Lova menatap gadis cantik di hadapannya dengan perasaan sedikit gugup. Sesuai dugaannya, Erika sangat cantik dan anggun. Gadis itu punya kulit yang sangat putih, rambutnya panjang dan hitam berkilau, senyumannya sangat menawan, tak lupa gadis itu juga sangat feminin dengan dress berwarna putih dan coat berwarna coklat. Erika benar-benar tampak seperti dewi.
Lova cukup minder padahal sekarang dia tak perlu lagi merasa gelisah karena dialah yang sudah dinikahi secara resmi oleh Gavin. Erika datang bersama dengan temannya, seorang lelaki yang juga tampan. Namun, Erika membantah kalau dia tengah berpacaran dengan lelaki itu.
"Lova san, bagaimana Jepang?" kata Erika dengan bahasa Indonesia.
"O-oh, great!! I love Tokyo." Kata Lova.
"Congratulations for your wedding. Maaf saya tidak bisa datang ke upacara pernikahan Anda."
"Ah, don't worry. Thank you very much."
Di sela-sela santap makan malam bersama itu. Kensuke, lelaki yang datang bersama Erika pamit untuk pergi lebih dulu karena memiliki urusan lain. Kini tinggallah Lova, Gavin dan Erika yang masih ada di sana.
"Ah, ini untuk Lova san." Erika mengulurkan sebuah hadiah kepada Lova. Hadiah itu dibungkus dalam sebuah kotak dan paper bag.
"Oh, arigatou gozaimasu.—Terima kasih banyak." Ucap Lova seteelah menerima hadiah itu.
Gavin yang dari tadi terdiam pun, mengatakan sesuatu dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti oleh Lova. Namun, Lova bisa menebak sepertinya Gavin sedang mengatakan kepada Erika untuk tidak repot-repot memberikan hadiah.
"Ini, kami juga ada oleh-oleh untuk Erika san." Lova lalu memberikan sebuah kado kepada Erika. Kado yang sudah dia siapkan untuk Erika sebelum dia pergi ke Jepang. Lova merasa mereka pasti akan bertemu dengan Erika.
"Ah, nani kore?—apa ini?--Arigatou. Terima kasih." Erika menerima hadiah itu dengan perasaan gembira.
"Akete mo ii?—Boleh saya buka?" tanya Erika kepada Lova. Yang kemudian diterjemahkan oleh Gavin. Lova pun mengangguk.
"Douzo.—Silakan." Kata Gavin.
"Wah, kirei!—cantik!" Erika membuka kotak kado hadiah dari Lova, sebuah kalung emas putih. Gavin sempat bingung, kapan Lova menyiapkan itu untuk Erika.
"Arigatou gozaimasu. Daiji ni suru.—Makasih. Saya akan menyimpan ini."
Kini Lova yang bergantian membuka hadiah dari Erika. Isinya ada sumpit pasangan, dan sebuah gelang platinum.
"Wah, thank you Erika san."
"These chopsticks are symbolizes of husband and wife in Japanese tradition. I hope you will be in happiness and always together." Kata Erika.
KAMU SEDANG MEMBACA
May I Love You? (愛してもいい?)
Literatura Kobieca[COMPLETE] Soal cinta itu tak bisa ditebak, diprediksi dan dihitung dengan rumus manapun. Bisa jadi detik ini kau jatuh cinta, dan detik berikutnya kau akan terluka. Kadang cinta itu datang begitu cepat, tapi untuk melupakannya butuh waktu yang sang...