Part 31

572 12 0
                                        

Yocky pulang dengan kecewa,tapi dia harus berbuat bagaimana lagi. Dia ingin wanita yang pernah singgah di hatinya bahagia dan cara ini membuatnya senang.

Yocky mampir dulu di taman yang dekat pinggir kota,disana ia melihat ada sosok yang pernah ada di pikirannya. Lalu dia diam-diam terus memperhatikan wanita itu.
Satu detik
Dua detik
Matanya tetap dengan pandangan itu. Dan dia akhirnya sudah tau namanya siapa.
Dia adalah Laura. Teman Yocky waktu tk.

"hai" sapanya kikuk.

Perempuan itu diam beberapa detik.

"hai juga" balasnya.

"lo masih inget sama gue?" tanyanya.

"hmm.....apa lo Yocky?" jawab Laura ragu.

"100 buat lo"

"beneran?"

"iya, kok lo kaya gak percaya gini sih? Apa gue nambah cakep mangkannya lo gak ngenalin gue" jawab Yocky dengan PD nya.

"beda banget sama waktu masih tk"

"gue tetep sama kok, masih Yocky yang dulu. Bedanya gue udah sunat sekarang"

"oh iya, lo kesini sama siapa?"

"gue sendiri Ra"

"kok gue liat-liat wajah lo murung gitu sih? Ada masalah?"

"gak ada, lagi mikirin tugas kuliah aja"

"oooo gitu"

Mereka berdua bercerita mengenai masa kecilnya, betapa menyenangkannya menjadi seorang anak kecil yang duduk di bangku taman kanak-kanak.

Hingga pada akhirnya mereka saling bertukar nomer, kalo tukeran hatinya nanti dulu deh.

Dengan bertemu dengan Laura, ia bisa mengalihkan pikirannya tentang Rania. Tak baik kan memikirkan istri orang terus menerus?

Hari tetap berjalan, begitupun dengan kehidupan Yocky. Waktu membiarkan Yocky dengan Laura bersatu pada akhirnya.

Pikiran Yocky sudah 98% berisikan tentang Laura, tambatan hatinya ini. 2% lagi dia sudah menganggap Rania itu partner perang mulut yang menyenangkan selama masa sma dan kuliah.

Hidup ini aku tidak bisa menebaknya, selalu ada cerita dan kejadian yang tidak pernah di sangka.

Hidup berwarna
Hati gembira
Berjalan melangkah
Menuju angan

Pikiran berpikir
Kakiku berlari
Sampai di hati
Selama dan setiap hari

Kepada Rania aku berterima kasih, aku senang bisa bertemu denganmu. Membuat kisah perang mulut yang mungkin menurutmu menyebalkan tapi buat aku itu sangat unik.

Dan untuk Laura, terima kasih aku menyayangimu dan mencintamu. Seperti pelangi yang datang saat aku butuh seseorang untuk ada di sampingku.

Mungkin kamu dulu orang berharga setelah keluargaku Rania. Tapi saat ini kamu orang yang sudah membuatku paham atas berharganya itu. Aku tak ingin bilang kalo Laura orang berharga setelah keluargaku.
Bukankah kita tidak perlu membandingkan masa lalu dengan masa depan? Kita hanya perlu memperbaiki yang telah terjadi, jangan diulangi lagi.

Terima kasih untuk semuanya,orang- orang tersayang selama ini. Kalau ada waktu mari kita bertemu lagi. Membahas mengenai yang lalu, dengan orang yang sama, tapi pasangan berbeda.















































(Bonus puisi)

Apa kabar?
Rindu perang mulut
Rindu kamu dan kamu
Mau kamu dan dirimu

Love ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang