DF-9

980 50 0
                                        

"Kapan kalian mau melaksanakan tunangan nya?" tanya Indra-ayah Alwi pada Nayya dan Alwi

"Emh.. Gimana kalau minggu depan aja." usul Alwi

"What?" ucap Nayya spontan

"Kenapa Nay? Kamu gak suka ya?" tanya Reni-bunda Alwi

"Emm.. Bukan gitu tan, cuma menurut Nayya itu kecepetan, sedangkan Nayya sama Alwi masih kelas XI." jawab Nayya gugup

"Ya gak apa-apa dong. Kan lebih cepat lebih baik." ucap Indra

"Iya Nay, lagian kan ini masih tunangan, kalau nikah nya nanti setelah kalian lulus." ucap Ira

"Udah lo turutin aja apa kata orang tua kita." bisik Alwi pada Nayya

"I-iya udah deh, Nayya setuju kalau acara pertunangan nya di laksanakan minggu depan." ucap Nayya gugup

"Oke bagus deh kalau kalian sudah setuju." ucap Rizal

"Nay, kami balik dulu ya. Kamu di sini aja sama Alwi, nanti pulangnya di anter sama Alwi, mau kan Wi?" ucap Ira pada Alwi

"I-iya tan, nanti Alwi yang anter Nayya pulang." jawab Alwi gugup

"Yasudah, kalau gitu kami pamit dulu ya, Nay kami pulang ya. Assalamu'alaikum." ucap Rizal dan Ira

"I-iya Bun, hati-hati ya Bun, Yah. Wa'alaikumussalam." ucap Nayya

Orang tua Nayya pun segera pulang ke rumah mereka, sementara Nayya masih tetap berada di rumah Alwi.

"Yaudah mending sekarang kalian pergi jalan-jalan aja, sekaligus PDKT, yagak?" goda Indra

"I-iya om." jawab Nayya gugup

"Yaudah ayo Nay." ajak Alwi sambil menarik tangan Nayya

"Iya ayo."

Nayya dan Alwi pun segera keluar dari rumah dan pergi ke suatu tempat.

Sementara ditempat lain, Dinda dan Fahri sedang berada di sebuah toko boneka di salah satu Mall yang ada di Bandung.

Dinda tampak sedang sibuk memilih boneka yang ingin di belinya, sementara Fahri menunggu di luar toko.

Karena bosan menunggu, akhirnya Fahri pun masuk ke dalam toko dan menghampiri Dinda.

"Din, cepat kenapa beli nya, lama amat lo milih boneka doang." ucap Fahri kesal

"Sabar dikit lah bang, gue juga bingung mau pilih yang mana." jawab Dinda juga kesal

"Ah elah serah lo dah."

Saat Dinda sedang sibuk memilih, tiba-tiba dia mendengar suara orang yang di kenal nya.

"Lo itu udah besar, jadi gak pantas beli yang beginian." ucap seorang cowok

"Yah tapi kan gue tetap mau beli ini, yaudah kalau lo gak mau nemenin gue, lo pulang aja duluan, ntar gue pulang nya naik taxi."

"Lo gila hah? Kalau orang tua gue tau gue ninggalin elo sendiri disini, yang ada gue yang kena marah." ucap cowok itu dengan nada membentak

"Terserah, gue gak peduli."

Dinda sebentar tahu siapa kedua orang itu, tapi dia masih ingin memastikannya. Maka dari itu, dia pun membalikkan badannya. Dan benar dugannya, kedua orang yang sedang bertengkar itu adalah Nayya dan Alwi.

Dinda pun mendekati mereka berdua, dan tampaknya Nayya dan Alwi sama-sama terkejut melihat Dinda yang saat ini ada di tempat yang sama.

"H-hai Wi." ucap Dinda gugup

"Hai juga. Lo ke sini sama siapa?" tanya Alwi

"Sama abang gue."

"Oh, mana dia?"

"Itu di luar."

"Ohh.. Lo ke sini pasti mau beli boneka juga yakan?"

"I-iya lah. Tapi gue bingung mau beli yang mana, lagian barang di sini mahal, uang gue gak cukup, mangkanya dari tadi gue mau pilih yang murah." ucap Dinda

"Kok gue berasa jadi nyamuk yah?" batin Nayya

"Yaudah kalau gitu lo boleh pilih yang mana aja, ntar soal uang nya, biar gue yang bayar." ucap Alwi

"Giliran Dinda aja diperhatiin."

"Beneran Wi? Ahh makasih." ucap Dinda sambil memeluk Alwi

"I-iya sama-sama Din." ucap Alwi gugup sambil membalas pelukan Dinda

Cukup lama mereka berpelukan, hingga tidak sadar kalau sedari tadi ada dua orang yang memperhatikan mereka.

"Ekhem, udah kali pelukan nya, gak sadar ya kalau ini tempat umum." ucap seseorang

Mendengar deheman orang itu, Dinda dan Alwi pun melepas pelukan nya, dan melihat siapa orang nya. Dan ternyata orang itu adalah Fahri dan di sebelahnya ada Nayya.

"Ah elah, ganggu orang aja lo bang." ucap Dinda pada Fahri.

"Lo mau pulang sama siapa? Gue atau Alwi?" tanya Fahri mengalihkan pembicaraan

"Kok lo nanya gitu?" tanya Dinda balik

"Ya gak apa-apa sih. Kalau lo mau pulang sama Alwi, biar gue pulang sama Nayya." ucap Fahri

"Nayya pulang sama gue aja." ucap Alwi tiba-tiba

"Lo mau Nay?" tanya Fahri pada Nayya

"G-gak. Gue sama kak Fahri aja." jawab Nayya pelan

"Dengar sendiri kan? Nayya mau nya pulang bareng gue." ucap Fahri dengan nada mengejek

"Nayya pergi sama gue, dan pulang nya juga sama gue." ucap Alwi tegas

"Din, ini uang buat lo beli boneka nya, lo pulang sama abang lo aja gak apa-apa kan?" ucap Alwi sambil memberi Dinda uang

"Y-yaudah, gue pulang sama abang gue aja. Dan makasih uang nya." ucap Dinda lalu pergi meninggalkan mereka

"Ayo Nay." ucap Alwi sambil memegang tangan Nayya dan membawa nya pergi dari sana.

---

"Kenapa?" tanya Alwi di mobil

"Kenapa apa nya?" tanya Nayya balik

"Kenapa lo bisa sama si Fahri tadi?" tanya Alwi

"Ya gak apa-apa. Habis nya tadi lo sibuk berduaan sama Dinda jadi gue keluar dari toko, eh ternyata di luar gue ketemu sama kak Fahri, dan kak Fahri beliin gue boneka ini. Lo tau gak boneka ini tuh bon-" ucapan Nayya terpotong oleh Alwi

"Gue gak nanya." ucap Alwi ketus

"G-gue cuma ngasih tau aja." ucap Nayya lirih

"Andai aja yang ngasih boneka ini orang yang gue suka, pasti gue bakal lebih senang lagi." gumam Nayya

"Siapa?"

"Siapa apa nya?"

"Siapa orang yang lo suka?" tanya Alwi ketus

"G-gue suka sama kak Albi." jawab Nayya pelan

Citt

Tiba-tiba saja Alwi mengerem mobil nya lalu menatap tajam ke arah Nayya.

---

▪TBC▪
Alwi kenapa ya?
Cemburu kah? 🤔

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang