Pagi hari ini udara terasa sangat dingin,membuat gue males untuk ke sekolah. Tapi hari ini ada jam fisika,pelajaran yang buat gue semangat. Jadi gue lawan rasa dingin itu dengan semangat 45.
Beberapa anak SMA Negara satu persatu sudah lumayan banyak yang dateng. Begitupun dengan sohib gue. Mereka lagi di kelas duduk-duduk santai.
"Hai gaes," sapa gue dengan sumringah.
"Hai Ran,lo kok beda sih?," tanya Winda heran.
"Beda gimana? Gue tetep sama kayak biasanya."
"Lo excited banget hari ini," Deva."Iya nih,biasanya muka murung mulu," cibir Winda.
"Buset dah,bisa ae lo pada. Ya sekali-kali gue seneng gitu."
Tak lama mereka ngobrol,bel masuk berbunyi lebih cepat dari biasanya. Beberapa menitpun guru fisika masuk."Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Beni.
"Pagi juga Pak," jawab anak sekelas kompak.
"Pak,kenapa masuknya lebih cepat? Gakayak biasanya?," tanya Dion,ketua kelas.
"Nanti guru-guru ada acara,jadi kalian akan pulang lebih awal."
"Yeyyyyyy!!!!," sorak semuanya.
"Hari ini bapak ada pengumuman. Sekolah kita akan mengadakan olimpiade MIPA dan saya akan nunjuk satu orang untuk perwakilan. Anak itu Rania."
"Saya gak mau pak,mending bapak ganti aja," gue males banget ikut,karena belum pernah.
"Mau tidak mau kamu harus tetep ikut,kalo kamu nolak,saya gak akan kasih kamu nilai saat ujian kenaikan kelas nanti!," ancamnya.
"Tapi pak,kenapa bapak milih saya buat perwakilan? Emang gak ada anak yang bisa di andelin kecuali saya?," tanya gue.
"Siswa kelas x banyak,tapi saya yakin kamu bisa memenangkan olimpiade ini," jawab Pak Beni dengan yakin.
"Kok bapak bisa yakin? Saya aja bimbang,antara iya dan tidak."
"Karena saya liat kamu selalu bersemangat,aktif,dan pintar di pelajaran saya."
"Nanti istirahat kamu temui saya di ruang guru,awas kalo gak dateng."
"Iya pak,nanti saya kesana," jawab gue pelan sambil menganggukkan kepala.
MALES BANGET GUE IKUT! MENDING SURUH GUE TIDUR ATAU MAKAN! PASTI GUE KAGAK NOLAK! wkwk.
Menyusuri koridor sekolah yang selalu ramai saat jam istirahat. Di tengah tengah mereka gue lewat untuk pergi ke ruang guru.
Saat gue lewat,gue liat Katon lagi gombalin cewek cewek. Itulah dia mengandalkan paras dan juga kejagoannya untuk mengombal, membuat hati wanita terpana.
Kelasnya sampingan dengan gue, X IPS 3. Disana juga ada pacarnya Deva."Hai Rania,apa kabar?"
"Baik"
"Mau kemana?"
"Kepo"
"Kok gitu sih sama pacar sendiri"
"Pacar? Sejak kapan gue pacaran sama lo"
"Sejak pertama masuk sekolah ini"
"Ogah banget gue,jyjyq"
"Gak boleh gitu lah. Gue sayang sama lo"
"Lo sayang sama gue itu urusan lo. Kalo gue sih nggak!"
"Gue akan tetep sayang sama lo sampek kapanpun" teriak Katon dengan keras ngebuat gue malu dan langsung pergi.
Cewek cewek di sana langsung histeris dan ada yang menatap gue dengan tatapan tajam seperti ingin menerkam gue. Ini pertama kalinya Katon teriak gitu ke cewek. Seorang Katon yang sangat mudah mendapatkan cewek dan hampir seluruh cewek di sekolah ini menjadi pacarnya,buset.
Pas gue udah sampai di ruang guru,gue liat Kak Angga juga ada di sana dan deg! Gue salting woy.
"Rania"
"Hai kak"
"Kamu ada urusan ke sini?"
"Iiii....yyyyyy....aaaa" jawab gue gugup tapi dengan cepat gue merubah rasa gugup itu dengan tenang.
"Ini aku mau ketemu Pak Beni"
"Sama dong"
Terus Pak Beni dateng,dia juga liat gue sama Kak Angga ngobrol
"Lo kalian sudah saling kenal?"
"Sudah pak" jawab Kak Angga.
"Bagus dong kalo gitu"
"Bagus apa ya pak? Kok saya masih belum paham"
"Karena kamu bakal satu tim sama Angga"
"Ha?"
"Gimana senengkan?"
"Tapi pak,saya takut nanti kalau saya ikut bakal kalah"
"Jangan pesimis dulu. Jalanin aja,yang penting kalian usaha dulu"
Gue di situ cuma bisa pasrah aja. Mau menyetujui atau menolak?
"Pak,kita bisa kan pake ruang perpus?" Kak Angga.
"Ya bisa lah. Saran saya,kalian kalo bisa tiap hari aja latian soal supaya makin bisa dan nambah hafal materi"
"Siap pak"
"Dan satu lagi, Rania jika kamu masih kurang paham atau ada soal yang kamu gak bisa. Kamu tanyakan saja soalnya ke Angga"
"Iya pak"
Selesai membahas olimpiade mipa. Gue mau kembali ke kelas. Tapi tangan gue di pegang dari arah belakang.
Dia bilang "gimana kalo nanti pulang sekolah kita mulai aja?""Apanya kak?" tanya gue dengan wajah polosnya.
"Ya latihan soalnya. Bisa kan?"
"Oh bisa kok bisa"
"Bagus deh kalo gitu,yaudah ya sampai ketemu nanti sore" pamitnya ke gue dan dia juga senyum manis ke gueeee:)))

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Classmates
Teen FictionPerang mulut yang setiap harinya membuat lelah. Tapi aku menyukainya dan merasa bahagia.