Classmates 10

664 21 0
                                    

Winda pulang sekolah menemui Katon yang sedang kumpul-kumpul dengan teman-temannya di markas.
Winda datang kesana ingin kasih pelajaran ke Katon,karena kejadian kemarin sore pada sahabatnya Rania.

"Heh Katon!," panggil Winda dengan suara keras.

"Apaan?," jawab Katon santai.

"Lo kemarin apain Rania?," tanya Winda langsung.

"Gue gak ngapain-ngapain dia."

"Lo gak usah bohong deh!."

"Gue beneran,emang kenapa sih? Gue yang punya urusan sama dia kok lo yang marah?."

"Ya jelas gue marah lah! Lo udah bentak dia dengan kata kasar yang keluar dari mulut lo yang kagak pernah lo sekolahin!," bentak Winda.

"Jaga ya mulut lo! Untung aja lo cewek," jawabnya dengan menyunggingkan bibir.

"Yang harusnya jaga mulut itu elo! Otak sama mulut gak pernah disekolahin! Kalo gue cewek kenapa? Lo mau nampar gue? Silahkan! Gue gak takut! Laki-laki kayak lo itu harus di didik dengan benar!."

Setelah bicara itu,Winda pergi dan membuat Katon terdiam membisu. Katon selalu terngiang-ngiang ucapan Winda.

Di sisi lain.

Kini Deva dan pacarnya, Ganha Gandys Maharani lagi kencan di taman kota. Hubungan mereka sudah terjalin selama 3 tahun ini,sejak mereka satu smp. Gandys juga berteman baik dengan Rania dan Winda,tak jarang juga mereka menghabiskan waktu bertiga untuk ngobrol.

"Dys,aku mau cerita deh."

"Apa sayang?."

"Eh,tapi sebelum kamu cerita aku mau nanya boleh?," sambung Gandys.

"Iya boleh lah,orang pacar sendiri yang nanya."

"Tadi pagi aku denger di kelas kamu itu kayak ada yang berantem ya?."

"Nah,jadi ini yang mau aku ceritain ke kamu. Emang bener tadi ada ribut-ribut gitu antara Rania sama Yocky," jelas Deva.

"Kok bisa ribut? Apa masalahnya? Sampek kedengeran lo suaranya ke kelas-kelas lainnya."

"Aku juga gatau,mereka aku tanya pada gak mau jawab jujur."

"Berarti suara Rania gede banget ya,sampe kelas lainnya denger." kekeh Deva.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yocky dan Rania sudah sampai di restoran jepang,dan kita masuk.
"Selamat sore," sapa ramah salah satu pegawai.

"Ran,lo mau duduk dimana?," tanya Yocky yang sedang menoleh ke kanan ke kiri untuk mencari kursi kosong.

"Seterah lo,gue ngikut."

"Kita duduk di situ aja gimana?," ajaknya.

"Yaudah yuk."

"Mbak pesen," tangan Yocky melambaikan tangan ke pelayan.

"Iya mas,mau pesen apa?."

"Saya mau pesen sushi." ucap Yocky pada pelayan.

"Ran,lo mau minum?."

"Gue minum teh hijau."

"Mbak teh hijaunya 2 ya."

"Ditunggu ya mbak,mas."

Akhirnya pesenan dateng. Dan Yocky cuma ngeliatin makanan itu dari semua sisi. Aneh memang,tapi gue ngeliat dia dengan wajah lucu. Membuat gue ingin tertawa terbahak-bahak.

"Lo ngapain sih? Cepetan makan!."

"Ini beneran salmonnya mentah?,"

"Yaiyalah. Lo baru pertama makan sushi ya?."

"Ya nggak lah,gue udah biasah," jawab Yocky bohong,padahal dia belum pernah makan sushi,ini pertama kalinya.

"Yaudah nunggu apalagi cepet makan,"perintah gue.

Akhirnya dia mulai memasukkan sushi itu kedalam mulutnya. Dan yang terjadi adalah dia muntah.

"Mudho lo kenapa?," tanya gue khawatir.

"Rasanya gak enak sumpah,udah salmonnya mentah. Gak kuat gue."

"Lah tadi kata udah biasah,sekarang lo muntah? Kalo lo gak suka jangan di makan."

"Ya gue pikir sushi itu enak,ternyata bikin gue munek-munek aja."

"Yaudah kita pulang aja," ajak gue.

"Lo gak papa Jo? Kita makan di tempat lain aja,gimana?."

"Kita makan batagor aja yuk."

"Iya."

Kita pergi dan mencari abang tukang batagor. Waktu di perjalanan gue ngeledekin dia terus.

"Mangkannya kalo gak suka sushi gausah beli. Sok-sok an sih,kan jadi muntah," ledek gue.

"Au ah."

"Ih ngambek."

"Bukan gitu,gue nyesel udah kesana tadi."

"Suruh siapa." jawab gue sambil menjulurkan lidah.

"Ran? Lo udah maafin gue?," Yocky mencari topik.

"Lah,lu ngapain minta maaf? Kayak udah lebaran aja."

"Ya gara-gara tadi pagi sama pulang sekolah."

"Gausah di bahas,gue udah lupa juga kok," jawab gue santai.

Rasanya hati Yocky sangat tenang ketika mendengar jawaban dari Bejo.

Love ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang