Bel pulang telah berbunyi, seluruh siswa siswi bersiap untuk pulang ke rumah nya masing-masing. Sama halnya dengan Nayya.
Seperti biasa, Nayya pulang menaiki angkutan umum. Setelah memasukkan semua bukunya ke dalam tas, Nayya segera pergi ke halte.
Hampir setengah jam dia menunggu, tapi tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat, alhasil Nayya menjadi panik sendiri.
"Aduh gimana ini? Udah jam 15.30, tapi gak ada satu pun angkot yang lewat, bisa kena marah sama bunda kalau pulang telat." gumam Nayya
Saat Nayya hendak menelpon bundanya, tiba-tiba dia melihat ada sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Tapi dia sama sekali tidak memperdulikannya, hingga pengemudi mobil itu kesal dan membunyikan klakson nya.
Tinn.. Tinn..
"Ck, siapa sih ini? Sombong amat. Pakai bunyikan klakson lagi. Dikira gak ada orang kali ya." gerutu Nayya
Nayya tetap tidak memperdulikan mobil itu, dan tetap berusaha menelpon bundanya.
"Bunda mana sih? Kok telfon nya gak di angkat?" gumam Nayya kesal
Kekesalan Nayya semakin memuncak saat pengemudi mobil itu membunyikan klakson nya lagi.
Tinn.. Tin.. Tin
"Woi kampret lo, selo dong, lo pikir teli-" ucapan Nayya terpotong saat melihat siapa orang di dalam mobil itu.
Pengemudi itu membuka kaca nya setengah, lalu mengeluarkan kepalanya.
"Masuk." ucap nya dengan nada tak terbantahkan
"Alwi. Ngapain tuh anak?" tanya Nayya pada dirinya sendiri
Dan bukannya masuk, Nayya tetap berdiri di tempat nya dan mengalihkan pandangannya ke jalan.
Kekesalan Alwi bertambah saat melihat Nayya tidak mengikuti perintahnya. Alwi keluar dari mobil nya dan menutup pintu dengan kasar.
Brakk
Alwi berjalan menuju ke arah Nayya dan langsung menyeret nya masuk ke mobil.
"Apaan sih lo? Main tarik-tarik aja." ucap Nayya kesal
Bukannya menjawab pertanyaan Nayya, Alwi langsung menancap gas dan menjalankan mobilnya.
"Ni anak kenapa sih? Tiba-tiba nyuruh gue masuk ke mobil nya. Gak tau apa gue deg-degan." batin Nayya
Sepanjang perjalanan pulang, tidak ada percakapan yang terjadi, hanya keheningan yang menyelimuti mereka, sampai pada akhirnya Nayya membuka pembicaraan saat mengetahui ini bukan lah jalan pulang ke rumah nya.
"Eh ini kita mau kemana? Ini kan bukan jalan pulang ke rumah gue." tanya Nayya panik
"Emang. Ini jalan ke rumah gue." jawab Alwi cuek
"Hah? Ngapain ke rumah lo? Gak, gue gak mau. Udah deh kalau lo gak ikhlas nganterin gue pulang mending lo turunin gue di sini aja." ucap Nayya
Tiba-tiba Alwi menginjak rem nya dan membuat tubuh Nayya maju ke depan dan hampir membentur dash board kalau saja dia tidak memakai sabuk pengaman tadi.
"Woi selo dong lo!!" ucap Nayya sewot
"Turun." ucap Alwi
"Hah? S-seriusan lo mau turunin gue di sini? Di jalan ini?" tanya Nayya
"Jangan salahin gue, lagian kan ini permintaan lo." jawab Alwi tanpa menoleh ke arah Nayya
"Lo tuh ya emang manusia gak ada perasaan." ucap Nayya sambil beranjak keluar dari mobil setelah membuka sabuk pengaman nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Feeling[HIATUS]
Teen Fiction"Mulut bisa saja berbohong, tapi hati? Tidak bisa di bohongi. Aku tidak pernah memaksa mu untuk mencintai ku kembali. Aku hanya ingin kau belajar menghargai keberadaan ku sedikit saja. Hanya itu, tidak lebih. Bisa kah?" -Nayyana Raini Putri La...