DF-11

1K 44 2
                                        


Happy reading

Setelah berkutat dengan pelajaran selama 3 jam lebih, akhirnya bel istirahat berbunyi, seluruh murid SMA Garuda berhamburan keluar kelas dan menuju ke kantin.

Sama hal nya dengan Nayya, Dinda, dan Clara. Saat ini mereka sudah berada di kantin dan duduk di bagian pojok kantin.

"Kalian mau mesen apa? Biar gue yang mesen." tanya Clara pada Dinda dan Nayya

"Gue bakso sama es teh aja deh." ucap Nayya

"Ok, lo Din?"

"Sama kaya Nayya aja."

"Ok tunggu bentar ya. "

Saat menunggu pesanan datang, tiba-tiba Dinda dan Nayya melihat Alwi dan kedua temannya berjalan ke arah kantin. Dapat dilihat, ekspresi Dinda berubah menjadi ceria.

Alwi dan teman-teman nya memilih duduk di meja sebelah mereka.

"Din. Lo suka ya sama Alwi?" tanya Nayya tiba-tiba

"Ha? Gue suka sama Alwi?" tanya Dinda balik

"Kok nanya balik sih, kan gue nanya sama lo."

"Ya gak mungkin lah. Lagian kan Alwi juga bakal nikah sama lo, percuma kalau gue suka sama dia." jawab Dinda lirih

"Kenapa muka lo sedih gitu? Lo gak suka ya kalau gue dijodohin sama Alwi?" tanya Nayya lagi

"Siapa yang sedih, justru gue senang kalau lo dijodohin sama dia." ucap Dinda

"Terus kenapa kemarin lo dukung gue sama kak Fahri?"

"Kan udah gue kasih tau alasan nya apa. Dan sekarang, gue gak dukung lo sama abang gue lagi, mending Clara aja yang sama abang gue. Lo sama Alwi aja." ucap Dinda

"Seriusan?" tanya Nayya

"Iya lah."

"Terus kalau gue sama Alwi, Clara sama kak Fahri, lo sama siapa?" goda Nayya

Belum sempat Dinda menjawab pertanyaan Nayya, Clara sudah datang dengan membawa pesanan mereka.

"Nih makanan nya." ucap Clara sambil memberikan makanan Dinda dan Nayya

"Thanks." ucap Dinda dan Nayya serempak

Mereka makan dengan lahap, sampai pada akhirnya, kegiatan mereka terganggu karena kedatangan Fahri.

"Hai Nay." Sapa Fahri pada Nayya

"H-hai juga kak." Sapa Nayya balik ragu, Nayya melihat ke arah Clara yang menatap mereka intens.

"Gue gabung sama kalian nggak papa kan?" tanya Fahri

Nayya dan Dinda sama-sama melirik ke arah Clara, Clara yang mengerti arti tatapan mereka menganggukan kepala nya, tanda dia setuju.

"Iya nggak papa kok." ucap Nayya

Setelah mendapat setuju, Fahri langsung menempatkan dirinya di samping Nayya.

"Lo gak makan bang?" tanya Dinda di sela-sela aktivitas makannya.

"Gak, ngeliatin orang yang gue suka makan aja udah bikin gue kenyang." ucap Fahri sambil melirik Nayya

Uhuk uhukk

Nayya yang saat itu sedang  menyantap makanannya menjadi tersedak karena mendengar ucapan Fahri tadi.

"Eh kamu gak papa Nay? Ini minum dulu." ucap Fahri sambil memberi Nayya minum, dan langsung diminum Nayya.

"Makasih kak." ucap Nayya setelah selesai minum

"Iya sama-sama, tadi kenapa kamu bisa kesedak?" tanya Fahri khawatir

Nayya melirik ke arah Clara yang tampak nya sudah tidak nafsu makan lagi, itu dapat dilihat dari makanan nya Clara yang masih banyak.

"Ee, nggak papa kok, Nayya juga gak tahu kenapa bisa kesedak." jawab Nayya gugup

"Oh gitu ya, duh lucu banget sih kamu Nay." ucap Fahri gemas sambil mengacak rambut Nayya.

"Ihs apaan sih kak." ujar Nayya kesal

Nayya tau kalau Dinda dan Clara saat ini sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka. Sebenarnya Nayya juga merasa tidak enak pada Clara, tapi dia bisa apa?

"Ra, gue boleh duduk di tempat lo gak?" tanya Nayya pada Clara

"Ha? Maksud nya?"

"Gue duduk di tempat lo, dan lo duduk di tempat gue, mau gak?"

"Emang kenapa kamu mau pindah ke sana?" tanya Fahri dingin

"Ya nggak papa sih. Nayya cuma mau duduk di sana aja. Mau ya Ra?" bujuk Nayya

"I-iya gue mau." ucap Clara semangat

Nayya dan Clara pun langsung berpindah posisi. Kini Clara duduk di samping Fahri dan Nayya duduk di depan Dinda.

Clara melirik ke arah Nayya, dan menggumam kan sesuatu. "Makasih."

Nayya hanya menganggukan kepalanya. Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Alwi datang ke meja mereka dan langsung menempatkan dirinya di samping Dinda.

Nayya hanya bisa memandang nya dengan tatapan aneh, dia juga tidak tau apa yang sedang di rasanya saat ini.

"Berasa gak ada pasangan ya gue. Eh lupa, emang gak ada pasangan ya." batin Nayya sambil tersenyum miris

"Kenapa di sini Wi?" tanya Dinda gugup

"Emang nya gak boleh ya? Tapi kenapa abang lo bisa duduk di sini." jawab Alwi enteng sambil menyirat kan sindiran pada Fahri

"Nay, lo udah selesai makan?" tanya Fahri tiba-tiba

"U-udah kak. Emang nya kenapa?"

"Ikut gue yok, gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap Fahri serius

"Mesti banget ya ngomong nya berduaan?" Sindir Alwi

"Ya mesti lah. Ini tentang gue dan dia." jawab Fahri

Sebelum menjawab Nayya menyempatkan untuk melirik ke arah Clara, seolah mengisyaratkan "Apa boleh?"

Clara tidak menjawab nya, dia lebih memilih untuk menatap makanan nya saja tanpa niat untuk memakannya

"Em maaf kak, Nayya gak bisa. Lain kali aja nggak papa kan?" tanya Nayya ragu

"Iya udah deh, nggak papa." jawab Fahri lesu

"Kasian nya, semoga lain kali beruntung ya." ucap Alwi dengan nada mengejek

"Em kak, Nayya boleh nanya gak?" tanya Nayya ragu

"Boleh, tanya aja."

"Nama panjang nya kak Albi itu siapa?" tanya Nayya yang langsung menarik perhatian mereka semua. Termasuk Alwi.

"Albi Wira Ramadhan. Emang kenapa?" tanya Fahri tidak suka

"Ekhem.. Yang punya gebetan mah payah ekan Din?" sindir Clara

"Iya, pepet teros, jangan kasih kendor." jawab Dinda

"Apaan sih kalian, emang kenapa kalau gue nanya tentang kak Albi? Salah?" tanya Nayya

"Salah lah." cicit Alwi

"Salah nya apa coba?"

"Nampak banget lo itu cewek murahan." jawab Alwi sarkastik

"Terserah lo mau bilang apa." ucap Nayya cuek

"Oh iya kak, Nayya mau nanya lagi nih. Apa bener kalau kak Albi udah punya pacar?"

"Udah. Namanya..

▪TBC▪
Siapa hayo?
Jangan lupa vomment ya. Hargai karya author.
Dan kalau masih banyak typo, kasih tau aja.

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang