DF-18

1.1K 39 1
                                        

Happy Reading

Sesampainya dirumah, Nayya langsung disambut oleh Bunda nya yang sedang berada di ruang keluarga.

"Assalamu'alaikum Bun." Ucap Nayya lalu mencium punggung tangan Bunda nya, lalu masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumussalam sayang. Gimana udah lihat pengumuman kan? Berapa hasil NIM kamu?" tanya Ira

"R-rendah Bun." jawab Nayya gugup

"Kenapa bisa rendah? Emang nya berapa hasil NIM kamu?"

"28 Bun." Jawab Nayya sambil menundukkan kepala nya, dia tidak berani menatap mata Bunda nya. Dia takut Bunda nya akan marah pada nya.

"Oh yasudah nggak papa. 28 juga udah bagus kok." Ucap Ira santai

Tercengang. Nayya langsung menengadahkan kepala nya, menatap Ira yang tampak biasa saja.

"B-bunda nggak marah?" tanya Nayya gugup

"Marah? Marah kenapa?" tanya Ira balik

"Marah karena NIM Nayya rendah." Jawab Nayya

"Kenapa mesti marah? 28 itu juga udah bagus kok. Kalau memang cuma segitu kemampuan kamu, yasudah Bunda gak bisa maksa kamu untuk dapat NIM tinggi." Jawab Ira

"Iya. Jadi bener Bunda gak marah?" Tanya Nayya memastikan

"Nggak Nayya sayang." Jawab Ira sambil tersenyum tulus

"Makasih Bunda ku." ucap Nayya lalu memeluk Bunda nya

"Iya sama-sama sayang." ucap Ira lalu membalas pelukan putri semata wayang nya itu.

Nayya melepas pelukan nya, lalu menatap Bunda nya dan berkata, "Bun. Nanti malam Nayya mau pergi, boleh?"

"Pergi kemana? Sama siapa? Jam berapa?" Tanya Ira berturut-turut

"Nggak tau mau pergi kemana. Sama kak Fahri. Jam 7 malam." Jawab Nayya gugup

"Kak Fahri siapa?" tanya Ira menyelidik

"Aduh. Jawab apaan ini, gak mungkin gue bilang kalau kak Fahri itu pacar gue." Batin Nayya, lalu sedetik kemudian dia menjawabnya, "Kak Fahri itu mantan kakak kelas Nayya dulu Bun."

Hening. Ira tidak menanggapi ucapan Nayya. Melihat hal itu, Nayya jadi takut. Takut tidak diizinkan pergi.

"Boleh ya Bun?" Tanya Nayya lagi

Ira menghela nafasnya pelan, lalu berkata, "Bunda nggak tau. Nanti tanya Ayah kamu aja, kalau Ayah udah pulang." Setelah mengatakan itu Ira masuk ke kamar nya.

"Aduh. Mampus gue, gak dikasih pergi lagi sama Bunda. Gimana nih?" Gumam Nayya frustasi

---

Sore hari

18:00  PM

Tokk.. Tok

"Siapa itu Bun?" tanya Nayya pada Ira yang sedang memotong sayur sementara Nayya mengiris bawang. Saat ini Nayya dan Ira sedang berada di dapur, mempersiapkan masakan untuk makan malam.

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang