DF-3

1.4K 64 6
                                    

"Albi.. " gumam Nayya yang masih berusaha untuk melihat nama cowok itu dengan jelas.

"Albi W. Ramadhan." gumam Nayya sambil tersenyum

Lalu dengan cepat dia melihat simbol di lengan kiri baju cowok itu, disana tertera 3 bintang yang berwarna hijau, yang artinya dia kelas XII.

"Ohh jadi dia kakak kelas ku, kok gak pernah nampak ya?" batin Nayya

Diam-diam Nayya terus memperhatikan cowok itu, dia tidak sadar kalau sedari tadi ada orang yang memanggilnya.

"Neng, ini baksonya pakai kuah gak?" tanya pedagang bakso itu

Tidak ada sahutan

"Neng..?"

"Woi, lo di tanyain tuh, budeg banget sih lo." Ucap cowok yang bernama Albi itu sewot

Nayya langsung tersadar dari lamunanya.

"Ha? Eh enggak usah pakai kuah kang, diiket aja." jawab Nayya gelagapan.

"Malu banget gue, baru suka aja udah dikatain. Tolol lo Nayya." rutuk Nayya dalam hatinya

"Ini neng, udah siap."

"Oh iya kang, ini uangnya, makasih." ucap Nayya sambil menahan rasa malunya

Setelah membayar makanannya, Nayya langsung pergi ke kelas.

---

"Ehh si Nayya mana sih? Lama banget beli jajannya." tanya Dinda

"Iya bener tuh, borong jajanan mungkin dia." jawab Clara

"Eh Din, gue mau nanya sama lo, boleh?" tanya Clara

"Ya boleh lah, nanya apa emang?"

"Gini, yang waktu kita di kantin itu, kenapa lo bisa sama Alwi?"

"Oh itu, jadi gini.. " belum sempat Dinda menjawab pertanyaan Clara, tiba-tiba ada orang yang memotong ucapan Dinda.

"Hai Din, boleh bicara sebentar gak?" ucap orang itu. Clara dan Dinda langsung menoleh ke arahnya, ternyata orang itu adalah Alwi.

"H-hai juga. Eh boleh, mau bicara di mana?" tanya Dinda

"Ikut gue." ucap Alwi lalu langsung menarik tangan Dinda keluar kelas

---

Baru saja Nayya hendak masuk ke kelasnya, tiba-tiba dia melihat Dinda sedang di tarik paksa oleh Alwi. Awalnya Nayya tidak ingin peduli lagi apapun tentang Alwi, tapi karena ini menyangkut tentang Dinda juga, maka dari itu dia memutuskan untuk mengikuti mereka secara diam-diam.

Ternyata Alwi membawa Dinda ke roof top. Sesampainya di roof top, Alwi langsung melepaskan genggamannya pada Dinda.

"Lo mau ngomong apaan sih Wi? Ngapain juga mesti ke sini?" tanya Dinda takut dengan nada membentak

Tidak hanya mengikuti mereka, Nayya juga ingin mendengar pembicaraan dan melihat aktivitas mereka, dia memutuskan untuk bersembunyi dibalik salah satu tembok yang ada di sana.

Bukannya menjawab pertanyaan Dinda, Alwi langsung menarik Dinda ke dalam pelukan nya.

Pemandangan itu membuat hati Nayya terasa teriris. Meskipun dia sudah berhasil melupakan kenangan nya, tapi tetap saja, di dalam hatinya hanya ada nama Alwi.

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang