat kau tiba-tiba diinformasikan diculik oleh Juugo, Naru. Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu hal buruk padamu, aku bisa gila." Tidak pernah ada yang tahu bahwa sesaat tadi perasaannya dilanda rasa kalut yang luar biasa, ketakutan yang baru Sasuke rasakan. Ia merasa tidak berguna saat Naruto berhasil diculik oleh Profesor Ibiki.

Naruto terkekeh. "Kau bisa percaya padaku, seharusnya yang saat ini merasa ketakutan bukan kau, Teme." Ia tidak pernah mengira perasaan cinta Sasuke sebesar itu kepadanya, Naruto merasa tersentuh dan sangat merasa berarti. "Kita, dan tentu saja kakek beserta ayah dan kakakku akan menjadi sekutu yang paling hebat. Emm.. Kurasa ayah Fugaku akan senang hati bergabung," lanjutnya membuat seulas senyum terbit wajah Sasuke. Naruto akhirnya dengan gamblang mengakui ayah beserta kakak kandungnya. Sasuke sangat lega mendengarnya. Ia tidak tega melihat Naruto dilanda kesedihan terus menerus.

"Kau benar," katanya seraya mengecup bibir Naruto dengan rasa gemas, ia melumatnya sekilas. "Sekutu yang sangat hebat, bahkan presiden Amerika akan ketakutan," lanjutnya terkekeh senang melihat reaksi lucu Naruto saat mendapat kecupan manis darinya. "Saara dan Karin sungguh terkena sial."

Cengiran Naruto terbit dengan pipi yang memerah. "Tentu saja, setelah keluargaku dibuatnya berantakan selama puluhan tahun, bukan hanya banyak pengorbanan tapi juga telah merenggut nyawa yang tidak bersalah," ujar Naruto dengan nada yang pahit. "Kurasa kematian akan menjadi hukuman terlalu lembut untuk mereka. Aku tidak akan membiarkannya, Suke." Namun dibalik kata-kata kejamnya, hati nurani gadis itu menolak untuk membunuh. Dia masih manusia dan akan mempertahankan sisi kemanusiaannya. Karena hal yang membedakan ia dan Saara beserta Karin adalah sisi kemanusiaannya. Naruto tidak pernah sudi mendapatkan predikat yang sama dengan duo jahanam itu.

Hate And ( be a) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang