DF-10

1.2K 48 0
                                    

Citt

Tiba-tiba saja Alwi mengerem mobil nya lalu menatap tajam ke arah Nayya.

"Kenapa?" tanya Alwi

"Kenapa apa nya? Lo itu kalau ngomong yang jelas kenapa, jangan sepotong-potong gitu, gak ngerti gue sumpah." ucap Nayya kesal

Bukan nya menjawab pertanyaan Nayya, Alwi malah mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa lo bisa suka sama Albi?" tanya Alwi serius

"Ya gak apa-apa sih. Karena menurut gue dia itu ganteng, terus pi-"

"Fisik yang baik tidak menjamin hati nya juga baik." ujar Alwi

"Maksud lo?" tanya Nayya bingung

"Pikir aja sendiri. Satu lagi, gue cuma mau ngasih tau jangan terlalu berharap sama yang tidak pasti." ucap Alwi lalu menyalakan mobil nya dan mulai menjalankan nya.

"Makasih, udah ngasih tau. Dan gue harap lo juga ngelakuin nya."

"Maksud lo?"

"Jangan terlalu berharap kalau Dinda bakal balas perasaan lo." jawab Nayya cuek

"Gak apa-apa kalau Dinda gak balas perasaan gue, yang penting dia gak ada yang punya. Dari pada Albi?"

"Maksud lo kak Albi udah punya pacar gitu?" tanya Nayya ragu

"Menurut lo?"

"Kalau orang nanya itu ya di jawab, bukan nanya balik." ucap Nayya sewot

"Pertanyaan lo gak masuk akal, dan gak penting." ucap Alwi juga sewot

"Iya gue tau kok, yang penting itu kan cuma Dinda."

"Itu lo tau. Dasar cewek aneh."

Setelah itu, keadaan di mobil kembali hening, tidak ada yang membuka pembicaraan lagi. Sampai pada akhirnya mereka sampai di rumah Nayya. Rumah yang begitu sederhana.

"Ini rumah lo?" tanya Alwi

"Iya, kenapa? Kecil ya? Emang. Gue tau gue emang gak cocok bersanding sama lo. Oh iya, makasih udah mau nganter gue." ucap Nayya lalu segera keluar dari mobil Alwi

"Hati-hati." ucap Nayya, lalu masuk ke rumah nya.

Setelah memastikan Nayya masuk ke rumahnya, Alwi segera menjalankan mobil nya.

---

Keesokan hari nya, Nayya sudah siap dengan pakaian sekolah nya, dan sekarang waktunya dia untuk berangkat sekolah.

Saat Nayya keluar dari rumah, dia melihat Fahri sedang duduk di atas motornya.

"Kak Fahri. Ngapain dia ke sini?" gumam Nayya, lalu menghampiri nya

"Hai kak. Kakak kenapa ada di sini?" tanya Nayya

"Eh iya, aku mau jemput kamu. Mau kan?" tanya Fahri

"Iya mau, yaudah ayo, Nayya udah siap." ucap Nayya lalu segera naik ke atas motornya Fahri

"Nih pakai helmya." ucap Fahri sambil memberikan helm pada Nayya.

"Makasih." ucap Nayya lalu memakainya

"Udah siap? Pegangan ya." ucap Fahri

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang