4

3.1K 143 0
                                    

Keesokan harinya, Nawalia tengah sibuk berlatih bulu tangkis di lapangan asrama. Setiap gerakan yang ia lakukan penuh konsentrasi, berusaha meningkatkan kecepatannya dan memperbaiki teknik pukulannya. Waktu berlalu begitu cepat, dan meski tubuhnya terasa lelah, Nawalia tetap semangat. Ia tahu, lomba bulu tangkis yang akan datang sangat penting baginya.

Di sisi lapangan, Gita, teman sekaligus sahabatnya, sedang duduk di bangku sambil melihat Nawalia berlatih. Tiba-tiba, Gita melihat mobil pacarnya yang sudah menunggu di luar gerbang asrama. Ia berdiri, merapikan tasnya, dan mendekati Nawalia yang sedang sibuk.

"Al, aku pamit dulu ya."

Nawalia, yang masih fokus pada latihan, sedikit terkejut, namun langsung berhenti dan menatap sahabatnya.

"Mau kemana?"

"Pacarku udah nunggu, dia mau jemput aku. Jadi, aku pulang duluan deh."

Nawalia tersenyum, meski tampak sedikit lelah.

"Enak ya, ada yang jemput. Hati-hati di jalan" Gita terkekeh

"Oke duluan ya Al maaf ga bisa nemenin latihan lama" Nawalia tersenyum lebar, lalu melambaikan tangan.

"Gapapa, hati-hati ya!"

Gita melambaikan tangan balik, kemudian berjalan menuju pintu gerbang, meninggalkan Nawalia yang kembali melanjutkan latihan. Namun, di dalam hatinya, Nawalia merasa sedikit iri melihat Gita yang bisa menikmati waktu bersama pacarnya. Tapi dia tahu, sekarang saatnya fokus pada lomba yang akan datang.

Setelah selesai latihan malam itu, Nawalia duduk di tempat tiduran asramanya, melepaskan sepatu dan meregangkan tubuh yang sedikit pegal. Ia meraih ponsel untuk mengecek notifikasi yang masuk. Salah satu notifikasi menarik perhatian—sebuah permintaan untuk mengikuti akun Instagram-nya.

Nama yang tertera di profil itu adalah @Kaivan Athar. Nawalia mengernyit, tidak begitu ingat siapa orang ini, Ia membuka profil akun itu, tapi foto profilnya hanya menunjukkan seseorang dengan punggung menghadap ke kamera. Tidak ada informasi jelas di bio-nya. tapi karena penasaran dan tidak merasa ada salahnya, dia pun menerima permintaan tersebut.

Begitu permintaan di-konfirmasi, tak lama kemudian sebuah pesan masuk ke DM. Nawalia membuka pesan itu dengan sedikit rasa ingin tahu.

KaivanAthar
Hai, Nawalia. Sudah selesai latihan?"

Maaf ini siapa?

KaivanAthar
Ini aku, Rangga Jangan pura-pura lupa

Mata Nawalia membelalak kecil.

"Oh, jadi ini dia?" pikirnya dengan sedikit kesal. Ia langsung mengetik balasan.

Ada apa tiba-tiba follow saya? Lagi bosan?

KaivanAthar
Nggak bosan, cuma penasaran aja.

Nawalia mendengus. Ia mengetik cepat.

Menarik apanya? Saya cuma hidup normal seperti biasa

KaivanAthar
Normalnya kamu beda

Nawalia membaca pesan itu dengan alis terangkat.

"Orang ini sebenarnya maunya apa sih?" pikirnya.

Terima kasih atas pengamatannya. tapi saya bukan orang yang suka basa-basi di DM. Jadi, kalau nggak ada yang penting, saya lebih baik istirahat."

Balasan itu tidak langsung direspons oleh Rangga, tapi setelah beberapa menit, sebuah pesan singkat masuk lagi.

KaivanAthar
Ya sudah. Selamat malam Nawalia

Nawalia membaca pesan itu, lalu mengunci ponselnya tanpa membalas. Ia mendesah panjang, lalu bergumam pelan.

"Orang ini benar-benar aneh."

Namun, tanpa sadar, ada sedikit senyum tipis di sudut bibirnya sebelum ia memejamkan mata.

Fly To EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang